Part 2. Theodore of Little Woman

11 2 0
                                    

Bar memang tempat terburuk yang pernah Dita kunjungi, tapi selalu membuatnya candu. Dia tahu bahwa temannya tidak menyukai George dari awal, dia juga tahu bahwa George tidak mencintainya. 

Tapi apakah salah jika masih berharap? Seperti Amy March yang mengharapkan Theodore. Walaupun dia tahu dia bukanlah Amy, melainkan Theodore yang selalu mendambakan Jo March untuk melihatnya sebagai Pria. Setidaknya baik Theodore maupun Amy benar-benar mendapatkan cinta mereka berbalas.

Ia berbuat kejahatan dengan membohongi Lily dan Fez, ya benar, George tidak datang. Begitu pula janji-janji yang pernah dia buat sebelumnya. Dita berbohong agar sahabatnya tidak memperpanjang masalah ini dan membuat George dalam bahaya, namun sebenarnya dalam hati yang terdalam, itu hanyalah cara otaknya membohongi hatinya untuk selalu tidak apa-apa.

Dita menggelengkan kepalanya berusaha tidak teler dengan sebotol vodka. Ia mendengar keributan diujung sana, yang ternyata sudah membentuk kerumunan. Karena penasaran, ia pun berjalan sempoyongan mendekati kerumunan. 

Ternyata ada perkelahian antara beberapa pria. Ia berusaha untuk melihat dengan jelas siapa korban dengan setelan jas biru itu, dan matanya membelalak.

Ia dengan berani memecah kerumunan dan segera menghampiri korban yang sudah tersungkur bersimbah darah, "OH My God, no no no... REBAL!.. WAKE UP!! REBALL!!"

"How dare u! what you fucking did to him!" Dita menatap nyalang pria berkemeja hitam didepannya.

"Ga usah sok nyampurin urusan orang, lu dan temen GAY lu lebih baik enyah, sebelum gua berubah pikiran. Waktu lu Cuma 10 detik dan lu pasti paham kalo gua ga main-main!"

Dita murka dengan pria didepannya, ia kenal dengan pria ini dan sangat kecewa dengan apa yang baru saja diucapkannya.

"So, perkelahian ini karena dia GAY? Sesuci apa lu sampe mau mampusin dia?!. He's a human, ciptaan Tuhan and also he's my bestfriend!!" Dita berteriak dimuka pria tersebut.

"10.. 9.. 8.. 7.." pria itu mulai menghitung mundur membuat kerumunan mulai berbisik dan bergunjing. Mereka membayangkan jika menjadi Dita, mereka akan segera membopong pria bersetelan biru itu dan membawanya lari sampai ke ujung dunia.

"6.. 5.."

Tiba-tiba Chloe datang lalu membopong Rebal dan menarik tangan Dita, mengisyaratkan untuk pergi dan berhenti berulah. Chloe yang sangat berani dan terkenal sebagai ratu perang hanya diam membisu dan memilih untuk pergi jelas bukan pertanda baik. 

Dan Dita segera menyadari apa yang dia lakukan benar-benar kacau, pasti dia sudah masuk blacklist pegunjung bar disini.

"fuck," ucap Dita lesu saat memasuki mobil Chloe yang sesaat lagi melaju menuju rumah sakit.

AMBIGUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang