Part 5. Ocean Eyes Guy

8 1 0
                                    

(AT PARTY)

Dita menghabiskan 2 gelas beer dan satu setengah toples camilan dihadapannya, lalu seseorang duduk disebelahnya mengambil camilan di toples yang ia jarah.

"This party's shit!" ucap pria dengan kulit pucat dan bermata hijau yang sedang membaca buku disampingnya.

"Gua gapeduli, dateng buat ini doang si" Dita menunjuk alcohol dan toples cemilan didepannya.

Pria itu menutup bukunya lalu menatap Dita, "Lu temennya Rebal kan?"

Dita paham sekarang, didalam circle pertemanan pasti melahirkan circle pertemanan lain yang mungkin tidak kita ketahui tapi pasti kita pernah menjadi objek pembicaraan dalam suatu circle tersebut.

"Kenapa lu ga join rutinan?" selidik Dita.

"Bosen sama P mau nyari yang V" jawabnya singkat.

Dita menaikkan alis sambil tersenyum terkejut, dia lupa jika di dunia ini terdapat beberapa orientasi seksual. Dan pria didepannya sangat menarik, kebanyakan dari mereka tidak akan berani dengan gamblang menyebutkan orientasi seksual karena takut menyakiti salah satunya, seperti Heechul Super Junior.

Bahkan sahabatnya, Rebal, tidak dengan gamblang mengatakan dia adalah gay karena pengalaman buruknya dijodohkan oleh Agnez dengan straight man, yang ternyata jatuh cinta dengan Agnez. Itu adalah pengalaman paling memalukan yang ia rasakan sepanjang hidup dan itulah mengapa Chloe setuju dengan Lily bahwa Agnez pantas untuk dibenci dengan berbagai alasan yang masuk akal.

Tapi Dita juga berpikir bahwa dia SEDIKIT kasar, bukan berarti berteman dengan gay person lalu memberinya cap demikian pula. Karena seperti dirinya yang berteman dengan Rebal, she's straight. Sedangkan pria didepannya berteman dengan Rebal, he's bi. So, jangan pernah melabeli atau memandang rendah seseorang dan stay humble.

"what?, kenapa lu lihat gua kek gitu anying?" Protesnya.

Dita mengulurkan tangan, "Dita"

Pria itu menjilat bibir bawahnya sekilas sebelum berjabat tangan dengan Dita, "Thimotee Chalamet".

"Wow, so hard to pronounce." Canda Dita

"I'll appreciate if you called it beatifull pronunciation cz it rare" Sahutnya sambil tersenyum.

Dita tidak bisa mengalihkan pandangannya dari bibir pria di depannya. Tak sengaja mata mereka saling bertemu.

Mereka berdua saling bertatap mata kemudian tersenyum, "Well.. can I call you Chala?" Tanya Dita.

"Emm.. well.. call me whatever you want" Chala tersenyum manis.

Dari kejauhan, Lily dan Fez ikut tersenyum menatap Dita dan Chala.

AMBIGUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang