Helo akoh kembali wahai para readers~
Warning typo bersebaran!!(katanya sesungguhnya typo adalah seni eaakkk🤣)
Happy reading y🐥
"Kamu akan menjadi bungsu keluarga Alexander baby" Ucap Xender mutlak, tangannya mengelus rambut coklat kehitaman ziel dengan lembut.
Xender menggendong ziel dan dibawa masuk kedalam mobil (heh anak orang main bawa aja dikira barang apa!).
"Mansion utama” ucap Xender kepada bawah annya yg jd supir.'Nih gambaran mansion utama keluarga Alexander ya beh megah bet ini kl jd rmh nya author kg bakal keluar rumah sih'
Sesampainya di mansion ziel digendong menuju kamarnya daddy Xender (panggil Xender daddy aja y biar gampang🌚). Direbahkan dikasur king size dengan sisi samping kanan kiri ziel ditaroh bantal( biar engga jatuh tuh anak ucul bet kek bayi) lalu daddy melenggang pergi ke walk in closet untuk mengganti baju dan mengambil piyama yang tadi sudah ia siapkan untuk bungsunya ini. Jadi waktu daddy sama ziel lagi diperjalanan menuju mansion daddy sempat buat nelpon para bawahan nya untuk membeli pakaian dan berbagai peralatan untuk baby nya ini.
"Imutt sekali bungsuku ini" Batin daddy yang datang dari walk in closet setelah melihat ziel yg tidur seperti bayi saja tidur terlentang dengan ke dua tangan mengepal disamping kepala menggemaskan sekaliii.
Daddy mengganti seragam sekolah ziel dengan piyama pink bergambar rubah, setelah itu daddy juga ikut merebahkan tubuhnya di samping ziel menyelam ke alam mimpi.
"Sleep well baby" Ucap daddy sebelum tertidur."Ungh... Umm.. momomu.. " Ucap ziel tanpa membuka mata daddy yang merasa ada pergerakan dari baby nya pun bangun. Dan melihat ziel yg mulutnya seperti sedang mencari sesuatu daddy yang gemas akan tingkah ziel dengan bibir mayun' nya pun mengambil pacifer lalu menyumpal nya ke bibir ziel yang disambut dengan isapan yang kuat membuat pipi mocinya yang sudah gembul tambah gembul.
"Lucu sekali babyku ini" Batin daddy yang tidak tahan akan keimutan ziel akhirnya mencium pipi ziel bertubi-tubi dengan gemas.
Cup
Cup
Cup
Cup
Ziel yg merasa terganggu tidurnya pun bangunn. Dan terlihat lah mata ziel yg sudah berkaca-kaca dengan hidung memerah dan bibir manyun tertutup oleh pacifer.
"Hiks.. Hikss... Huwaaaaaa.. Si-siapa sih ga-ganggu ziel bo-boo.. Hiks.. ''Ucap ziel yg masih sesegukan belum menyadari bahwa ada orang yang sedang nahan untuk tidak mencium ziel .
" Gimna ga nahan pen nyium coba kalo pipi ziel aja tumpah' juga memerah akibat nangis, emesss bangett akuh tuh"
Daddy yg sedari tadi diem pun menarik ziel dengan peluk masuk kedalam pelukannya.
"Suttt... Dah baby jangan nangis terus nanti sesak napas" Ucap daddy menenangkan ziel yg masih menangis.Ziel yang sudah tenang pun menyadari bahwa dia dah ga disekolah dan WHAT ini dimana oy.
"OM!... Ini dimana sih loh om siapa sih main peluk' aja, ziel tau kok ziel imut tp jangan main peluk' dong!! " Ucap ziel yang tidak trima dia dipeluk ama dady Xender."Panggil saya daddy baby" Ucap Xender penuh tekanan.
"Dan yah ini dirumahmu sekarang baby, sekarang kamu jadi bungsu di keluarga Alexander ini baby" Imbuh dady
"SIAPA LU? Ngeklaim ziel jadi bungsu keluarga siapa tadi? Alekander?" Ucap ziel berteriak diawal karna tidak Terima dia dijadikan anak oleh orang yg tak dikenal.
"Jangan berteriak baby! " Ucap daddy penuh tekanan dengan tatapan tajam menatap baby ziel yg berteriak tadi. Ziel pun merasa takut ciut nyalinya yang tadi sebesar gajah jadi menciut sekecil semut.
"Saya Xenderion Veon Alexander panggil saya daddy mulai sekarang baby akan menjadi bungsu di kelurga Alexander" Ucap daddy datar dan dingin namun dengan nada yg lembut.
"Tapi ziel ga- ga mau punya keluarga lagii-.. "
.......
Bersambung gessss
Okeii makasih ya yang dah baca sampai selesai maap kalo ada byk typo dan kesalahan' lainnya.
Kalo suka jangan lupa vote dan comentnya ya kakakk'~
Sarangeee~
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗭𝗜𝗘𝗟𝗢 𝗦𝗞𝗬 𝗔𝗥𝗖𝗛𝗘𝗥𝗟𝗜𝗢/𝗸𝗶𝗺 𝗦𝘂𝗻𝗼𝗼
أدب المراهقينIni tentang dia yg penuh kebohongan 𝙕𝙄𝙀𝙇𝙊 𝙎𝙆𝙔 𝘼𝙍𝘾𝙃𝙀𝙍𝙇𝙄𝙊. Hidup sendiri diumur nya yg baru 16 tahun dikarenakan cahaya nya yang harusnya menjadi pelindung, penuntun hidupnya telah meninggal, meninggal ia sendiri diusia 8 tahun. Ziel...