Strawberry and Cigarette⛔

3.3K 190 26
                                    

Nahyuck

Here we gooo~

Let's gooo!!

And sorry for typo🔥











Haechan as Haedar
Jaemin as Jemian






"Jem! Jemian!" Suara teriakan terdengar menggelegar keseluruh sudut kamar, membuat siapapun yang mendengar pasti mengalami tuli sesaat.

Brak!

Suara pintu kamar terbuka dengan kasar, membuat Haedar -yang tadi berteriak- membalik tubuh menatap sang pelaku yang membuka pintu dengan tidak sabaran.

Mata Jemian menatap nyalang Haedar yang juga menatapnya penuh permusuhan. "Gue gak tuli sialan! Kenapa harus teriak-teriak hah!?"

Haedar berjalan mendekat dengan telunjuk mengacung. "Lo apain kamar gue!? Kenapa bau rokok gini!?" Haedar berteriak marah dengan nafas tersengal-sengal karena emosi.

Jemian menutup pintu kamar dan bersandar pelan pada pintu yang tertutup. "Gak ada. Gue cuma bawa temen kesini." Tangan Jemian bersidekap dada.

Alis Haedar menukik tajam mendengar jawaban Jemian yang seperti tak ada beban.

"Apapun dan siapapun itu Jemian. Asal jangan ngerokok dikamar Gue." Desis Haedar penuh amarah.

Jemian menatap remeh Haedar, "kalau Lo lupa.. Ini juga kamar Gue."

"Sumpah! Kalau bukan demi Papa Gue gak akan sudi nerima Lo dikamar Gue."

"Dan Gue gak akan sudi anggep Lo saudara Gue." sahut Jemian cepat sebelum menyambar kunci motornya dan berlalu pergi keluar kamar.

Setelah kepergian Jemian, Haedar memilih untuk memasang pengharum ruangan yang akan dia gantungkan pada AC. Keluar kamar untuk menuju dapur mengambil pengharum ruangan.

Ini adalah salah satu hal yang membuat Haedar dan Jemian tak pernah akur sedari menjadi saudara tiri. Haedar yang begitu menyukai strawberry, sedangkan Jemian begitu benci dengan buah berwarna merah dengan biji disekujur kulit nya itu.

Begitu juga Haedar yang membenci bau rokok, sedangkan Jemian sudah seperti tercandu oleh batang penuh tembakau yang dia hisap pertama kali saat sekolah menengah pertama nya. Membuat mereka selalu saja bertengkar karena Jemian yang merokok dikamar mandi atau bahkan didalam kamarnya. Dan Jemian sangat benci ketika Haedar lebih memilih pengharum ruangan beraroma strawberry daripada jeruk atau yang lainnya.

Kalau kata Jemian "Buah apapun itu asal jangan buah menjijikkan dengan kulit bruntusan yang selalu Lo pilih." Ucapan yang selalu bisa memancing amarah besar dari Haedar karena menghina buah kesukaannya.

Haedar menghela nafas lelah, sejujurnya dia juga ingin berdamai dengan Jemian. Dulu saat Papanya bilang akan kembali menikah setelah beberapa tahun kematian Mamanya, membuat Haedar sedikit kecewa. Sejujurnya tak ada siapapun yang bisa menggantikan posisi Mamanya, entah itu dalam hati Haedar atau sekedar dalam rumah mereka. Tetapi melihat raut wajah bahagia Papanya saat mengenalkan calon Ibu barunya, membuat Haedar mengalah dan memilih berdamai dengan situasi saat itu.

Tetapi ada satu hal yang membuat Haedar terkadang menyesal menyetujui pernikahan kedua Papanya. Siapa lagi kalau bukan Jemian. Sudah sekitar empat tahun lebih sejak dia menjadi saudara tiri Jemian, tapi tak pernah sekalipun hari mereka lewati tanpa perdebatan. Entah itu hanya masalah kecil bahkan masalah besar yang pernah membuat Haedar memilih mengungsi kerumah temannya daripada harus bertatap muka dengan Jemian.

Bearries💋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang