Post War

64 6 18
                                    

Dunia ninja kemballi normal dan setelah pertarungan Tim 7 dengan Kaguya selesai mereka dipanggil oleh sang Rikudo Sennin. Obito selamat, tidak ada orang yang dikorbankan dalam pertarungan itu.

Sayangnya kondisi Obito yang sekarang harus mengharuskannya untuk menginap di rumah sakit. Selamanya.

Berterima kasihlah pada Madara yang seenak jidat menyerap energi kehidupan Obito saat perang dan munculnya Kaguya yang harus memaksa Obito menggunakan kekuatannya sampai habis.

Selama Obito berada di rumah sakit, beberapa jam sekali suster akan datang membawakan makanan dan mengecek kondisinya.

Berbaring di atas kasur sangat membosankan bagi Obito dia ingin sekali jalan-jalan keluar, keliling desa seperti dahulu. Obito jadi ingat dirinya yang selalu menolong nenek-nenek setiap kali dia harus kumpul dengan timnya.

Manik hitamnya menatap keluar jendela dengar-dengar dari suster yang suka datang, orang yang terpilih menjad Hokage menggantikan Tsunade adalah Hatake Kakashi.

Gak salah tuh?

"Harusnya aku yang lebih cocok menjadi Hokage bukan orang-orangan sawah."

Inginnya Obito berkata demikian, namun setelah apa yang dia telah perbuat tidak mungkin dia akan dipilih menjadi Hokage. Walaupun begitu dia tetap senang, dia senang Kakashi terpilih.

Suara pintu terbuka dan Obito mengalihkan pandangannya dari jendela.

Dia kedatangan tamu.

"Yo Obito, bagaimana keadaanmu?" sapa si tamu sok SKSD.

Obito terlihat tidak senang dengan datangnya orang itu.

Obito mendengus. "Ngapain kesini? Mau ngejek ya? Mentang-mentang udah kepilih jadi Hokage selanjutnya," cibir Obito, ucapan itu meluncur dengan lancar, persi mirp anak kecil yang ngambek permennya diambil.

"Ehhh ... jadi kamu udah denger ya? Begitulah ... aku sebenernya engga mau ...," katanya sembari tertawa hambar dan menggaruk kepala gusar.

Obito membuang muka, kedua tangannya terlipat depan dada. "Selamat."

"Apa? Aku tidak mendengarnya."

Suara geraman kecil keluar dari mulutnya. "Se ... selamat ...."

"Apakah kamu menyiapkan hadiah untukku?"

"Ga ada hadiah, ngapain aku ngasih hadiah ke kamu, merepotkan."

Kakashi memasang wajah pura-pura sedih. "Jahatnya ...."

Obito melirik sedikit pada Kakashi, sebenarnya ada sebuah ide terbesit di dalam otaknya tetapi dia menolak keras ide itu. Ide yang sangat absurd, tapi dia yakin itu hadiah yang bisa bikin geger satu desa.

Tidak boleh!

"Ehem, ada ... aku udah ... mnyiapkan hadiah untukmu ...." Suara Obito bergetar.

Wajah sedih Kakashi berubah senang, persis kaya anjingnyang dapet hadiah mainan baru. "Dan apakah itu?"

"Sini, mendekat."

Kakashi mengikuti keinginan Obito, detik selanjutnya tangan Obito menarik tangan Kakashi dam chu, Obito mendaratkan bibirnya di pipi Kakashi yang tertutup masker.

"Udah ya, itu hadiahnya." Obito menengok ke jendela untuk menyembunyikan wajahnya yang merah bak kepiting rebus.

Kakashi diam beberapa saat lalu tanpa rasa bersalah calon Hokage ini berkata, "Sekali lagi dong."

"ENGGA ADA SEKALI LAGI BAKAKASHI!" Obito melayangkan tinju maut ke perut Kakashi.

Kakashi dinyatakan tewas mengganaskan.

Kita berbagi Penglihatan yang sama |Naruto FANFICTION|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang