Suasana di meja makan sangat hening, bahkan hanya terdengar suara denting alat makan. Junkyu benar - benar melayani Haruto dengan sangat baik. Dari yang mengambil nasi dan lauk pauk. Kegiatan tersebut tidak luput dari pandangan Suzy.
"Kyu, sampai mana persiapan toko rotimu? Ada yang perlu bunda bantu?" tanya Suzy.
"sudah hampir selesai bund, tunggu finishing dan masuk - masukin interior dan cari karyawan bund" jawab Junkyu.
"apa perlu kakak yang bantu cariin karyawan untuk toko rotimu?" tanya Yoshinori.
Junkyu menggeleng.
"tidak usah kak, aku bisa sendiri untuk recruitment karyawan kak" jawab Junkyu.
"kau jauh mandiri dari yang ayah kira" ucap Jongsuk dengan senyum lembut.
"tentu saja, aku bisa melakukan hal apapun dan mewujudkan hobiku yah" ucap Junkyu.
Giselle hanya terkekeh kecil.
"apa kau yakin modal yang kau pakai dari uangmu sendiri? Bukan dari Haruto?"
Junkyu menatap Giselle tajam. Mulut adik sepupunya ini memang benar - benar membuatnya muak.
"tau apa kau soal diriku? Beraninya kau menuduhku seperti itu" ucap Junkyu dingin.
"loh memangnya aku salah bertanya hal itu padamu? Memangnya bayaran modelmu itu cukup untuk membuka usaha toko rotimu? Aaaa apa kau bekerja sampingan dengan menjual tubuhmu?"
"Giselle! Jaga mulutmu!" marah Jaemin.
"mulutmu memang perlu disekolahkan lagi yaa Gi? Terlalu ikut campur.. Ahh tapi kuliahmu saja gak kelar - kelar, yaa wajar sih, mulutmu kan sibuk menggosip dibandingkan membicarakan tentang ilmu pengetahuan"
"yak! Lancang sekali kau Kim Junkyu!" kesal Giselle.
"kenapa marah? Aku berbicara fakta, dan tolong jangan lancang memanggil nama lengkapku tanpa embel - embel kakak, kau jauh lebih muda 7 tahun dariku" ucap Junkyu sambil tersenyum miring.
"apakah benar Junkyu memakai uangnya sendiri untuk modal usahanya Haruto?" tanya Jenny.
"iya bi, Junkyu sedikitpun tidak ingin dibantu, dia sudah bekerja keras selama ini" jawab Haruto.
"wahh kau keren kak" ucap Dobby atau Kim Doyoung.
"keren apanya? Pemberontak seperti dia tidak keren" ucap Karina.
"dibanding menjadi pelakor sepertimu" ucap Junkyu.
Karina terkejut.
"jaga ucapanmu kak! Aku tidak pernah menjadi pelakor siapapun"
Junkyu terkekeh kecil.
"oh iya? Jaemin nanti kau harus liat ponsel kekasihmu, adik sepupu kita ini berusaha menggodanya" ucap Junkyu.
Jaemin yang mendengarnya menatap Karina tajam.
"kau menggoda Jeno? Berani sekali kau menggodanya" kesal Jaemin.
"kau percaya padanya? Dia pembohong kak Jaem" ucap Karina.
"selidiki saja ponsel kekasihmu dan kamu akan tau jawabannya" ucap Junkyu santai.
Karina menatap Junkyu dengan tajam.
"sepertinya kedatanganku membuat makan malam ini semakin kacau, bagaimana kalau kita pulang saja Haruto?" tanya Junkyu.
"jangan pulang dulu nak.. Apa kau tidak merindukan bundamu ini?" tanya Suzy dengan menahan lengan Junkyu.
"bunda bisa berkunjung ke apartemenku dan Haruto, atau mungkin bunda bisa sering - sering berkunjung ke toko rotiku" ucap Junkyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Games
FanficCinta itu kayak permainan, dan banyak orang yang suka bermain.. Tolong bijaklah memilih bacaan yang ingin kamu baca yaa 🖤 Jangan share book ini di platform manapun, makasii 🖤