04.

147 23 34
                                    

"Jadi bagaimana keputusan mu? Aku sudah memecat manager mu" tanya CEO Tzuyu. "Aku sudah mengeluarkan pernyataan akan berita mu itu"

"Terima kasih Sajang-nim. Mungkin aku akan hiatus. Aku akan berlibur untuk menenangkan pikiran sesaat"

"Baiklah jika itu mau mu. Untung saja jadwal promosi mu sudah selesai. Ambillah hari cuti mu yang tidak pernah kau pakai"

"Terima kasih. Aku kembali dulu, keponakan ku menunggu di ruang santai" Tzuyu berjalan keluar dari ruangan CEOnya. Ia berjalan menuju ruang santai. "Hai Jihyo-ya" sapa Tzuyu saat melihat Jihyo duduk manis di atas sofa sambil bermain boneka.

"A~ anda sudah selesai? Saya boleh pergi sekarang?" tanya seorang gadis yang sedari tadi menemani Jihyo.

"Ah iya. Terima kasih, Miyoo-ssi"

"Sama-sama. Saya permisi dulu, Tzuyu-ssi. Sampai jumpa lagi, Jihyo-ya" gadis itu berlalu keluar ruang santai. Tzuyu duduk di samping Jihyo.

"Apa kamu mau berlibur? Hanya kamu dan aku"

Jihyo mengalihkan atensinya dari bonekanya. "Ibur?"

"Ya, kita akan jalan-jalan bersama. Mau?" Jihyo mengangguk senang sambil tepuk tangan. "Aigo~ kamu lucu sekali hm" saat akan menggendong Jihyo, suara dering telepon terdengar. "Kamu tunggu sini ya"

Tzuyu berjalan keluar ruangan untuk menjawab telepon dari ponsel Jihyo. "Dari sekretarisnya Jihyo" gumamnya.

Sekretaris Kim

"Halo?"

"No- eh ini bukan suara Nona Park"

"Ya. Ini suaminya"
"Ada apa?"

"Tu-tuan Chou?!"

"Iya? Ada apa?"

"Saya hanya ingin bertanya
mengapa selama beberapa
minggu ini Nona Park tidak
masuk ke kantor"
"Nona tidak pernah selama ini
mengambil cuti"

"Ada kejadian yang tidak terduga"
"Jihyo berubah menjadi bayi selama
3 minggu ini"

"Apa?! Bayi?!"
"Ja-jadi bayi di berita itu
adalah Nona Park?"

"Ya"
"Kau percaya akan berita itu?"

"Tidak, saya sudah tahu
kalau anda menikah dengan Nona Park"
"Jadi berita itu tidak membuatku
percaya begitu saja"

"Terima kasih"

"Ah iya"
"Saya tutup dulu"
"Sampai jumpa"

Tzuyu memutuskan sambungan telepon. Ia memasukkan ponsel Jihyo ke dalam kantong celananya. "Jihyo-ya" ucap Tzuyu setelah berbalik. "Jihyo!!" pekik Tzuyu saat melihat keberadaan Jihyo. "Kemana dia?" panik Tzuyu lalu keluar ruang santai dan berlari kecil mengelilingi gedung agensi.

Sesekali ia bertanya kepada karyawan yang tak sengaja berpapasan dengannya. Namun tidak satupun melihat Jihyo. "Kamu kemana?" batin gelisah Tzuyu. Tzuyu memilih duduk sebentar setelah lelah mengelilingi seluruh gedung agensi dan mengecek semua ruangan.

Tzuyu menggigiti kuku jarinya. Ia bingung harus mencari Jihyo di mana.
.

Sudah 3 jam Tzuyu mencari Jihyo namun tidak menemukannya. Berkali-kali ia mengelilingi gedug bertingkat itu. Tzuyu berjalan lesu menuju ruangan CEOnya untuk melihat cctv.

"Sajang-nim, apa aku boleh meli- Jihyo!!" Tzuyu melihat bayi itu berada di ruangan CEOnya.

"Akhirnya kau datang Tzuyu-ya. Aku tidak bisa menghubungi ponselmu karena ponsel ku hilang. Tadi aku menemukan keponakan mu merangkak di dekat ruang latihan Junior mu. Entah bagaimana ia bisa merangkak secepat itu"

Be a BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang