permulaan

445 21 0
                                    

Subuh dini hari ini ibu membangunkanku, jam sudah menunjukan pukul empat lewat

"Klar bangun ibu sudah mau pergi"

Ucap ibu sambil mengguncang pergelangan kaki ku

"Hmm... iya.. bu sebentar lagi"

"Nanti jangan lupa sholat subuh ya,
Ayah sudah datang ibu mau pergi"

"Iya iyaa"

Aku meracau tak jelas masih teramat menggantuk, dari jendela kamar terlihat motor ayah sudah berlalu pergi membonceng ibu dan kedua adikku pergi kerumah kakek

Hah...

Memaksaku untuk bangkit segera beranjak kekamar mandi, sekedar mencuci muka dan menyikat gigi

Terlalu dingin untuk mandi pikirku, kalian sepemikiran denganku?

Sekitar pukul enam

Aku bersenandung kecil sambil membuka jendela lalu menyiram tanaman di kamarku

Rumput liar yang kutanam dalam cangkir putih

"Teruslah hidup seperti aku."

Ujarku kepada tanaman dihapanku,
Termenung beberapa saat.

Terlintas dibenakku hal yang menarik

"yaa itu dia.."

Aku segera menutup jendela di samping kamarku dan kemudian berbalik menuju kamar bergegas menutup jendela kamar.

Brakk

Suara tubuhku yang menghantam kasur

Sudah lama sekali ya, pikirku

Aku mengambil gawai dalam saku celanaku dan mulai mengetik dengan tergesa gesa

"Ini dia" ujarku

Menyentuh layar digengamanku,
Dan terdengarlah suara yang entahlah aku pun tidak bisa mendeskripsi kan dengan pasti

Yang jelas ini membuatku terlalu semangat

Aku sedikit meremas ujung pakaianku menyaksikan apa yang ditampilkan pada layar

Jari jemari ini menyentuh bibirku dengan sensual

Tangan kananku pun mulai merambat menuju dada sebelah kiri sedikit meremasnya dengan perlahan

"Emhh....hhh"

Desahan kecil pertama lolos dari bibirku

Diikuti belaian lembut pada putingku yang telah mencuat akibat ulahku sendiri.

Sedikit mencubit dan memilinnya dengan perlahan

"Shhhh....ahh.."

Tangan ku bergerak lagi mencoba untuk adil dengan memelintir puting kananku

"E..nak banget..."

"Emhhhh"

Saat saat yang kunanti, tanganku mulai merambat kebawah di area sekitar perut

Perlahan tapi pasti.



Tok tok tok

Terdengar ketukan pada pintu kamarku

"Sialan..."

Siapa yang berani berani meng-

Tapi tunggu bukankah hanya aku seorang di rumah?

Aku segera merapikan pakaian ku dan menormalkan raut wajahku

"Persetan aku tidak takut pada setan"

Ujarku sedikit ragu, apakah aku memang seberani itu?

Aku mendekat kearah pintu dengan perlahan

"Si-siapa di luar"

Tidak ada jawaban, apakah tadi aku salah dengar

Aku mencoba membuka pintu dan betapa terkejutnya aku

"Busu?"

Dia menoleh kearahku hanya terdiam menatapku selama beberapa menit

Pikiran negatif kembali muncul di pikiranku

Apakah yang ada didepan ku ini adalah hantu yang menampakan diri sebagai busu

Aku merinding dan mulai melupakan rangsangan tadi

Dia menarikku

aku takut...

Menarikku masuk kedalam kamar tanpa menutup pintu

Aku mulai bergetar cemas dan takut berpadu utuh menjadi satu

Tak

tidak ada angin tidak ada ribut
dia tiba tiba merangkulku dengan erat, aku mencoba untuk tenang dan memanggil dirinya.

"Busu.."

"Sebentar."

Ah aku mulai tenang ketika sadar bahwa itu benar benar busu

Dia mulai melepaskan rangkulannya

Aku bertanya tanya dari mana dia masuk dari jendela? atau aku lupa mengunci pintu?

Ceroboh sekali

"Klar..."

Aku kembali tersadar dari lamunanku dan menatap mata sosok manusia yang berdiri dihadapanku

"Emm iya kenapa su"

Aku bertanya tanya ada apa gerangan yang membuatnya datang berkunjung kerumah ibuku

"Hari rabu ini kamu ada waktu"

Aku mengangkat kedua alisku mencoba mengingat ngingat apakah aku memiliki waktu, secara jadwalku amat sangat kosong. #pengangguran

Walaupun tanpa berpikir aku pasti bisa menjawabnya , hanya sekedar menambah ekspresi di wajahku saja

"Iya ada, kenapa?"

"Aku hanya minta kau untuk menemaniku"

formal banget, heran deh.

"Penting banget?"

"Kayaknya iya"

Dia berkata dengan mata melihat kesamping

Ah aku ragu...

"Memangnya kemana sih?" Tanyaku

"Reuni angkatan"

Aku berpikir sebentar, sedangkan dia
Dia hanya menatapku sambil sesekali melirik handphone miliknya

"Aku ngak masalah"

"Ok"

Singkat padat dan jelas

Lalu dia meninggalkanku sambil berkata

"Hari rabu aku jemput"

Ah dia pergi

Aku mengingat kembali rutinitas ku tadi dan hanya bisa menghela nafas

"Hah...."


Maybe I Love You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang