Sean POV :
Dalam hati sean berkata "Ternyata daddy mau jodohin aku sama jean, perempuan aneh yang nabrak aku kemaren di kantor... hahaha bener kata daddy sihh, dia cantik, imut, dan oke juga." Sebenarnya sean udah jatuh cinta pandangan pertama dari waktu ketemu jean di kantor, nahhh kebetulan banget si daddy malah mau ngejodohin sama jean. Dengan kata-kata mutiaranya agar meyakinkan jean untuk mencoba memulai pengenalan satu sama lain selama sebulan, dengan begitu jean menyetujuinya dan sean akan memulai bergrilia untuk mendapatkan cinta jean dengan berbagai cara.
"Oke j, mulai sekarang kita akan memulai suatu hubungan yang baik untuk pengenalan satu sama lain selama 1 bulan, jika kita berhasil kita akan melanjutkan ke jenjang yang lebih serius. Bagaimana ?"
"ummm....." jean berfikir lumayan lama karena sejujurnya dia jugaa belum siap untuk menikah.
"Kenapa? Belum siap untuk menikah? takut?"
Jean anaknya paling gamau diremehin dan ditantangin " oke deal, kalo lo berhasil buat gue jatuh cinta dalam sebulan, kita akan lanjut ke jenjang yang lebih serius"
Sean dengan serius dan mendekatkan wajahnya dengan jean"Bagus kalau begitu, saya akan membuat kamu jatuh cinta dan kamu engga akan bisa lepas dari saya J". ujan sean dengan tatapan yang intens.
Sean tersenyum, dapat dilihat dari matanya bahwa jean salting dengan tatapannya.
"Baiklah, setelah ini kamu ingin kemana J?" tanya sean memecah kecanggungan yang ada diantara mereka
"Abis ini gue mau pergi ke agensi gue, ada hal yang harus diurus" ujar jean
"Kalau begitu biar saya antar kamu ke agensi."
"What's? ngapain? gue bawa mobil sendiri, lo gausah anter gue" bantah Jean
"Saya orang yang paling gasuka namanya penolakan J, mulai hari ini sampai sebulan kedepan saya akan selalu mengantar dan jemput kamu kemanapun kamu pergi. Menurut saya ini adalah salah satu cara agar kita bisa semakin dekat dan mengenal satu sama lain"
"Aishhh... ya yaa yaaa, lo boleh anter dan jemput gue. Tapi... gue gamau kita sampai keciduk media, lo gaboleh turun dari mobil dan kalau lo mau turun lo harus pake masker dan topi" ujar jean
Sean mengangguk paham dengan apa yang dibicarakan jean "oke, saya paham maksud kamu"
"Satu lagi, gue gasuka lo pake bahasa yang formal saat ngobrol sama gue. Ga boleh pakai kata anda dan saya" imbuh jean
"Menarik baru beberapa saat berkenalan sudah banyak mau" kata sean dalam hatinyaa.............. "As You Wish, baby j... tapi saya, ralat, aku juga ingin kamu engga menggunakan bahasa yang kasar seperti gue,lo."
"iyadeh gue usahain, Yaudah ayok, gue mau ke agensi sekarang. Urusan kita udah selesai bukan?" Ajak jean untuk meninggalkan caffe
"Let's go baby j...." dengan suara deep voicenya membuat jean merinding wkwk karena ngomongnya dikuping jean
Jean tidak menjawab lagi dan langsung beranjak dari duduknya, sean merangkul pinggang jean sambi berjalan kearah mobil dan langsung membukakan pintu mobil ferrari hitam kesayangannya dan memakaikan sabuk pengaman untuk jean "Thank you" ujar jean ditelinga sean dan sean menatap jean lebih tepatnya mentap kearah bibirnya yang menggoda itu sih beberapa detik "Yes baby" jawab sean.
Sean melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang dengan fokus, sambil berusaha mencari topik obrolan dengan jean. Setelah ngobrol-ngobrol dimobil, engga kerasa udah sampe di agensi jean.
Saat jean ingin keluar dari mobil, sean menahannya.
"Aku lupa, nomor handphone kamu berapa? biar nanti aku jemput pulangnya" ujar sean sambil memberikan handphonenya ke jean
"Nih, makasih ya udah anter aku..." ujar jean mengembalikan HP sean.
Jean pun langsung masuk kedalam agensinya, karena takut ketemu paparazi.
Sore harinya sean menjemput jean di agensi sesuai dengan ucapannya tadi. Sean langsung memarkirkan mobilnya di depan pintu agensi. Dan dia turun membukakakn pintu mobil untuk J, etss Sean udah pake topi sama masker yaa biar gaa keciduk. Sean juga selalu pasangin sabuk pengaman untuk J, lalu sean masuk kedalam kursi kemudi, melepas masker dan topi dan mengambil sebuah bunga yang sean beli tadi saat diperjalaan langsung diberikan kepada J. Jean pun merasa senang dan berbunga-bunga, tetapi karena jaim dia menahan ekspresinya.
"Mau temenin aku makan dulu engga? soalnya tadi aku belum sempet makan dikator J"
"Boleh deh" ujan jean
"Makanan thailand kamu suka engga J? atau kamu lagi mau makan apa gitu, ada saran engga?"
Jean tersenyum dan menjawab, "Aku suka makanan Thailand, Sean. Jadi bisa kita coba restoran Thai di dekat sini. Tapi kalau kamu punya saran lain, aku terbuka untuk mencoba hal baru."
Sean mengangguk setuju. "Bagus, ada restoran Thai favoritku di dekat sini. Rasanya enak dan suasana restorannya juga bagus. Aku yakin kamu akan suka. Ayo, kita langsung menuju sana."
Sean melajukan mobilnya menuju restoran Thai tersebut. Di perjalanan, mereka berbincang-bincang tentang berbagai topik, dari musik hingga film favorit mereka. Sean berusaha membuat Jean merasa nyaman dan santai.
Setelah tiba di restoran, Sean membantu Jean keluar dari mobil dan mereka masuk ke dalam. Restoran tersebut terlihat ramai dengan suasana yang hangat. Sean dan Jean duduk di meja yang nyaman dan mulai melihat menu.
"Mungkin kita bisa memesan beberapa hidangan yang berbeda dan mencoba semuanya," Sean menyarankan sambil melihat daftar menu. "Aku merekomendasikan Tom Yum, Pad Thai, dan Mango Sticky Rice. Bagaimana menurutmu?"
Jean setuju dengan pilihan Sean. "Terdengar lezat! Aku penasaran dengan Tom Yum, kayaknya pedas tapi enak. Dan aku suka mangga, jadi Mango Sticky Rice pasti enak juga. Mari kita pesan semuanya!"
Sean tersenyum senang. Dia melihat Jean menikmati makanan tersebut dengan penuh semangat. Selama makan, mereka terus berbincang, tertawa, dan saling mengenal satu sama lain lebih baik. Mereka menemukan banyak kesamaan dan topik obrolan yang menarik.
Setelah makan malam selesai, Sean mengantarkan Jean pulang. Mereka kembali ke mobil dan Sean memulai perjalanan pulang. Di dalam mobil, mereka terus bercanda dan saling tertawa.
Saat sampai di depan rumah Jean, Sean berhenti dan mengucapkan terima kasih atas malam yang menyenangkan. Mereka berdua saling melihat dengan tatapan hangat.
"Terima kasih sudah mengantarku pulang, Sean. Aku benar-benar menikmati waktu bersamamu," ucap Jean dengan lembut.
Sean tersenyum dan menjawab, "Sama-sama, J. Aku juga sangat senang bisa menghabiskan waktu denganmu. Aku berharap kita bisa melakukannya lagi."
Jean tersenyum malu-malu. "Aku juga berharap begitu, Sean. Sampai jumpa besok ya?"
"Pasti, sampai jumpa besok, see u baby J" jawab Sean sambil memberikan senyuman hangat. Mereka berdua saling melambaikan tangan saat Jean keluar dari mobil dan berjalan menuju rumahnya.
Sean memandang Jean dari jendela mobil sampai dia masuk ke dalam rumahnya. Hatinya berbunga-bunga karena pertemuan mereka yang menyenangkan. Dia tahu Jean mulai memiliki ketertarikan dengganya, dan dia bersemangat untuk melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.
Bersambung....
VOTE GEH
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga Tidur
FanfictionBercerita tentang kisah percintaan Sean dan Jean yang.... gituuu dehh