Part 8 (i)

81 4 0
                                    

"Jadi kapan lo nganterin gue pulang?" Ucap Nami.

Kini keduanya sedang minum teh di ruang tamu. Duduk bersebelahan di kursi sofa depan televisi.

Junkyu menyeruput tehnya, "kalau teh gue udah habis."

Nami yang mendengar itu menghela nafas kasar, sebelum akhirnya memilih untuk melamun.

"Nam." Panggil Junkyu.

"Hmm?"

"Gimana perasaan lo setelah tau abis ini kita sodaraan?" Tanya Junkyu.

Nami mengerucutkan bibirnya sembari berpikir.

"Emm, kaget pasti." Jawabnya.

"Terus?" Tanya Junkyu.

Nami menoleh, "terus apa?"

Junkyu hanya tersenyum, sebelum akhirnya menggelengkan kepalanya.

"Gajadi deh." Ucap Junkyu.

Jadi di sini cuma gue yang gagal move on -batin Junkyu.

"Sebenernya aneh rasanya,"

Junkyu menatap Nami, masih menunggu apa yang akan dikatakan Nami selanjutnya.

"-kayak, setelah setahun ga ketemu lo. Terus tiba-tiba ketemu lagi tapi sebagai kakak tiri. Emm calon kakak tiri maksud gue." Lanjut Nami.

Junkyu tersenyum tipis menanggapi ucapan Nami.

"Ya, gue juga Nam. Rasanya aneh, entah kenapa tapi,"

Nami menatap Junkyu, menunggu ucapannya yang terpotong.

"Tapi jantung gue masih berdetak kenceng banget tiap liat lo Nam." Ucap Junkyu.

Nami mengerutkan keningnya. Dia tidak tahu harus menjawab apa.

Junkyu lo? Jangan bilang lo belum ngelepasin gue?

"Junkyu..." Ucap Nami pelan.

Junkyu menghela nafasnya seraya tersenyum hambar, "iya gue tau Nam, setelah ini lo bakal jadi adik tiri gue."






TBC.

Kakak Tiriku Adalah Mantanku (?) w/ Kim JunkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang