"Hai, apa kabar?" Tanya Reyhan pada Ilham.
"Alhamdulillah, kabar gue baik. Gimana lo? Wihhh makin keren aja, nih!" Kata Ilham seraya menepuk bahu Ilham.
"Gue baik. Hmmm, keknya usaha lo makin berkembang, ya?" Ujar Reyhan seraya melihat warung nasi goreng Ilham.
Ilham tersenyum. "Alhamdulillah," ucap Ilham.
Ilham melihat Dara dan Risa yang terpaku.
"Risa, Dara, sini!" Panggil Ilham.
Risa menggandeng tangan Dara. "Di panggil Ilham tuh." Kata Risa kala menyadari bahwa sahabatnya tidak bergerak.
Dara melangkahkan kakinya.
"Rey, kenalin, ini Risa sama Dara temen gue." Kata Ilham. Reyhan terpaku menatap Dara. Ilham pikir mereka tidak saling mengenal.
Reyhan tersenyum tipis kemudian mengulurkan tangan sebagai tanda perkenalan. Risa menangkupkan kedua tangannya didepan dada seraya mengangguk sopan. Reyhan paham. Ia mengalihkan tangannya pada Dara, namun Dara hanya diam.
Melihat Dara tidak merespon apapun, Risa menyenggol lengannya. "Ra." Panggil Risa.
"Udah kenal," ucap Dara datar. Ilham dan Reyhan terkejut. Terlebih Reyhan yang tidak menduga bahwa kata itu yang keluar dari mulut Dara.
Tak bisakah ia berpura pura?
Sedangkan Ilham bingung.
"Ini udah malam, kami pamit pulang. Ayo, Ris!" Kata Dara. Ia langsung membalikkan badan dan melangkahkan kakinya.
_____________________________________"Ra, kamu nggak bisa pura pura nggak kenal gitu? Kok kamu ngomong gitu, sih? Mana nadanya datar banget." Omel Risa. Sedangkan yang di omeli sibuk mencari kunci kost di tasnya.
Dara tak menjawab, setelah menemukan kunci ia langsung membuka pintu.
"Ra, kamu dengerin aku nggak, sih?"
"Assalamu'alaikum," ucap Dara begitu memasuki kost.
"Assalamu'alaikum," ucap Risa.
Dara menggantung tasnya di dekat lemari yang memang disediakan khusus untuk menggantung tas kecil, topi dan sebagainya.
Dara langsung membuka lemari untuk mengambil pakaian.
"Ra, kamu kenapa, sih?!" Ucap Risa kesal.
Dara membalikkan badannya. "Kamu yang kenapa, Ris? Kamu udah tau laki laki itu siapa dan aku juga udah tau, ngapain aku pura pura." Kata Dara. Emosinya sedang tak stabil.
Risa berjalan mendekati Dara.
"Ya walaupun gitu, seenggaknya kamu jangan bersikap datar gitu." Kata Risa.
"Ris, kamu kamu kenal aku kan? Kamu tau gimana aku sama Reyhan dulu. Kamu tau kisah kami, kamu juga tau gimana perasaanku, apalagi setelah di dengan tega mengatakan yang tidak tidak di depan orang tuaku dan orang tuanya hanya demi membatalkan perjodohan itu. Setelah sekian lama aku ketemu lagi sama dia, perasaan aku campur aduk, Ris. Aku nggak pengen ketemu lagi." Jelas Dara. Matanya mulai berkaca kaca. Lekas ia memalingkan wajahnya.
Risa paham bahwa sahabatnya itu tengah menyembunyikan air matanya.
Risa memegang pundak Dara. "Maafin aku, ya, Ra. Harusnya aku ngerti keadaan kamu." Kata Risa.
Dara tidak menjawab, ia berusaha menahan air mata agar tidak tumpah.
Risa semakin merasa bersalah. "Maafin aku, ya, Ra," ucap Risa, ia memeluk Dara. Dan saat itu juga air mata Dara menetes.

KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Hope
ChickLitDara, gadis ini menjadikan pengalaman menjadi sebuah pelajaran. Ia berusaha untuk tidak berharap lagi pada manusia. Berharap pada seorang laki laki yang dijodohkan dengannya. Berharap bahwa lelaki itu pun akan membalas perasaannya. Namun, harapan ha...