Marah

2 2 0
                                    

"Flo lo marah sama gue?",tanya Rendi kepada Flora.

"Nggak!",jawabnya secara singkat.

"Gue mau nanya,lo kenapa tadi bisa bareng sama si cupu?"

Flora menjelaskan kejadian tadi pagi yang ia alami secara rinci.

"lo tadi kesiangan?,kan lo bisa kabarin gue kan Flo,ngga segala lo harus nyari nyari angkot,apa lagi bareng sama si cupu engga jelas itu",jelas Rendi dengan nada yang sedikit emosi.

"Gue mana tau sih kalo lo belum berangkat,jugaan rumah kita beda arah Ren,yang ada gue kalo nungguin lo juga bakalan telat.

"Lo kan punya hp,itu juga bisa kan kabarin gue lewat situ",tanya Rendi.

"Kan gue udah bilang sih kalo gue ngga sempet buka hp ,gue posisinya lagi panik di tambah lagi bad mood"

Rendi terdiam sesaat untuk mencerna penjelasan yang di berikan  oleh Flora.

" Tapi Flo coba deh lo yang  ada di posisi gue sekarang ini,gimana Flo perasaanmu ngeliat pacar lo bareng sama cowok yang engga dia suka".

"Kok lo malah seolah olah kaya gue selingkuh sama si cupu sih Ren,gue cuma nebeng kok ngga lebih sama cupu,oke oke fine kalo itu mau lo gue yang salah,puas lo",balas Flora dengan meneteskan air matanya,setelah itu ia langsung beranjak pergi meninggalkan Rendi.

"Flo Flo gue belum selesai bicara",ucapnya sambil berteriak"

"Akkhh",raungnya kesal ia marah kepada Flora tetapi kenapa Flora juga ikut ikutan marah kepadanya.

"Awas aja lo cupu ini semua gara gara lo!",batin Rendi dalam hati.

•••••••

Disisi lain,Arsaka yang masih di dalam perpustakaan masih membaca buku,sambil mengerjakan tugas yang di berikan oleh pak Sam.

Dilihat jam hampir menunjukan pukul 10.00 wib,dimana waktu istirahat akan di mulai,dan Arsaka bergegas kembali  kekelas untuk mengumpulkan tugas yang sudah ia selesaikan.

Saat di perjalanan menuju kelas,dari kejauhan ia melihat Rendi yang berjalan kearahnya.

"Kok dia ngeliatin aku terus ya",monolognya dalam hati.

Ingin rasanya Arsaka tidak menghiraukan Rendi tapi apalah yang bisa ia buat,Rendi sudah meneriaki nya terlebih dahulu.

"Woi cupu,berhenti lo!".

Baru sampai Rendi di hadapan Arsaka tiba-tiba.

"Plaak",tangan Rendi melayang ke pipi Arsaka.

"Sakit",ringisnya dalam hati sambil memegangi pipinya yang terasa panas.

"Itu buat lo,karna lo Flora marah sama gue!",ucap Rendi sambil menghempaskan pundak Arsaka sampai terjatuh di tanah,dan berlalu pergi meninggalkannya.

Semua siswa-siswi yang melihat adegan tersebut langsung menertawai Arsaka.

"Hahaha rasain ngga lo,enak?",sorak salah satu siswa.

"Lo tu cuma butiran debu yang ngga ada apa-apanya ka,jadi percuma,iya engga semuanya?".

"Iya dong",jawab semua siswa secara serempak.

Arsaka yang melihat dan mendengarkan semua olokan yang tertuju padanya,tidak ambil pusing,hal itu sudah biasa ia dapatkan,karna dia sadar diri kalau dirinya cuma butiran debu yang tidak ada apa-apanya.

Arsaka langsung bangun,sambil membenarkan kacamanya,dan membersihkan pakaiannya,kemudian langsung melanjutkan perjalanannya ke kelas.

Sesampainya di kelas,ia melihat cuma ada sedikit teman-temannya yang masih ada di dalam kelas,ia langsung menghampiri salah satunya,yaitu Beni si ketua kelas 11 IPA 3.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Cupu My Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang