Maya berjalan dengan ceria di lorong sekolah yang sepi. Dia memegang buku mitologi Bataknya erat-erat, terlihat sangat antusias. Rambutnya yang hitam pekat tergerai dengan setiap langkahnya, menambah keceriaan aura di sekitarnya. Sambil berjalan, ia terus membaca beberapa halaman terakhir dari bukunya, mengingat cerita-cerita yang menarik tentang Sisingamangaraja XII.
Tiba-tiba, di depannya, ada sebuah poster besar yang menarik perhatiannya. Maya dengan cepat menghentikan langkahnya dan menatap poster tersebut dengan antusias. Poster itu berwarna-warni dengan gambar hutan yang rimbun, dihiasi dengan berbagai makhluk mitologi Batak. Di bawah gambar, terdapat tulisan berkilau yang mengumumkan ekspedisi ilmiah ke hutan terlarang.
Maya bersemangat, "Wow! Ekspedisi ilmiah ke hutan terlarang! Ini adalah kesempatan bagus untuk mengungkap lebih banyak tentang mitologi Batak dan mencari tahu lebih banyak tentang Sisingamangaraja XII!"
Maya segera menuju ke papan pengumuman untuk mendaftar. Tiba-tiba, temannya, Riri, muncul dengan wajah ceria dan membungkuk ke depan.
Riri dengan suara kerasnya "Maya, apa yang sedang kamu lakukan? Menggali-cangkulkan harta karun di hutan terlarang?"
Maya tersenyum "Haha, tidak Riri! Tapi aku akan bergabung dengan ekspedisi ilmiah ke sana. Aku ingin mencari petunjuk tentang Sisingamangaraja XII!"
Riri memegang dagunya dengan kepura-puraan "Oh, jadi kamu ingin menjadi penjaga hantu sekarang? Bagus, kamu bisa memeriksa apakah hantu itu cukup rapi."
Maya tampak tidak terpengaruh "Siapa tahu, mungkin saya bisa membantu Sisingamangaraja XII menyelesaikan tugasnya dan membebaskannya dari kutukan. Tapi tentu saja, saya akan memeriksa apakah jubah hantunya rapi!"
Keduanya tertawa bersama-sama, saling berpegangan tangan saat mereka melanjutkan perjalanan menuju kelas.
Saat kelas berakhir, Maya kembali ke rumah dengan buku mitologi Bataknya yang terbuka di tengah-tengah perjalanan. Dia berjalan dengan khayalan yang mendalam, tak menyadari betapa jauhnya dia telah berjalan.
Maya dalam pikirannya "Saya tidak sabar untuk pergi ke hutan terlarang dan menemukan petunjuk tentang Sisingamangaraja XII. Siapa tahu, mungkin ada petualangan yang menarik menunggu!"
Tiba-tiba, dia tersandung batu dan hampir terjatuh. Dia memegang buku erat-erat untuk menghindari
kerusakan, tetapi saat dia bangkit, dia menyadari bahwa dia berada di depan rumah seorang dukun tua, yang terkenal dengan pengetahuannya tentang mitologi Batak.
Maya tertawa kecil: "Well, ini adalah pertemuan yang tak terduga. Siapa tahu, mungkin dukun ini bisa memberi saya beberapa petunjuk tentang Sisingamangaraja XII!"
Maya membereskan dirinya dan menghampiri pintu dukun tua tersebut dengan antusias, tak sabar untuk mengetahui apa yang akan dia temukan.
Pintu rumah dukun itu terbuka perlahan. Maya berdiri di depan pintu dengan harapan. Tiba-tiba, seorang kucing hitam muncul dari balik pintu, melompat dan mengejek Maya.
Kucing dalam pikiran Maya "Mau cari petualangan, huh? Apakah kamu siap dengan anjing penjaga di hutan terlarang itu?"
Maya tak percaya "Apakah... apakah kamu bisa berbicara?"
Kucing dengan nada sombong "Tentu saja aku bisa berbicara! Aku bukan kucing sembarangan, aku adalah kucing sihir yang mengawasi hutan terlarang!"
Maya terkejut dan tertawa kecil. Ini adalah pertemuan yang benar-benar tak terduga dan lucu. Dengan senyum di wajahnya, Maya melangkah ke dalam rumah dukun tua tersebut, siap untuk memulai petualangan dan menemukan jawaban atas misteri-misteri mitologi Batak yang menantang.
Tiba-tiba....
Arght!!!
Sebuah Botol mendarat tepat di kepala Maya, siapa lagi pelakunya pelakunya kalau bukan Riri.
"Sialan,Riri!!!"
" Siapa Suruh kamu siang-siang melamun. Kalau tertabrak tembok gimana?"
"Hehe..." Maya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Obrolan merekapun terhenti ketika sopir mereka sudah berada di depan gerbang. Maya berpamitan kepada Riri dan menuju kearah gerbang.
Bab 2: Perjalanan Menuju Hutan Terlarang (coming soon...)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghostly Love: A Mythological Mismatch
Mystery / ThrillerMaya, seorang gadis muda yang penuh semangat dan keingintahuan, hidup dalam kerinduan yang mendalam terhadap mitologi Batak. Di antara berbagai tokoh dan legenda yang memikat perhatiannya, Sisingamangaraja XII adalah kekasih hatinya. Ia merasa terta...