Bab 78

179 24 0
                                    

Novel Pinellia

Bab 78

matikan lampu kecil sedang besar

Bab Sebelumnya: Bab 77

Bab Selanjutnya: Bab 79

    Gu Ling merasakan tubuhnya jatuh tanpa henti.

    Langit berbintang di atas kepalaku berwarna hitam, dan di kejauhan, ada beberapa bintang mirip berlian yang tertanam di dalamnya, bersinar redup.

    Gu Ling berkedip perlahan, sekelilingnya terlalu sunyi, sangat sunyi, Gu Ling mendengarkan dengan cermat, berharap mendengar sesuatu.

    Suara angin yang sangat pelan melewati telinganya, dan Gu Ling merasa sedikit lebih nyaman di hatinya, tetapi dia menyadari bahwa itu bukanlah suara angin, melainkan napasnya sendiri.

    Di seluruh ruang, hanya dirinya sendiri.

    Ini dimana?

    Tidak ada cahaya lain di sekitarnya, Gu Ling tanpa sadar menatap bintang seperti berlian itu.

    Mereka semakin jauh dan semakin jauh dari diri mereka sendiri, dan mereka semakin kecil dan semakin kecil, sehingga terlihat seperti titik jarum kecil, bersinar di kejauhan.

    Ada indera penglihatan yang sangat akrab ...

    Gu Ling tiba-tiba mengerti di mana dia berada.

    Tempat dia berada adalah lantai sembilan dari menara sembilan lantai, dan "bintang" yang dia lihat adalah puncak menara.

    Dia terkunci di menara?

    Gu Ling tiba-tiba sadar, membalikkan tubuhnya di udara, dan jatuh dengan tangan terentang.

    Menghadap ke bawah, dia memiliki pandangan yang jelas tentang pemandangan di bawah.

    Permukaan air yang sedingin es persis seperti yang dilihat Gu Ling dalam mimpinya, warna yang lembut dan tidak berbahaya, pemandangan yang akrab, dan riak-riak yang berkilauan, semuanya sepertinya memanggilnya dengan suara yang ramah——Ayo, ayo Kemari, ini rumahmu.

    Untuk sesaat, Gu Ling memang bingung.

    Di lingkungan yang asing, pemandangan yang akrab tiba-tiba muncul, dan rasa ketergantungan secara alami akan muncul dari lubuk hatiku.

    Namun, Gu Ling dengan cepat sadar kembali.

    salah.

    Dia dipenjara di menara ini, bagaimana mungkin seseorang yang dengan sengaja menyembunyikan keberadaannya menjadi baik dan ramah.

    Ini hanyalah ilusi yang menipu.

    Ketika ide ini terbentuk dengan kuat di benaknya, permukaan air sebiru es pecah, dan wajah asli yang terungkap di bawahnya membuat mata Gu Ling melebar, dan kedalaman pupilnya sedikit bergetar.

    Lava, api yang berkobar, terus menerus menghanguskan, berkabung dengan menyedihkan.

    Tungku alkimia.

    Ternyata lantai sembilan dari menara sembilan lantai itu adalah tungku alkimia.

    Dan dia jatuh perlahan, seolah api yang mengamuk di bawah menarik dan menyeretnya dengan paksa.Meskipun kecepatannya lambat, rasanya lebih seperti menyiksa mangsanya, karena Gu Ling hanya bisa jatuh dan tidak punya tempat untuk melarikan diri.

✓ Growing up in the Palms of VillainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang