2. KANTIN

1 2 0
                                    

Hai...
Welcome back to my konten ✏

********
HAPPY READING
***********

Rhea, Kiranty, Rena dan Viona kini sudah berada di meja kantin. Viona dan Kiranty pamit memesan makanan. Kini tinggal Rena dan Rhea yang tersisa.

"Rhe, lo pindahan dari mana?" tanya Rena, pasal nya nama tengah Rhea sedikit aneh. Rhea mendongak menatap Rena yang melontar kan nya pertanya'an.

"Gue pindahan dari Jepang. Tapi gue lahir di Jakarta," jelas nya tak menginginkan pertanyaan lagi.

Rena mengangguk paham. "Re, kalo bonyok lo gim—"

"Gak usah di bahas." potong Rhea cepat namun tegas. Rena mengangguk kikuk. Dalam benak nya, Rena bertanya-tanya apakah gadis yang bersanding sebagai teman nya ini memiliki masalah dengan orang tua nya? Dengan cepat Rena menepis pikiran nya.

Tak berlangsung lama, Kiranty dan Viona datang dengan membawa pesanan mereka. Dengan santai mereka melahap makan mereka masing-masing.

"Aaaa.... Kak Arsen ganteng banget sih!"

"Abang Darelll... Ama aku yuk,"

"Omaygot demi duyung kejebur got. Kak Kevan ganteng begete!!"

"Gantengan Kevin kalek."

"Oh no, no! Gantengan kak Rayen."

"Kak Arsen. LOPP YUU!"

"BANG, GUE MAU NGIKUT KOMPLOTAN LO DONG!"

"AAA ABANG DAREL MY BEBEP.. TAMPAN DAN MEMBAHANA BANGET SIH!"

Pekikan melengking terdengar begitu kencang. Sontak keempat ciwi yang sedang makan pun melirik.

Ternyata di ambang pintu, Arsen dkk berjalan dengan santai menuju meja khusus mereka. Rhea terpaku dalam satu titik, Arsen. Arsen yang sudah duduk di kursi nya pun dengan tak sengaja manik hitam nya bertemu dengan mata seorang gadis yang bermata hazel terang, Rhea.

Tatapan kedua nya bertemu, karna sadar ia kepergok. Rhea segera memutuskan pandangan nya dengan menunduk. Arsen masih saja menatap gadis yang tengah menundukkan kepala nya itu. Ia pun mengalihkan tatapan nya karena tersadar dengan suara lirih seseorang.

"Pandangan pertama memang indah, seperti taman yang penuh bunga.
Rasanya bahagia, membuat hati berbunga." wajah yang di sedih-sedihkan, suara yang di lirih-lirihkan. Taquel, cowok itu tak sengaja melihat Arsen menatap Rhea dan menyindir nya.

Arsen menatap Taquel dengan tajam. Sedangkan yang di tatap pun hanya menundukkan kepala.

"Good Qel." ujar Kevan

Tak lama, pesanan mereka pun datang tanpa di pesan. Hal ini sudah biasa, mereka hanya duduk dan menunggu pesanan di antarkan.

Ke'enam cowok itu lalu memakan makanan nya dengan lahap.

✏✒✏

Bel pulang sudah berbunyi sepuluh menit lalu, Rhea termenung di halte menunggu angkutan umum yang tak kunjung datang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARSEN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang