bab 146-150

169 15 0
                                    

kembali

halaman Depan

Peran pendukung wanita cantik di hari-hari terakhir buku diambil oleh pemeran utama pria

Matikan lampu

perlindungan mata

tradisional

besar

tengah

Kecil

Bab 146 Marah

bab sebelumnyarak bukuDaftar isipenanda bukuBab selanjutnya

Begitu Huang Ping melihat Mu Huai mendekat, dia segera meraih celana pria itu, menangis dengan sedihnya.

"Kakak Huai, selamatkan aku, Kakak Huai, mereka menggertak orang!"

Mu Huai melirik Huang Ping dengan jijik, yang menggeliat seolah-olah tubuh bagian bawahnya lumpuh, dan kemudian menendangnya pergi.

Ada "klik".

Huang Ping ditendang dan dibalik.

Seluruh orang berbaring di tanah untuk waktu yang lama tidak dapat mengangkat kepalanya.

Semula hanya satu tulang yang patah, namun kini diperkirakan ada lebih dari satu.

Dai Xi gemetar kesakitan, tidak dapat menerima kenyataan bahwa kedua jari kakinya patah.

Tapi bagaimanapun, kekuatan supernatural lebih kuat secara fisik.

Meski sakitnya menyayat hati, Dai Xi tetap menatap kakak beradik cantik di depan matanya.

Kekuatan di tangannya dengan panik mengumpulkan kekuatan, tetapi ditahan oleh Mu Huai pada saat berikutnya.

Hanya dengan satu pandangan, Dai Xi mengetahui rencana Mu Huai, dan hanya bisa berhenti dengan marah.

"Maaf, rekan satu tim saya yang menyinggung semua orang."

Mu Huai sedikit bersandar, tetapi meminta maaf dengan sopan.

Ditambah dengan temperamen pria yang lembut, sepertinya itu hanya kesalahpahaman.

Mata Mu Huai tertuju pada batu bata di tanah, dan tebakan di matanya melintas.

Selain sistem kekuatan Qiu Lingling, itu tidak masuk hitungan.

Sepasang saudara kandung ini mungkin memiliki kemampuan tipe emas dan kemampuan tipe api, dan sisanya mungkin memiliki kemampuan.

Dalam konflik langsung, mereka mungkin tidak memiliki peluang besar untuk menang.

Tapi...

kalau tidak dihadapi secara langsung, hasilnya akan berbeda.

Qiu Lingling berdiri dan berdiri di antara Su Jiayi dan Mu Huai.

"Jangan percaya padanya, pria ini memiliki banyak liku-liku di ususnya."

Dia tidak percaya bahwa pria ini dapat dengan mudah menyerah.

Di balik wajah menjijikkan ini, mungkin ada niat buruk.

Di masa lalu, mereka menggunakan penampilan pemarah ini untuk menipu banyak orang di zona aman mereka.

Su Jiayi secara alami tidak mempercayainya, bahkan jika Qiu Lingling tidak mengingatkannya, tidak mungkin baginya untuk mengendurkan kewaspadaannya.

Peran pendukung wanita cantik di hari-hari terakhir buku diambil oleh pemeran utTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang