Perpisahan

266 31 7
                                    

Happy Reading.

.....

Setelah mengetahui kebenaran tentang hubungan Renjun dan Jeno malam itu. Keesokan harinya, Haechan memutuskan untuk Hiatus dari kariernya.

Dia ingin pergi ke Amerika untuk melanjutkan studi. Kedua orang tua Haechan sempat terkejut mendengar keinginan mendadak lelaki itu. Tetapi keputusan Haechan sudah bulat. Dia bahkan sudah bertekad melepaskan semuanya, dan menjalankan kehidupan baru tanpa Renjun di Amerika.

Jeno yang juga mendengar penuturan Haechan di ruang keluarga kediaman mereka tentu ikut bahagia. Lelaki itu, senang karena Haechan akhirnya pergi dari rumah megah mereka.

Sekarang dia tidak akan dibandingkan lagi dengan Haechan dalam hal apapun.  Lalu bagaimana dengan Renjun? Tentu saja Jeno tetap akan memegang sosok itu, sebab dia tahu kalau Haechan mencintai, Huang Renjun.

Jadi Jeno akan bertahan untuk menjalani hubungan bersama Renjun. Sampai dia merasa puas menyakiti Haechan. Tapi, ini bukan saatnya memikirkan hal itu. Karena sejak Haechan menyampaikan keinginannya untuk pergi. Ruang tamu kediaman mereka terasa begitu tegang dan panas.

Ayah, bersama ibu belum mau mengizinkan Haechan pergi. Mereka masih memaksa lelaki itu tinggal di sini. Namun, Haechan terus membujuk kedua orang tua mereka, agar mau memberikan restu Haechan pergi ke Amerika.

Jadi setelah melewati banyak drama dan perdebatan tentang keinginan masing-masing yang mereka miliki. Akhirnya, Haechan-lah yang memenangkan pembicaraan ini.  Sehingga kedua orang tuanya mau mengizinkan Haechan pergi.

Malam ini dia akan berangkat ke Amerika dan memulai semuanya dari awal lagi di sana.

Tak lupa Haechan juga sudah mengabari Renjun kalau dia akan pergi. Hanya saja lelaki itu belum meresponsnya. Sehingga Haechan pun memutuskan kembali ke atas untuk menyusun semua pakaiannya.

Karena dia akan sangat lama di negara itu.

Tapi di sela kesibukannya menyusun barang bawaan, Haechan terus menyempatkan diri untuk memeriksa pesannya. Dia berharap Renjun mau membalas pesan Haechan dan mengantarnya pergi.

Apa dia sibuk? Gumam Haechan sembari duduk diujung ranjangnya.

 .....
 

Setelah menyelesaikan pemotretan pertama di lokasi, Renjun segera beristirahat di ruang yang sudah disediakan untuknya. Dia bersama satu managernya berjalan memasuki ruangan yang lumayan luas itu. Lalu, duduk di sofa sambil meminta manager memesankan makanan dan minuman. Renjun juga memerintahkan lelaki yang berusia lima tahun lebih tua darinya itu untuk mengambilkan ponsel di dalam tasnya.

Manager pun menuruti permintaan Renjun. Dia berjalan ke arah meja rias sembari tangannya bergerak merogoh kantong tas Renjun untuk mengambil ponsel lelaki itu. “Ini ....”

“Terima kasih, Hyung,” balas Renjun seraya tersenyum hingga membuat matanya menyipit lucu.

Bahkan, begitu lucu untuk di pandang.

“Sama-sama,” kata manager Renjun. Lalu, dia segera keluar dari ruangan itu untuk mengurus beberapa hal, termasuk membuat orderan makan untuk lelaki yang sedang duduk nyaman di sofa berwarna merah di dalam ruangan.

Sementara Renjun mulai menaiki kedua kakinya lurus ke meja di depannya. Sembari tangannya membuka ponsel memeriksa pesan dan panggilan di layar berukuran petak itu.

“Lee Haechan,” gumam Renjun heran melihat banyak sekali panggilan dan pesan dari lelaki itu. Karena penasaran Renjun segera mengeceknya.

Deg.

Pupil mata Renjun langsung membulat sempurna, sedangkan jantungnya mulai berpacu dengan cepat membaca kalimat pertama pesan dari Haechan.

Renjun, ah.

Aku akan pergi ke Amerika.

TBC 🐻🦊

Cerita ini sudah ada versi Pdf nya, jika berminat silahkan DM Tiktok : Junca_author97

My Love Is worthy of youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang