Tawanan Kuli

9.4K 112 7
                                    

Gw hanya bisa terdiam ngeliat peralatan  bdsm yang termpang jelas di depan mata gw, tiba-tiba anggar menjambak rambut gw lalu berjalan kedepan.

Saat masuk gedung anggar mengambil tali yang lalu diikatkan ke biji gw setelah berhasil mengikatnya dengan sadisnya dia menepok bijinya dengan kencang berkali-kali

"Hmmmmgggg hmmmgg!" Gw hanya bisa ngerang menahan sakit karena takut siksaannya semakin berat, kini anggar mengambil semacam dua batu yang ada pengait nya masing-masing batu kira-kira beratnya 3kg

"Jongkok!" Teriak anggar, gw patuh berjongkok lalu tali yang mengikat biji gw di kaitkan dengan masing pengait batu itu, lalu anggar menjambak rambut gw supaya gw berdiri dan disaat bersamaan gw merasakan ngilu di biji gw dan sialnya lagi jarak antara biji  gw gak jauh yang membuat gw merasa ngilu

"Rasain tuh ngilunya, biarin mandul sekalian" kata anggar sambil menepok biji gw lagi, gw hanya terdiam pasrah dan mencoba menahan ngilu di biji gw.

Kini anggar mencabut nipple sucker yang ada di puting gw dan menggantinya dengan semacam ring mini yang membuat puting gw tetep melenting

"Nah jadi bagus kan, cocok puting melinting dengan dada lo nih gw kasih hadiah" dari kantongnya anggar mengeluarkan kalung dog tag yang biasa dipakai tentara, di dog tag tersebut  bertuliskan

"Aji, 22, AD, military prisoner, bdsm slave"

"Sekarang gw mau lo jalan naik ke lantai 3 gedung, dan lo gak boleh jalan lo harus jogging naik keatas biar biji lo tambah panjang" kata anggar, kini di menjepit puting gw dengan jepitan kertas yang super kecil karena ring kecil di puting gw membuat rasa sakitnya berkali-kali lipat sontak gw berteriak

"Argggg sakitttt!!!" Anggar yang mendengar teriakan gw langsung mengambil satu batu 3kg lalu dikaitkan lagi ke biji gw,

"Hmmmmmgggg!!! Hsshhhh" masih sakit karena puting gw dan sekarang gw harus tahan rasa ngilu yang lebih lagi di biji gw.

"Cepet naik  lalu belutut disitu sampai gw datang kesitu!" Kata anggar sambil menendang biji gw, lalu gw mulai jogging ke lantai 3 gedung.

Gedung ini ada 4 lantai termasuk atap yang terbuka, antar lantai mempunyai jarak yang cukup jauh sehingga anak tangga menjadi banyak  yang membuat gw semakin menderita karena banyaknya anak tangga.

Sampai di lantai 3 gw berlutut sesuai yang diperintahkan anggar, walaupun berlutut batu yang menggantung dibiji tetap menggantung dan tidak menempel ke lantai sehingga tetap membuat gw ngilu.

Hampir 15 menit gw berlutut tetapi anggar tidak kunjung datang, tiba-tiba gw mendengar suara banyak kaki melangkah dari atas tangga, gw panik membeku dan mulai melihat sekitar 15 orang turun dari tangga, sialnya karena vibrator di kontol gw gak dilepas sekarang gw hampit mau mengeluarkan pejuh gw.

Saat 15 orang itu turun, mereka kaget karena ada gw disitu dan ternyata mereka kuli-kuli bangunan yang tinggal digedung, mereka semua bertelanjang dada menunjukan badan-badan mereka yang kering, kekar dan berwarna gelap.

"Anjir, homo lo ya? Tukang exhib?" Kata seorang dari mereka. Gw hanya terdiam menahan malu.

"Lo suka yang disiksa-siksa kayak gini?" Kata orang itu lagi yang kini mulai memilintir jepitan puting gw

Tahanan SipilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang