Masuk Kedunia ORV?! Dan menjadi kakak angkat Kim dokja?! ( Fanfic ORV)

Episode 2 Dokkaebi

POV Dokja

{Itu dokkaebi. Saat dia pertama kali muncul, seseorang berkata seperti itu.}

Aku tidak tahu kenapa tiba-tiba aku teringat kalimat itu. subway yang berhenti, Kabin yang mati lampu.

....Ah, Nggak mungkin, subway berhenti itu hal yang kadang-kadang terjadi. Aku teringat permulaan dari novel yang sudah familiar, tapi mustahil. Enggak mungkin kan?

"Dokkaebi?" Sangah bergumam

"Eh?"

Kalau dipikir secara logika,itu adalah hal yang tidak mungkin ada dan sudah jelas mustahil...

{ Dua tanduk kecil, memakai baju jerami, dan berbulu halus melayang di udara}

"Lihat itu"

{ Penampilannya terlalu aneh disebut peri, terlalu jahat untuk disebut malaikat, dan terlalu polos untuk dinamakan iblis}

" Apa itu?"

Mu.. mustahil ini....

{ Jadi, itu disebut 'dokkaebi' }

Saat fiksi dan kenyataan bertumpang tindih dengan tepat.

[&@_#$-#_]

[&@_*£€¢&$-!]

" Ngomong apa dia?"

"Apa ini semacam teknologi AR?"

"Jelek"

Tapi apa ada orang yang tahu arti dari saat ini selain aku? Tidak, Noona pasti juga tahu aku sering menceritakan hal ini kepadanya

Aku melihat Noona yang disebelahku ia terlihat tenang, sepertinya ia juga mengerti

" Sepertinya itu bahasa spanyol, apa saya coba bicara dengannya?"

" Apa kau tahu apa itu? Kamu mau minta pinjam uang padanya? Puede.. apalah itu?"

"Ng-nggak sih...."

POV SERA

[Ah,ah, apa kalian dengar?]

[Duh, aku kerepotan karena patch bahasa koreanya enggak jalan]

[Semuanya, apa kalian bisa mendengar suara saya?]

" Hei, apa yang kau lakukan?"

[Eh?]

"Apa ini syuting film? Saya ada audisi jdi harus cepat pergi"

sebentar lagi dia akan mati dan ini membosankan aku cari gilyoung saja, dokja-chan juga sepertinya sedang fokus mendengarkan percakapan dokkaebi dan orang yang mau mati

Aku melihat sekeliling itu gilyoung , dia sendirian aku temani saja

"Boleh aku duduk disini?"

gilyoung menjawabnya Dengan menggukan kepalanya. Setelah itu Sera dan gilyoung mengobrol tentang serangga

Percakapan Sera dan gilyoung berhenti karena penumpang subway yang mulai rusuh

" Apa ini cepat jalankan keretanya!"

" Apa yang kau lakukan tanpa persetujuan penduduk!!"

"Bagaimana kau akan mengganti rugi ini!!"

"Ibu, apa itu kartun?"

[ Haha]

[ Berisik sekali ya!]

" Kau juga berisik" ucap sera dan menutup mata gilyoung

"Noona?" Ucap gilyoung bingung kenapa matanya ditutup

[Kubilang.. ]

[DIAM KAN!!]

DUARR

DUAR DUAR

[ Ini bukan syuting film]

DUARR

[ Dan juga bukan mimpi]

DUAR DUAR

[ Bukan novel]

Tpi ini novel tuh

[ Dan 'bukan kenyataan' yang kalian tahu! mengerti?!]

[ Semuanya selama ini kalian pasti hidup senang,Ya kan?]

[ Kalian lahir tanpa membayar apa pun, bernafas, makan, buang air besar, dan berkembang seenaknya! Ha!]

[Kalian benar-benar hidup di dunia yang enak, ya!]

Perkataan dan ekspresinya sangat lucu Sampai-sampai Ingin sekali kulempar dia kesungai yang penuh dengan ichthyosaurus/sea-serpent

[ Tapi masa yang enak itu sekarang sudah berakhir.]

[ Nggak mungkin kalian bisa terus menikmati secara gratis kan?]

" Apa kau menginginkan uang ?" Ucap myungoh

"Pffttt..., Lucu sekali" gumam Sera yang hanya bisa didengar gilyoung. dan melepas tangan yang menutupi mata gilyoung

Aku lupa menutup kupingnya

" Young-Chan maaf kan aku yang tiba-tiba menutup matamu"

" Tidak apa-apa, aku tau kenapa Noona menutup mataku" ucap gilyoung dan tersenyum kepada Sera

Sera dan gilyoung akhirnya melanjutkan obrolan mereka. menghiraukan myungoh dan dokkaebi yang sedang berbicara.

Dokja sempat mencarinya takut Noona satu-satunya kenapa-kenapa. Setelah dokja melihat Sera baik-baik saja dan berbicara dengan anak kecil A.K.A gilyoung akhirnya dia pun tenang, setelah itu kembali memerhatikan percakapan myungoh dan dokkaebi

Bagaimana ceritanya?

Kalau ada kata yang kurang bisa dipahami dan baku mohon maaf ya saya juga masih tahap belajar menulis novel yang baik

Terimakasih para reader yang sudah baca dan vote, saya update lebih awal karena sekaligus untuk merayakan 101 viewers dan 15 vote

Jangan lupa vote, komen dan terimakasih sudah membaca