AV. 34

78.4K 4.5K 339
                                    

Ayo support author dengan cara vote dan komen

AUTHOR=SHEY
(Instagram=ocean.desu)

Udah baca ulang berapa kali?👊😭

Maaf ya baru up hehe

Happy reading

-----

Gadis berparas imut itu tengah memejamkan mata indah nya. Pipi bulat nya sedikit menggembung akibat tergencet tumpuan lengan Asgara di bawah sana.

Bel istirahat berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu. Namun dua remaja berbeda gender itu tetap pada tempat nya. Duduk di bangku paling belakang.

Asgara ikut menjatuhkan kepala nya di atas meja. Wajah mereka berhadapan, tatapan tajam itu menyusuri pahatan indah di depan nya.

Bunyi perut Visya membuat Asgara menarik sudut bibir nya. Jari kokoh itu terulur, ia menusuk lembut pipi berisi gadis itu.

"Syaa..."suara serak nya mengudara. Di kelas hanya ada mereka berdua saja.

Tak ada pergerakan dari sang pemilik nama. Wajah Asgara maju, dengan usil ia meniup kedua mata Visya.

Visya terusik. "Eunghh..."

Mata bulat sebening kaca itu perlahan terbuka. Ia berkedip, bagaikan di sebuah dongeng, ia masih saja takjub dengan pahatan wajah Asgara yang begitu sempurna.

Seperti pangeran. Ya seperti itu lah visual penerus Lazarus itu.

"Asgara..."panggilan Visya yang terdengar seperti rengekan itu mampu membuat mata Asgara bergetar.

Ah gadis ini benar-benar.

Sudah terhitung lima hari sejak Visya mengalami kesakitan yang luar biasa saat menstruasi pertama.

Gadis itu entah mengapa merasa ingin selalu menempel pada Asgara. Rasanya ia ingin di sayang-sayang.

Jari jemari mungil itu mulai merambat memegang Hoodie bagian depan milik remaja tampan di depan nya.

"Visya mau peluk."ungkap gadis itu pada akhirnya.

"Makan terlebih dahulu."jawab Asgara seraya menarik sudut bibirnya.

Visya cemberut, ia menggesekkan pipi nya di lengan Asgara. "Mau peluk."gumam nya lagi.

Tak tahu saja Asgara sejak tadi menahan untuk tidak menerjang gadis mungil itu di sini. Sifat manja Visya yang satu ini benar-benar menguji kewarasan seorang Asgara Ardew Lazarus.

Asgara bangkit berdiri. Ia meraih lengan gadis itu agar ikut beranjak dari kursi nya.

Visya berdiri dengan ogah-ogahan. Masa red day ini membuat dirinya super mager.

Tiba-tiba Asgara membungkuk di depan nya. Visya berkedip, "Gendong Visya?"

Asgara mengangguk singkat, ia mengkode Visya untuk naik ke punggung nya.

Tanpa ragu Visya menjatuhkan diri di punggung lebar Asgara.

"Pegangan."perintah Asgara di angguki antusias oleh gadis itu.

"Okee...!"

Baru saja kaki panjang Asgara melewati pintu keluar kelas, berbagai tatapan langsung mengarah pada mereka.

"Alah gasss.."ujar Visya. Sejak kejadian kebakaran lab itu, rumor jika kedua nya memiliki hubungan memang selalu berada di puncak pergosipan.

Mereka hanya berbisik pelan, banyak dari mereka yang merasa bersalah karena dulu menganggap Asgara buruk rupa. Mencap nya sebagai siswa pembawa sial, terkutuk dan masih banyak lagi.

AV (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang