3.Keluarga

541 36 0
                                    

Typo

Typo

Typo

Typo

























Setelah lama perjalanan, akhirnya mobil yang dikendarai Adrian telah sampai di mansion nya yang jauh dari permukiman,,mansion Adrian 3× lebih luas dan besar dari mansion Fernandes.

Setelah memarkirkan mobilnya di garasi mobil, Adrian menoleh kearah kursi penumpang disampingnya,Adrian melihat wajah polos Alendra yang tertidur.

Setelah puas memandangi wajah Alendra,Adrian mulai membangunkan nya dengan menepuk pipi mochi dengan dihiasi semburat merah alami itu.

"Hey,baby wake up"panggil Adrian sambil terus menepuk pipi itu

"Eughh"suara lenguhan terdengar, dengan mata berwarna biru itu mulai terbuka secara perlahan-lahan.

Setelah nyawa nya terkumpul (Alendra) menoleh kesamping dan melihat sesosok pria yang melihat dirinya sambil tangannya terus mengusap pipi chubby dari tubuh barunya

"Ayo turun,kita sudah sampai"ucap Adrian kepada Alendra yang melihat kearah nya .

Mendengar ucapan Daddy nya,Alendra mulai melihat sekeliling dan dia baru menyadari bahwa mobil yang dirinya naiki sudah berhenti dan dirinya juga menyadari bahwa dia berada di garasi mobil,dan terlihat mobil dengan harga fantastis memenuhi garasi.

"Ah,iya o- Daddy"hampir saja Alendra memanggil Daddy dengan sebutan'om'

'hampir saja'pikir nya.

Alendra turun ,dan tangannya ditarik oleh Adrian dan digenggam menuntun Alendra masuk ke mansion nya.

Pintu mansion terbuka dan masuklah mereka ke arah ruang keluarga dan terlihat 3 orang laki laki berbeda jenis sedang berkutat dengan alat elektronik masing masing.

Suara langkah kaki mendekat membuat mereka yang ada di ruang keluarga menoleh kearah sumber suara dan melihat orang yang mereka kenal membawa sesosok pemuda manis.

"Siapa dia dad? "Tanya seorang laki-laki yang duduk disofa.

"Oh,ini anak angkat Daddy namanya Alendra Eleanor Agelander oh tidak tapi sekarang namanya Alendra Eleanor Alexander, apakah kau setuju vano bahwa Alendra menjadi adikmu?"balas Adrian.

Devano seldian Alexander adalah anak dari adrian.berumur 18 tahun.

"Hm, terserah kau saja dad"jawab vano sambil berjalan kearah Alendra dan menggendongnya dan membawa nya duduk ditempatnya tadi dan dia duduk di sebelah kanan Alendra dan sebelah kirinya terisi seorang pemuda yang kisaran umurnya 23 tahun.

Seorang yang duduk di sebelah kirinya Alendra bernama Bima Zionel Alexander berumur 23 tahun, merupakan sepupu dari vano.

"Apakah dia berasal dari keluarga Agelander?"tanya pria paruh baya yang duduk di sofa singel.

"Em,iya kak dia anak bungsu yang tidak dianggap dan aku menemukan nya di jalanan,dan hampir saja aku menabrak nya."jelas Adrian menjawab ke kakaknya.

Wiliam Zioden Alexander kakak dari Adrian.

Fyi
kalian tanya kok ga ada istri nya Adrian dan William,istri mereka meninggal karena kecelakaan saat mereka pulang dari mall bersama,supir yang menyetir banting setir ketika akan menabrak mobil, karena mobil mengalami rem blong,dan yah kecelakaan tersebut tidak bisa dihindari yang membuat suami dan anak mereka menjadi orang yang dingin dan kejam.


"Ayo Al kita ke kamar untuk mengganti bajumu,dan vano apakah kau mempunyai baju yang kecil?"ucap Adrian dan dibalas anggukan dari vano dan berjalan kearah kamarnya dan Alendra mengikuti Adrian yang membawa nya ke lantai 3 kearah kamar Adrian.

"Masuklah kekamar mandi Al"ucap Adrian.

"Ok dad"balas Alendra.

Setelah Alendra masuk kekamar mandi pintu kamar Adrian terbuka dan nampak lah sosok vano berjalan sambil memegang sweater oversize berwarna putih dan celana sepaha berwarna hitam.

"Ini"ucap vano.

"Hm, apakah kau bisa memberikan Alendra baju ini,karena Daddy sudah merasa lengket dengan badan Daddy jadi Daddy ingin segera mandi di kamarmu"ucap Adrian dan hanya dibalas anggukan dan Adrian pun berjalan kearah pintu keluar dan menuju kamar vano.

Setelah lama menunggu keluarlah Alendra dengan handuk yang melilit pinggang nya.

Sedangkan Alendra belum menyadari bahwa Daddy nya tidak ada dan hanya ada kakaknya vano.

"Kemari Lah"ucapan itu membuat Alendra melihat kearah sumber suara.

"Kak-"ucapan Alendra terhenti ketika tidak mengetahui nama laki laki yang ada ditempatnya.

"Namaku Devano seldian Alexander dan yang duduk disebelah mu tadi adalah kakak sepupu mu yang bernama Bima Zionel Alexander dan seseorang yang duduk di singel sofa adalah papah dari kak Bima bernama William Zioden Alexander juga merupakan kakak dari Daddy ,dan di mansion ini sama sekali tidak ada perempuan"jelas vano panjang lebar.

"Ah,iya kak vano"balas Alendra.

"Kemari,dan ini bajumu "ucap vano.

"Iya kak,aku akan pergi ke kamar mandi."kata Alendra dan pergi kearah kamar mandi

Hanya di balas deheman oleh vano.

Setelah selesai memakai baju Alendra keluar dan

Sedangkan vano yang mendengar pintu terbuka sontak melihat kearah pintu kamar mandi dan munculah pemuda manis dengan memakai sweater oversize berwarna putih dan celana sepaha berwarna hitam yang tertutupi sweater oversize nya terdiam karena melihat kemanisan dari Alendra.

Setelah sadar dari lamunannya vano pun mengajak Alendra turun untuk makan malam,saat akan membuka pintu,pintu itu terbuka seseorang yang tak lain adalah Adrian dengan kimono di badannya .

"Waw,putra manis Daddy sangatlah lucu"ucap Adrian yang melihat Alendra.

"Huh dad,aku tampan bukan lucu dan manis"balas Alendra sambil cemberut dengan bibir dimajukan beberapa centi.

"Hahaha iya putra Daddy ini tampan dan manis dan apakah bibir ini ingin di potong"ucapan terakhir Adrian membuat mata Alendra melotot dan segera menutup bibirnya dengan tangan.

"Ayo kita kemeja makan"ajak vano yang sedari tadi diam terus memperhatikan.

"Cepat pergilah jangan tunggu Daddy "balas Adrian.

"Oke,Babay Daddy"balas Alendra sambil berjalan ke arah lift dengan tangan melambai-lambai.












____________________________________


Segini dulu ya sampai jumpa di chapter selanjutnya.

Nama nama diatas aku ngarang aja jadi mohon dimaklumi kalau namanya jelek

Oh y jangan lupa ramaikan chapter ini bagikan cerita ini ke saudara atau teman



Vote dan komen!!!!

💅💅💅💅💅❤️❤️❤️❤️💅💅💅💅💅

Kembaran??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang