"Tuan, apa yang kamu lakukan? Jangan!" sergah Evangeline menahan kepala Cassidy yang sedang membenturkan diri. Cassidy masih saja membenturkan dan tangan Eva jadi terkena benturan.
"Ahhk! Cukup!" Eva menarik Cassidy lebih keras sampai tubuh pria yang sedang mabuk itu oleng dan malah menimpanya. Eva juga kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke belakang sehingga Cassidy berada di atasnya tanpa sengaja. Mata Eva membesar kaget melihat sosok Cass dari dekat. Sekalipun jambang memenuhi wajahnya dan wajahnya pucat, namun mata coklat Cassidy begitu tajam dan menggoda.
Eva tertegun menatap wajah tampan Cass yang tertutup penampilan buruknya. Cass yang sadar dirinya jatuh lalu meminta maaf dan segera bangun.
"Maaf," sebutnya pelan. Eva ikut duduk di lantai kamar mandi beberapa saat sebelum ikut bangun.
"Ayo kubantu!" tawar Eva mengulurkan tangannya. Cass dibantu untuk berdiri dan kembali oleng. Ia benar-benar mabuk berat.
"Apa Anda punya kontak keluarga, Tuan? Seseorang harus menjemputmu," imbuh Eva lagi. Ia mulai kasihan melihat pria mabuk di bar ayahnya itu. Cass masih diam memandang kosong pada lantai kamar mandi. Sepertinya ia tidak mendengar pertanyaan yang diberikan.
"Tuan, apa kamu mendengarku?" Eva kembali mengulang. Barulah Cass berpaling sedikit.
"Huh─ " matanya Cass masih sayu saat menoleh.
"Berikan ponselmu biar aku hubungi keluargamu untuk menjemput." Eva meminta ponsel Cass agar ia bisa menghubungi keluarganya.
"Aku mau minum. Aku akan membayar .... " Cass sibuk merogoh dompetnya dan bukan ponsel.
"Iya, tapi ...." Cass membuka dompet lalu memberikan uang yang tersisa di dompetnya. Hanya lembar 10 dolar yang tersisa.
"Cukup kan?" tanyanya lagi mengira jika uang itu adalah pecahan 100 dolar.
"Nanti saja, biar keluargamu saja yang membayar. Berikan ponselmu!" desak Eva lagi masih menengadahkan sebelah tangannya. Cass masih bersikeras mau minum dan ia ingin keluar dari kamar mandi.
"Tuan, Anda sudah tidak boleh minum lagi!" larang Eva yang mulai kesulitan karena Cass seperti pria tidak waras mencoba menerobos keluar tapi berjalan saja tak bisa.
"Kenapa? Aku sudah bayar."
"Kamu harus pulang. Atau katakan alamatmu biar aku antarkan." Eva menawarkan alternatif lain.
"Aku tidak mau pulang. Minggir!" Cass berhasil keluar dari kamar mandi dengan langkah terhuyung lalu membentur dinding dan jatuh kembali.
"Ah, jangan menyusahkanku!" gerutu Eva mencoba menarik Cass agar bangun. Saat sedang berusaha, terdengar bunyi ponsel. Eva celingukan ke semua arah dan menyadari jika dering itu berasal dari ponsel milik tamu yang mabuk tersebut.
"Oh di mana bunyi itu? coba!" Eva terpaksa merogoh saku celana dan jaket Cassidy sampai ia menemukan ponsel tersebut. Seseorang dengan nama Dad tertera di layar. Segera Eva mengangkat panggilan tersebut.
"Halo?"
Tak lama kemudian, dua orang pria datang buru-buru datang masuk ke dalam bar dan mencari Cassidy. Begitu melihat Cass tergeletak di sofa, salah satu dari mereka langsung menghampiri.
"Oh Tuhan, Cass!" James memekik langsung menghampiri anaknya. Ia memegang dan memeriksa kepalanya.
"Perkenalkan namaku Jayden Lin dan itu adalah James Belgenza. Kami berdua adalah ayah dari Cassidy," ujar Jayden memperkenalkan diri tanpa menyadari pelayan dan Eva sama-sama membesarkan mata.
'Dia punya dua ayah? Jangan-jangan mereka ....' Eva membatin curiga.
"Apa yang terjadi sebenarnya?" imbuh Jayden lagi tak mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
40 Hari Mengejar Cinta Istri
RomanceSetelah pencarian terakhir, Cassidy menemukan jika sesungguhnya penculikan istrinya hanyalah sebuah rekayasa sempurna agar Sophie bisa kabur. Sophie mengarang cerita penculikan dirinya agar ia bisa membalaskan dendam pada Cassidy atas penipuan yang...