Chapter 3

2.9K 164 1
                                    

Author's P.O.V
Akhir pekan kali ini Hinata harus keluar dari apartemen-nya. Padahal ia berencana untuk menghabiskan waktu dengan membersihkan apartemen-nya, membaca novel, dan menonton film. Tapi saat ingin melanjutkan kegiatan bersih-bersih dengan target selanjutnya yaitu dapur, ia pun melihat persediaan makanannya yang mulai menipis, akhirnya novel dan kaset film yang sudah disediakannya harus dilupakan dulu, makanan lebih penting!
Dan di sinilah Hinata, di salah satu supermarket tidak jauh dari apartemen-nya, memilah-milah barang yang akan dibelinya. Tampak keranjang belanjaannya sudah hampir penuh. Kebanyakan yang ia beli adalah cemilan. Hinata memang sangat suka ngemil, apalagi saat menonton film atau membaca novel. Seseorang dari arah belakang menepuk pundak mungilnya. Dengan refleks ia pun berbalik. Mata lavendernya membulat.
"Hai," seseorang dengan cengiran khas, mata safir, kulit tan, dan rambut jabrik pirangnya, yang selalu Hinata ingat.
"Kau masih mengingatku, kan?" karena tidak mendengar Hinata menjawab sapaannya, ia pun kembali bersuara, mengira Hinata tidak mengenalinya.

My first LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang