Ujian akhir semester dan pembagian raport telah terjadi 3 bulan yang lalu, saat ini Acha sudah naik kelas 2 SMK di sekolah Kencana Anggrek 17. Pada saat ini adalah waktu yang telah di tunggu tunggu oleh anak SMK yaitu masa PKL atau Magang di industri Kerja di mana kita akan mencari pengalaman dalam bekerja di suatu perusahaan, Yah bertepatan pada hari ini Acha akan mulai magang di sebuah Kantor.
" Deg deg an banget gue sumpah, mana gue sendirian lagi Pkl disini" Ujar Acha dengan suara lirih sambil meremat tangannya.
Saat ini Acha masih di luar pintu ruangan pembimbinnya, ia merasa gugup karena ini hari pertama ia magang disini dan dia seorang diri. ia mulai memberanikan dirinya dengan mengetuk pintu tersebut.
Tok... Tok... Tok...
" Masuk " Ucap seorang lelaki di dalam sana, Acha mendengar suara tersebut pun menahan napas dengan pelan ia membuka pintu tersebut dan terlihat seorang lelaki yang sedang sibuk dengan laptopnya.
" Selamat Pagi pak, perkenalkan nama saya Acha dari sekolah Kencana Anggrek 17 dan saya anak magang baru disini, guru saya bilang kalau Pak Bagas adalah pembimbing saya, jadi mohon bimbingannya pak" Ucap Acha dengan sekali sentakan dan sambil melihat nametag lelaki tersebut, takut jika salah sebut nama.
Bagas pun mengalihkan perhatiannya dari laptop ke Acha, dia menelitih wajah Acha dan Tubuhnya dari atas ke bawah, lalu dia tersenyum.
" Pagi juga, saya tahu guru kamu sudah bilang ke saya tapi kenapa kamu terlambat? ini sudah pukul 8, kita mulai bekerja pukul 7.30 dan kamu terlabat 30 menit? saya harap kamu tidak mengulangi hal tersebut karena saya tidak suka orang yang tidak disiplin dan tepat waktu."
" Mm M-maaf pak, saya tidak akan mengulanginya lagi" ucap Acha sambil menunduk sedikit. "Mampus gue baru juga masuk udah kena tegur bae lagian gue pake telat segala, yaampun semoga nilai gue gak berkurang" Ucap Acha dalam hati sambil meremat tangannya.
" Sihlakan duduk disana" ucap Bagas menunjuk meja di pojokan di samping meja nya. " Baik pak terimakasih" ucapnya sambil berjalan menuju meja tersebut. Acha pun duduk ia merapikan meja tersebut yang cukup berantakan, meja sudah bersih ia pun duduk sambil melihat Bagas. Ia ingin bertanya pada Bagas tapi ia ragu, ia pun memantapkan diri untuk bertanya tetapi sebelum itu Bagas sudah duluan bertanya pada Acha.
" Kamu bisa pakai excel?" tanya Bagas, " Bisa pak" jawab Acha. " Oke Tolong input ini ya ke excel di file F proposal harian " ucap Bagas sambil berjalan ke arah Acha dan menyodorkan flasdisk dengan jarak yang cukup dekat, Acha yang melihat Bagas Berjalan kearahnya pun langsung mendongak melihat wajah bagas dan mengarah samping mejanya. Posisinya saat ini Bagas berdiri di depan Acha sambil menyodorkan flasdisk dan Acha yang duduk hanya sebatas pinggang bagas.
Acha pun mengambil flasdisk tersebut tapi saat mengambilnya tangan mereka bersentuhan, ia pun tersentak seperti ada aliran gairah yang menjalar di tubuhnya. " Baik pak, segera saya siapkan." Ucap Acha dengan cepat mengalihkan tubuhnya ke depan, ia merasa gugup dan takut karena di ruangan tersebut hanya ada mereka berdua.
Bagas yang melihat itu pun hanya tersenyum ia tahu dan juga merasakan sengatan tersebut ia memasukkan kedua tangannya ke saku celana sambil melihat payudara Acha yang besar dan menceplak seragam sekolanya.
Jam makan siang tiba, Acha juga sudah menyiapkan tugas dari pak Bagas. Untung saja dia bawa bekal jadi tidak perlu keluar untuk mencari makan siang, ia mulai memakannya dia bernapas lega bisa makan dengan leluasa karena pak Bagas sedang keluar. Tak lama kemudia pintu terbuka masuk Pak bagas dengan membawa 2 Cup Kopi dan menuju ke arah Acha. " ini buat kamu" ucap bagus dengan santai dan menuju meja kerjanya.
Acha melihat tersebut pun langsung berucap " Terimakasih pak" dengan tersenyum canggung, ia sebenarnya tidak menyukai kopi tapi karena terpkasa ia pun meminumnya karena segan dengan pak Bagas yang sudah membelikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshot story 18+
RomantikBACA AJA LANGSUNG GUYS DIJAMIN BIKIN BASAH KALAU GAK BASAH SIRAM AJA PAKE AIR💋 Acha mulai berjalan ke lemari karena ia merasa panas dan gerah berkas tersebut jatuh, ia mulai membungkuk untuk mengambil berkas tersebut. Posisinya sedang membelakangi...