[💎] Chapter 05

3K 287 87
                                    


Anné kini sedang mondar mandir di ruang tamu rumahnya.

Pagi ini dia sedang menunggu kedatangan seorang yang bisa menyelamatkan hidupnya dari Justin, dan semoga saja begitu.

Dan sejujurnya, kini rumahnya sudah tidak terlihat seperti rumah kecil usang, justru kini rumahnya sudah seperti hotel bintang lima karena Justin hampir mengubah seluruh isi rumahnya tersebut.

Bahkan saking paniknya menunggu orang tersebut, kompres penurun demam di keningnya masih melekat dengan gambar pinguin berwarna biru.

Tok.

Tok.

Tok.

"Itu pasti mereka!" Gumam Anné saat mendengar suara ketukan pintu.

Dia pun bergegas menuju pintu dan membukanya dengan segera.

"Selamat pagi, nona Anné." Tiga polisi membungkuk pada Anné.

"Selamat pagi pak polisi!" Anné merasa lega melihat kedatangan para polisi ke rumahnya.

Akhirnya!

"Apakah anda yang menelpon kami karena kasus kejahatan?" Tanya salah satu polisi berambut cokelat pada Anné.

Anné mengangguk cepat. "Benar, pak! Tolong bantu saya!" Mohon Anné dengan sedikit panik.

"Apa anda baik baik saja?"

Anné menggeleng. "Tidak, pak! Saya sedang dalam bahaya! Penjahat itu sedang berada di kamar saya, dia sudah memanfaatkan saya untuk balas dendam pada musuhnya yang merupakan keluarga jauh saya, pak! Terus dia berlaku tidak senonoh padahal saya sedang sakit! Dia juga memaksa saya untuk menuruti keinginannya!! Bantu saya, pak!!!" Anné sedikit memohon.

Ketiga polisi di sana saling pandang satu sama lain. "O-oke, nona! Saya harap anda tenang sekarang, kami akan menemui penjahat yang anda maksud lalu setelah ini anda akan aman di bawah pengawasan kami." Ucap salah satu polisi meyakinkan.

"Terima kasih, pak polisi!!"

"Honey.." Tiba-tiba suara panggilan dari arah tangga terdengar.

Empat orang di sana menoleh bersamaan.

"Nah!! Dia penjahatnya, pak!!"
"Tolong tangkap dia secepatnya!!" Pekik Anné sambil menunjuk ke arah Justin yang nampak baru saja selesai mandi, dan Justin hanya berbalut handuk yang melilit pinggangnya saja, alias shirtless.

"T-tuan Jeon?!" Pekik ketiga polisi tadi bersamaan.

"Apa yang kalian lakukan di rumah kekasihku?" Ucap Justin menatap satu persatu polisi di sana.

Kemudian Justin melirik ke arah Anné, gadis itu menatapnya tajam sedangkan dia tersenyum miring.

Justin hampir tertawa, jadi benar kalau Anné mencoba melaporkan nya ke polisi.

Justin jadi semakin gemas.

"Honey, apa yang kau lakukan dengan memanggil polisi ke rumah kita berdua?" Tanya Justin dengan santai.

Melihat Justin yang memandangnya membuat Anné kesal. "Lihat, pak!! Jangan dengarkan perkataannya, dia penjahatnya!! Cepat tangkap dia!!" Ucap Anné lagi dan sekarang dia sudah bersembunyi di belakang tubuh salah satu polisi sambil menaruh tangannya di kedua pundak polisi tersebut.

Melihat hal tersebut, Justin menatap polisi di depan dengan sorot mata yang tajam, dan berjalan menuju ke arah Anné.
"Bae, aku tidak suka tangan itu menyentuh kulit pria lain selain diriku." Ungkap Justin yang kemudian menarik Anné ke sampingnya.

[✔] MAFIA BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang