Justin kini sedang menatap tubuh Anné yang sedang berbaring dengan pulas nya.Sebenarnya bukan pulas sih, lebih tepatnya tidur karena pingsan, dan Anné sekarang berada di mansion Justin.
Pingsan?
Mari kita jelaskan kenapa.
Flashback on..
"Bae, apa maksudmu membawa seorang laki-laki asing masuk ke rumah kita?" Justin menatap Anné dengan tatapan datar.
Anné menatap Justin dengan kesal, dia baru saja habis mengantar Lisa sampai ke depan pintu untuk pulang setelah menginap kemarin malam.
"Ten adalah kekasih Lisa dan Ten hanya datang menjemput Lisa!" Ucap Anné.
"Tetap saja, bae! Aku tidak suka laki-laki itu masuk ke dalam rumah kita!"
"Bagaimana kalau itu hanya rencana liciknya untuk berusaha mendekatimu?"Sikap yang paling Anné benci dari Justin akhirnya kembali muncul.
"Ini adalah rumahku, dan jika kau tidak suka, kau bisa pergi dan bawa barang barang mu!" Anné tersulut emosi dan tanpa sadar menaikkan suaranya pada Justin.
"Aku tau kau orang hebat dan ditakuti banyak orang dan aku juga dulu seperti mereka yang takut, tapi sekarang tidak lagi karena aku tidak ingin terus terusan dimanfaatkan dan dipermainkan seperti ini, Justin! Tidak bisakah kau pergi dari hidupku? Aku hanya ingin hidup tenang tapi semenjak kau datang, aku perlahan-lahan akan menjadi gila karena sikapmu yang terus memerintah dan menyuruhku ini itu!" Akhirnya Anné mengeluarkan semua kekesalannya pada Justin.Justin yang mendengar keluh kesah Anné, memilih diam.
"Jika kau ingin pergi, pintu rumahku terbuka lebar untukmu."
Setelah mengatakan hal tersebut, Anné beranjak pergi dengan perasaan kesal.
Justin yang melihat hal tersebut memasang wajah tenang namun matanya sarat akan kemarahan.
Anné mengusirnya, begitu?
Jadi Anné membela laki-laki lain?!!
......
"Hari ini benar-benar melelahkan.." Anné menunduk lelah setelah pulang sekolah.
Awalnya supir suruhan Justin datang menjemputnya, tapi dia menolaknya dengan susah payah dan memilih pulang jalan kaki saja.
"Dan aku harap pria itu benar-benar pergi dari rumahku." Monolog Anné ketika mengingat percakapannya dengan Justin kemarin malam.
Menurutnya Justin terlalu berlebihan, pria itu marah hanya karena Ten kekasih Lisa masuk sebentar untuk menjemput Lisa namun Justin justru marah besar.
Berlebihan sekali pikirnya.
Kemudian saat memasuki halaman rumahnya, Anné dibuat terkejut saat melihat keadaan di depannya.
Bruk!
Anné terduduk lemas.
"A-apa yang-"
"Nona!" Tiba-tiba Thomas datang menghampiri Anné. "Apa anda baik baik saja?" Tanyanya.
"Ada apa dengan rumahku, Thomas?!" Teriak Anné saat melihat rumahnya hanya meninggalkan puing puingnya saja.