Prolog

8 2 1
                                    

Kediri,10 Desembar 2008

Pagi hari dengan langit yang masih gelap dan udara sejuk, di taman masih banyak sekali embun-embun pagi yang berada pada bunga dan dedaunan. Ada dua anak kecil yang bermain sepeda roda dua sambari mengelilingi taman bermacam-macam bunga.

"Ayoo! Semangat Iqala!"teriak sosok anak laki-laki berusia yang berada cukup jauh dari Iqala. Dia Ali, anak seorang Gus dan Ning di salah satu pondok pesantren jombang.

"Iya . tapi kakak ngayuh sepedanya jangan cepet-cepet dong!!"jawab Iqala, gadis cantik berpenampilan syar'i dengan pipi chubby yang agak kemerah-merahan, anak seorang Dosen di salah satu universitas muslim di Jakarta.

Ali mengajak Iqala bermain sepeda ditaman dekat rumah mereka taman yang indah dan terdapat banyak bunga yang harum dan cantik.

"Haha Iqala lama!, makanya jangan pendek-pendek dong kesusahan ngayuhnya kan"ejek Ali ketika Iqala mulai mendekat ke arahnya

"Huh! Karena kaki kakak tinggi jadi cepet ngayuhnya malah sombong!"ucap Iqala ketus, Ali tertawa melihat wajah Iqala saat marah dengan dirinya.

*Lucu *

✧.・゚

Ali lalu turun dari sepedanya dan berjalan kearah taman Bunga Tulip berwarna merah, ia memetic beberapa tangkai lalu mengikatnya hingga terlihat seperti buket bunga. Ali lalu berjaln kearah Iqala yang menatap dirinya bingung

"Ini buat kamu jangan marah lagi ya"ucap Ali sembari menyodorkan buket Bungan Tulip tersebut pada Iqala

"Wahh!, bunganya cantik banget, iya qala ga marah lagi sama kakak"ucap Iqala dengan mata berbinar seteleh meneriman uket Bungan Tulip tersebut dari Ali, Ali hanya tersenyum melihat muka Iqala saat tersenyum hingga kedua mata birunya seperti bulan sabit.

"Ayo jalan lagi!, tapi nanti berhenti di bawah pohon cery dulu ya"ucap Ali yang dibalas anggukan cepat Iqala

Mereka melanjutkan kayuhan sepeda mereka hingga tiba di bawah pohon cery yang di maksud Ali tadi, Ali lalu menyuruh Iqala untuk duduk di bangku taman yang berada di bawah pohon cery yang cukup besar dan tinggi

"kakak ga lama kan?"tanya Iqala yang di bales gelengan oleh Ali

"sebentar aja aku mau ketaman bunga Aster yang di di depan kita ini"ucap Ali lalu berjalan kearah taman Bunga Aster yang sangat banyak dan cantik-cantik. Sudah 3 menit Ali tak kunjung kembali Iqala merasa bosan ia lalu memandang bunga tulip yang diberikan oleh Ali lalu gadis itu kembali tersenyum

"Baaa!"

"Allah huakbar!, ih kakak bikin kaget aja!" pekik Iqala sebal setelah tau yang mengagetinya tak lain adalah Ali

"Hehe maaf ya cantik, ini buat kamu"ucap Ali lalu memasangkan mahkota Bunga Aster di kepala Iqala

"kamu makin lucu dan tambah cantik kalo pake mahkota itu"ucap Ali membuat Iqala tersenyum malu

"loh kakak ga make?"tanya Iqala bingung

"Ini tolong pakein" ucap Ali lalu berjongkok dan memberikan satu mahkota Bunga Aster pada Iqala, Iqala lalu mengambil mahkota tersebut dan melepas kopyah Ali dan menggantikanya dengan mahkota Bunga Aster

"Sudah!, kakak jadi makin Tampan make mahkota itu"puji Iqala yang dibales cubitan di kedua pipinya oleh Ali

"Ayo pulang nanti kamu dicariin"ajak Ali pada Iqala, Iqala menggangguk sembari tersenyum pada Ali.

✧.・゚

Saat mereka tiba didepan pintu masuk taman ternyata ada kedua orang tua Iqala berserta kedua abang gadis itu. Ali dibuat bertanya-tanya sebab ada abi dan uminya yang sedang berbincang dengan kedua orang tua Iqala

"Ah! Kalia baru mau disusul"ucap David, abang pertama Iqala

"Emang kita mau kemana bang kok banyak banget barang di mobil?"tanya Iqala dengan muka bingung pada David, David lalu menoleh pada Theo, abang kedua Iqala yang seumuran dengan Ali. David lalu menatap Theo tajam

"belum dibilangin bang Theo?, kalo kita hari ini bakal pulang kerumah kakek di Surabaya abis itu kita pulang ke Jakarta lagi"ucap David, Iqala turun dari sepedanya lalu berjalan kearah Lea-bundanya, gadis itu memeluk kaki bundanya dari belakang, Lea kaget saat Iqala memeluk kakinya dari belakang

"kenapa anak bunda ?"tanya Lea pada Iqala

"Bunda..., qala gamau pulang ke Jakarta"rengek Iqala pada Lea

"kenapa kok Iqala gamau pulang ke Jakarta?, oma juga nungguin qala pulang loh"tanya Lea sambari mengusap air mata anak perempuanya yang mulai berjatuhan

"na-n-ti kal-o qa-la ga ke-tem-u kaka-k A-li gima-na?"tanya Iqala sesegukan

"engga, qala kan masih bisa telponan sama kak Ali, jangan nangis lagi ya cantik"ucap umi Ali lalu memeluk Iqala yang sesegukan

"udah jangan nangis nanti cantiknya ilang"ucap abi Ali lalu mencubit pipi cubby Iqala gemas, Iqala hanya mengangguk kecil lalu tersenyum pada abi dan umi Ali

"anak ayah ayo foto sama Ali dulu bentar lagi kita mau berangkat ke rumah kakek"ucap Farhan-ayah Iqala lalu mengambil kamera di tas selempangnya

"ayo foto dulu buat kenang-kenangan, adek abang senyum yang lebar ya!"ucap David Iqala sembari mengambil kamera yang di sodorkan oleh sang ayah kepadanya

Ali tersenyum pada Iqala dan menghampiri gadis itu,"mahkotanya di ganti ini dulu ya"ucap Ali lalu melepas mahkota bunga miliknya dan Iqala, lalu memasangkan kacamata hitam miliknya di atas kepala Iqala

"kok di ganti kak?"

"gapapa ini sekalian kacamatanya buat qala, kalo kamu kangen aku bisa kamu pake"

"oke.."

Ali berdiri di belakang gadis itu, lalu mereka berdua berpose sembari tersenyum lebar menghadap kamera

"tetep senyum gitu ya!, 1.. 2.. 3.."ucap David lalu memotret dengan kamera milik sang ayah

Ckrek! Ckrek! Ckrek!

"kalian coba sini lihat hasilnya"ucap Farhan setelah melihat hasil foto sang anak sulung, Ali dan Iqala mengangguk lalu menghampiri Farhan, senyum mereka langsung mengembang setelah melihat hasil foto yang begitu bagus

"ayo sudah keburu siang, nanti macet"ucap Farhan lalu memasukkan kamera miliknya di tas selempang yang ia bawa, lalu berpamitan dengan abi dan umi Ali

"Aku bakal nyari kamu di Jakarta sampai ketemu, dan kamu akan menjadi milikku selamanya, janji"ucap Ali lalu menautkan jari kelingkingnya dengan jari Iqala

"Janji ya!, tapi kalo kakak keduluan yang lain gimana?"tanya Iqala pada Ali, Ali hanya tersenyum,"mau gamau harus ikhlas"ucapnya lalu mencubit pipi Iqala pelan

"dadah kak!, semoga beneran ketemu ya!"ucap Iqala lalu berlari kecil ke arah abi dan umi Ali dan menyaliminya, gadis itu kemudian menaiki mobil sang ayah yang sudah siap berangkat

"Asalamualaikum jaga kesehatn kak!"ucap Iqala lalu melambaikan tangannya keluar jendela mobil

"Waalaikumsalam tunggu aku ya!"jawab Ali lalu ikut melambai pada mobil Iqala yang menjauh.

*Tunggu aku ya*

The picture

The picture

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALDIQUELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang