"BANGUN VITO ASTAGA UDAH SIANG INI!"
"Hoaah, i-iya ma!" Dengan rasa kantuk dan malas Vito berusaha membuka matanya untuk segera bangun dari ranjangnya.
"CEPETAN BANGUN! UDAH JAM 7 INI."
"Aduh, kesiangan lagi." gerutu Vito dalam hatinya, dia akan telat lagi kali ini.
Tanpa menjawab ucapan Mamanya, Vito membuka pintu kamarnya dan menyapa sang Mama dengan cengirannya dan dibalas dengan tatapan mematikan dari Mama nya itu.
"Buruan mandi, langsung sarapan. Kamu ini telat mulu dari kemarin."
"Iya ma, mandi ini mandi."
Setelahnya Vito langsung mengambil handuk dari kamarnya dan bergegas ke kamar mandi dengan langkah yang tergesa gesa karna jika dia telat lagi, maka hukumannya akan lebih berat dari kemarin.
Beberapa menit berlalu, Vito telah selesai mandi dan bergabung untuk sarapan dimeja makan bersama keluarganya.
"Pagi Ma, pagi Pa." Ucapnya pada mama dan bapak nya yang sudah sedari tadi menunggu dimeja makan dan dibalas anggukan oleh kedua orang tuanya.
"Cepetan makan, 15 menit lagi telat kamu." Kali ini Papa nya yang berbicara, dengan nada datarnya.
Vito hanya mengangguk dan segera menghabiskan sarapannya.
"Selesai, aku berangkat dulu Ma, Pa." Selesai dengan sarapannya, Vito bangun dari kursi dan menggendong tas nya dan berpamitan pada orang tuanya."Assalamualaikum"
Setelah bersalaman dan mengucapkan salam, Vito langsung berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki karena jarak rumahnya yang cukup dekat dengan sekolahnya. Vito bersekolah di SDN Mutiara didaerah Cibitung, Bekasi. Vito saat ini berada dikelas 6 semester 2, dengan beberapa bulan lagi menuju pelulusan.Dengan berjalan kaki, Vito membutuhkan waktu sekitar 4 menit saja untuk sampai disekolahnya. Dan saat sampai disekolah, waktu menunjukan pukul 07:37 artinya Vito telat 7 menit dari waktu bel masuk kelas.
Saat ini Vito tepat didepan pintu kelasnya, bersiap menghadapi nasihat nasihat dan ucapan mutiara dari guru tercintanya.
"Fyuh, mari mulai" Dengan keyakinan yang sudah ia mantapkan. Vito membuka pintu kelas dan melangkahkan kakinya ke dalam.
Semua mata langsung tertuju pada kedatangan Vito yang lagi lagi telat. Begitu pula dengan gurunya yang langsung menatapnya dengan tajam.
"Saya kira kamu sudah ga mau sekolah Vito." Ucap gurunya yang bernama Citra.
"Hehe, jadi gini bu tadi tu dijal-" Belum selesai dengan ucapannya, Bu Citra langsung memotong ucapan Vito.
"Apa? ketemu kadal lagi? ha!?" Bu Citra sudah muak dengan alasan alasan Vito.
"Nggak sih bu, tadi ada capung. Capungnya itu nyangkut dipohon bu, kasian kan? jadi saya tolongin deh. Makanya nih bu agak telat datengnya."
"Alasan apalagi itu astaga, yasudah sana segera duduk."
"Lho lho lho, ga dihukum tah?" Tanya Vito dalam hatinya. Tapi daripada memikirkan hal tersebut, Vito segera jalan menuju kursinya. Baru saja ingin duduk, Bu Citra kembali berbicara.
"Hukumanmu nanti ikut piket hari ini setelah pulang sekolah!"
"Kok gitu bu? kan jadwal piket saya bukan hari ini."
"Makanya jangan telat ke sekolah!"
"Yah, iya iya bu" Merasa tak ada gunannya menolak, Vito langsung duduk dan memulai pelajaran hari ini.
Pelajaran hari ini adalah matematika, pelajaran yang sangat Vito benci. Karena hanya pelajaran ini yang dapat membuat otaknya pusing. Dengan malas malasan, Vito mendengarkan materi dan beberapa rumus yang diajarkan oleh Bu Citra. Materi kali ini tentang bilangan bulat, tentu saja dia tak mengerti apa itu bilangan bulat."Val, ngerti ga lu?" Ucap Vito pada teman sebangkunya, Noval.
"Yaelah lu pake nanya, jelas kagak."
"Arghh pusing, istirahat masih 15 menit lagi. Lama banget." gerutu Vito sambil melihat jam ditangannya.
"Ya sabar, lu kira gua kagak pusing ini."
"Soalnya perkalian lagi, ga ngerti gua.""Vito! Jawab soal dipapan, ngobrol terus." Dengan suara yang cukup keras dari Bu Citra.
"Mati gua." Ucap Vito dalam hatinya.
"Cepet maju! udah ngerti kan makanya ngobrol?"
"I-iya bu. Kayaknya." Kata terakhir hanya diucapkan dalam hati. Dengan langkah berat, Vito berjalan menuju papan tulis.Soal pertama dipapan tulis 'Hasil dari -5 x 4 adalah', Vito akan menjawab soal pertama tersebut.
"Lima kali empat itu 27 ga sih?" Vito menggaruk garuk kepalanya yang tak gatal.
Dengan yakin, Vito menuliskan jawabannya -27.
"Sudah bu!" Dengan suara lantangnya.
"PFFTT HAHAHA!" Seisi kelas langsung menertawakan jawaban tersebut."Aduh Vito Vito, aturan dari mana itu 5 x 4 jawabannya 27? Belajar ga sih?" Ucap Bu Citra yang mencoba sabar dengan jawaban dari Vito.
"Ya gitu bu, yang saya tau sih itu. Bener kan?"
"BENER, Bener dalam mimpimu! Duduk sana, capek ibu."
"Hehe, baik bu." Vito hanya bisa menyengir dan kembali ketempat duduknya.
Setelah berjam jam belajar, akhirnya bel bubar sekolah berbunyi, seluruh murid langsung bergegas berdoa dan berjalan pulang. Dengan semangat penuh, Vito segera membereskan buku bukunya serta alat tulis kedalam tas nya. Hendak berjalan keluar pintu. Bu Citra kembali memanggilnya.
"Mau kemana? lupa sama hukumannya? Cepet piket!""Ah elah baru aja seneng." gerutu Vito dalam hatinya.
"Iya bu iya" Dengan malas Vito mengambil sapu dan menyapu kelas bersama murid lainnya yang memiliki jadwal piket hari ini.