02. Jaeegar, bukan Awan

10 0 1
                                    

Happy reading y'all!☁️

...

Belum sampai di supermarket, Namun langkahnya terhenti saat ia dihadang oleh sekelompok preman jalanan yang sepertinya sudah menargetkan dirinya untuk menjadi santapan malam ini.

"Ada cewek cantik malem - malem sendirian mau kemana, Neng?" Tanya dari salah satu pria berpakaian norak— Celana pendek yang robek, baju kaos warna putih yang sudah berubah menjadi hitam, dengan aksesoris rantai perak yang tergantung di leher —khas preman.

"Ke kuburan. Mau ikut?" Jawab Thara asal.

"Buset, Neng. Malem - malem ke kuburan mau ngapain?"

"Mau ngubur kamu." Jawab Thara sambil tersenyum manis. Mendengarnya 2 pria itupun merinding.

"Aduh, mending ikut kita, ye nggak??" Ucap salah satu preman sambil menoel bahu temannya.

"Hahaha iya bener, Neng. Sama kita dijamin aman selamat lancar sentosa." Ucapnya mengeluarkan kedipan mata maut.

"Napa bang?, Kok matanya kedip-kedip gitu?"

"Itu namanya kedipan mata mauy, *kedip *kedip , gitu, neng" Jelasnya sambil menggoda Thara dan terus mencoba mendekat.

Makin kesini makin kesana.

"Yaudah terus ini mau gimana?"

WTFFFF

Bukannya Thara merasa takut, bahkan 2 preman itu merasa aneh dan sedikit berubah pikiran untuk menargetkan Thara sebagai bahan.

Ini sebenarnya yang bego siapa sih?? gue yang gabut ngeladenin preman, atau preman - preman ini yang terlalu gabut juga.

"Kelamaan, bro. Gas aja lah" Ucap salah satu pria sambil memberikan kode.

Tiba - tiba Thara merasakan ada sesuatu yang melingkar di badannya. "Jadi gini–" Maka, dengan cepat - cepat Thara—

*Hap

"Mau ngapain lo?" Thara memutar pergelangan tangan pria itu dan membantingnya ke tanah.

"S-sakit n-neng, aduhhh" Rengek dari si pria.

"Woy tolongin gua ini ah elah malah diem - diem bae."

"Takut bang, hehe."

Hah? Preman cupu.

*Brak

Thara kaget dan ia pun terlempar jauh sampai kepalanya terbentur batang pohon karena dengan tiba-tiba ia di dorong oleh salah satu preman itu.

"A-aghh" Rintihan Thara seketika keluar saat kepalanya mengeluarkan darah.

"Woyy."

"Widih ada superhero nih."

"Nggak usah banyak bacot lu, bang."

"Lhooooo nggak bahaya ta?" Respon keduanya dengan kompak.

"Cil, kalau lu mau selamat, mending pulang aja sana, di sini bukan tempat bermain." Ledek dari preman.

"Bacot."

*Bugh

Hahahaha sama - sama cupu ternyata.

Thara tertawa saat melihat apa yang baru saja terjadi di depannya. Seseorang yang hendak menolongnya kini tertonjok oleh salah satu preman dan merintih kesakitan, padahal seharusnya jika ia laki - laki ia bisa melawan preman itu. Alih - alih ingin menolong Thara, tapi malah terlihat cupunya.

C U W I C U ; See U When I See U Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang