Happy reading y'all☁️
...
"Hai" Ucap Thara menyapa terlebih dahulu.
Jaeegar menaikan kepalanya ketika ada seseorang yang memanggil namanya, "Hai" Balas Jaeegar dengan senyuman datar.
Mereka sama - sama diam selama 60 detik
kemudian suara dari seseorang yang datang memecahkan keheningan yang menimpa mereka."Hai, kalian ngapain ngumpul disini?"
"Nggak tahu nih, kak. Daritadi mereka diem doang." Ucap Deya ceplos tanpa aba - aba. Maka, ia pun berhasil mendapat cubitan kecil dari Thara.
"Ra—" Ucap Jaeegar dan Fajar bersamaan. Kini jantung Thara berdetak semakin kencang. Boomduar.
"Lo duluan," Ucap Jaeegar mempersilahkan si ketua. Di balas anggukan kecil oleh ketua.
"Oh iya, Ra. Aku ada perlu sama kamu, pulang sekolah free, nggak?" Tanya Fajar tersenyum ramah.
Thara diam termenung. Ia bingung bagaimana cara menjawab Kak Fajar sedangkan Jaeegar sedang ada di sampingnya— Fajar.
"Ra, gue duluan ya. Udah di telponin mulu nih. Bye, Ra." Ucap Deya meninggalkan Thara sendirian. Mampus gue.
Deya, awas lu!
"Ra, kok diem?" Tanya Fajar menaikan satu alisnya.
"Hah, gimana?" Tanya Thara pura - pura bingung. Ia sedang berbicara dengan Fajar namun tatapan matanya tak berhenti melihat Jaeegar, seakan - akan memastikan bahwa Jaeegar tak apa dengan ini.
"Aku ada perlu sama kamu, Althara. Habis ini free, nggak?" Jawab Fajar membungkuk dan memajukan wajahnya ke wajah Thara.
Mata Thara melotot sempurna, kini jantungnya semakin ingin lepas dari tempatnya. Bukan dag-dig-dug karena Fajar, tapi Jaeegar, ia merasa Jaeegar tak baik - baik saja karena sedari tadi ia hanya diam sambil mengepalkan tangannya dengan wajah yang memerah. Sedangkan Thara terdiam bagaimana ia harus menghadapi 2 pria yang kini terpampang nyata di depannya.
"Bisa, nggak, Ra?" Tanya Fajar memastikan.
"Bisa. Tapi aku mau ngeprint dulu, kak." Jawab Thara cepat, namun masih dengan tatapan was-was kepada Jaeegar. Ia Jawab cepat alih - alih supaya si ketua cepat pergi, namun itu semua tak berjalan sesuai rencana Thara.
"Yaudah berarti habis ini langsung aja ya, nanti keburu sore." Ucap Fajar yang lagi - lagi membuat Thara kaget.
Duh, ni kapan gue ngomong sama Jaeegar nya coba? Kalau pak ketu ini masih di sini, mana bawel banget lagi. Kenapa ga chat aja sih. Huft.
"Iya, kak." Jawab Thara dibalas anggukan dari si ketu, lalu ia meninggalkan Thara dan Jaeegar karena ia harus mengangkat telepon.
"Tadi, lo mau ngomong apa?" Tanya Thara ragu - ragu kepada Jaeegar.
"Hei, Jaeegar? Are you okay?" Ucap Thara sambil menatap Jaeegar sedu.
"Lo mau pergi kan sama pak ketu? Tuh udah diajak. Sana pergi, nanti doi ngamuk serem, Ra." Entah mengapa, tapi mendengar pernyataan Jaeegar membuat hati Thara tertawa. "File print'annya kirim ke gue aja, nanti gue print in di rumah. Gratis." Thara bingung melihat wajah Jaeegar yang meyakinkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
C U W I C U ; See U When I See U
FanfictionJika menggapai bulan sama halnya seperti membeli cilok di depan TK, mungkin Thara akan membelinya saat itu juga. Namun, semua berubah saat Awan Jaeegar sudah memborong semua cilok itu. Cast. Althara Sabrina Cesha Awan Jaeegar 🚨⚠️slowbur...