Siapa yang menyangka kursi bertahtakan berlian itu akan menemukan pemiliknya secepat ini. Bahkan disaat pusara Sang Raja belum menunjukkan tanda-tanda akan mengering. Namun benarkah semudah itu masalah ini terselesaikan? Hanya dengan kedatangan seorang lelaki dari dunia antah berantah yang bahkan Sang Ratu pun tak mengetahui dimana itu lalu Ia bisa dengan mudahnya menjadi penerus tahta selanjutnya begitu? Jika iya, maka cerita ini hanya akan tersusun atas beberapa kalimat saja sebelum mencapai kata tamat.
Baiklah. Aku tahu prolog ini sudah terlalu panjang dan kisah yang sebenarnya harus mulai diceritakan.
Alkisah seorang Raja yang terkenal akan keramahannya kini tengah dilanda risau berkepanjangan karena mendapati sang istri yang tak kunjung keluar dari sebuah ruangan. Berkali-kali kakinya menapak ke arah pintu lalu kembali menjauh begitu seterusnya. Wajahnya pun tak kalah melukiskan betapa cemasnya Ia menanti kabar istrinya.
Cklek....
Pintu kayu berukiran rumit itu terbuka seiring dengan munculnya sosok wanita tua dengan rambut tergelung rapi. Di sampingnya berdiri dengan anggun wanita berusia tak jauh dari wanita tua sebelumnya dengan gaun coklat keemasan yang menjuntai hingga menyentuh lantai.
"Bagaimana?"
Belum hilang raut kekhawatiran dari Sang Raja melihat kedua wanita di hadapannya. Pasalnya tidak ada sosok yang dicemaskannya sedaritadi. Sosok istrinya yang pasti masih terbaring di dalam ruangan itu.
"Selamat, Yang Mulia. Putri Anda telah lahir dengan selamat," ucap si wanita tua dengan rambut bergelung.
Bibir pria itu tertarik, membentuk pola bulan sabit dengan sudut-sudutnya yang terarah ke atas hingga membentuk lengkungan sempurna, menampilkan senyuman dengan kilatan bahagia di manik matanya.
"Apa dia cantik?" tanya Sang Raja.
"Ya, dia begitu cantik." Kali ini si wanita anggun yang menjawab pertanyaan Sang Raja. Wanita anggun bergelar Ibu Suri itu mengulum senyumnya, nampak begitu bahagia atas kelahiran cucu pertamanya.
Sang Raja terus tersenyum. Aura kebahagiaan yang terpancar darinya pun tak bisa tertutupi oleh jubah merah tebalnya.
"Aku akan menemui istriku."
....
Ruangan besar dengan pilar-pilar kokoh berlapis emas yang menopangnya terlihat penuh sesak oleh para petinggi kerajaan, juga rakyat yang dengan suka cita ikut merayakan kelahiran Sang Putri Kerajaan yang diadakan begitu megah oleh pihak istana.
Raja yang penuh wibawa bersanding dengan Ratu yang terlihat begitu anggun dibalik gaun berwarna putih tulangnya. Sesosok bayi mungil terlihat begitu menggemaskan tengah tertidur di dalam gendongan sang ibu. Bayi tersebut adalah Putri Kerajaan yang baru saja terlahir di dunia.
"Suez Larcks, Putri dari Eren Larcks, Raja dari Carailles."
....
Gelap dan pengap. Perpaduan yang pas untuk menggambarkan ruangan sempit tanpa jendela itu. Hanya seonggok ventilasi di sudut tembok yang dapat memberikan seberkas sinar sebagai penerangan dan menjadi jalan masuknya oksigen.
"Ibu, aku takut."
Seorang gadis mungil dengan rambut lurus sebahu hampir saja menangis kalau saja tidak ada sesosok wanita paruh baya di sampingnya yang kini tengah memeluknya erat. Ia terus menggenggam jemari ibunya sambil sesekali mengeluarkan rengekan khas bocah seusianya.
"Tenang, Sayang, sebentar lagi kita akan keluar dari sini."
Hanya sebuah kalimat yang dilontarkan ibunya dan tak mampu membuat gadis kecil itu terbebas dari rasa takut. Matanya terlihat sayu, perpaduan antara kelelahan dan ketakutan yang tak kunjung berkurang dan justru semakin bertambah.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅ Crazy | Myungsoo x Suzy
FanfictionSiapa yang menyangka kursi bertahtakan berlian itu akan menemukan pemiliknya secepat ini. Bahkan disaat pusara Sang Raja belum menunjukkan tanda-tanda akan mengering. Namun benarkah semudah itu masalah ini terselesaikan? Hanya dengan kedatangan seor...