003

4 3 0
                                        

Setelah makan, ternyata jam sudah menunjukkan pukul 17:00, sedangkan peraturan yang ada di kediaman keluarga Raliya adalah pulang sebelum jam 18:30. Raliya sudah sangat panik di saat melihat jam yang ada di dinding kamar Abiyaksa.

"Abiyaksaaa! Balikin gue pulang, udah jam segini, lho! Gue takut kena tampol Mami.." ucap Raliya yang sudah panik sekali, ia tergesa-gesa karena takut terkena ceramah orang tua nya.

Saat itu juga Raliya turun untuk ke lantai bawah dan berpamitan kepada orang tua Abiyaksa. Abiyaksa pun sudah menunggu di halaman rumah nya dengan motor yang sudah menyala mesinnya, "Bun, om, Raliya pulang ya. Udah jam segini, takut di marahin Mami sama Papi, heheh." Raliya berbicara bersamaan dengan ia mencium tangan sang lawan bicara--orang tua Abiyaksa.

Raliya pun keluar dari rumah tersebut dan lari menuju motor yang Abiyaksa gunakan."Abi, kalau di saat mepet begini, boleh deh ngebut. Ayo cepet!" Abiyaksa pun hanya bisa mengangguk-angguk, dan akhirnya.. NGUENGGG!!!!!

****

Saat sampai di depan gerbang rumah Raliya, Raliya langsung turun tanpa mengucap kata 'Terima kasih'. Abiyaksa bingung, sebenarnya tidak masalah. Tapi, tidak biasanya Raliya tak ada berpamitan kepadanya. Karena di rasa Raliya tidak akan balik keluar, Abiyaksa langsung putar balik ke arah rumah nya.

OmO, 200 word ahahhah! aku minta kritsar nya yaaa, terimakasih! jangan lupa voment. 🌹🌹

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sahabat Tapi Menikah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang