Prolog

743 99 8
                                    

Alicia memiliki tujuan yang sudah ditetapkan oleh takdir, dia harus membunuh orang tuanya sendiri dengan kedua tangannya. Itu kejam. Seorang anak membunuh orang tua kandungnya sendiri.

Beda cerita jika itu Alicia. Dia memang harus melakukannya karena jika dia tidak menghapus ayah dan ibunya dari dunia, mereka akan melakukan sesuatu diluar nalar dan menyebabkan kehancuran dimana-mana.

Dia sudah merencanakan segalanya sejak dia kecil. Banyak pengorbanan dilakukan, banyak pengorbanan dia temui dari para manusia yang menjadi korban eksperimen keji orang tuanya.

Mereka yang menderita mengorbankan diri mereka sebagai bentuk dukungan mereka kepada Alicia, agar gadis itu berhasil menjalankan rencananya untuk menghabisi orang tuanya sendiri.

Rencana tersebut akan dia lakukan setelah semua pion pion yang dia butuhkan terkumpul. Sekarang baru beberapa, tidak apa, dia masih punya waktu tiga tahun untuk menyempurnakan segalanya.

Namun suatu hari Alicia kedatangan tamu yang sangat tidak dia sangka-sangka.

"Tidak pernah dalam pikiranku, seorang dewa akan mengunjungi makhluk sepertiku." Alicia menutup buku novel yang dia baca di perpustakaan sekolah.

Semua orang yang berada di dalam perpustakaan tidak bergerak seakan mereka adalah manekin, jam juga sudah tidak berdetak seakan memang waktu telah berhenti. Satu-satunya yang masih bergerak adalah dia, dan sebuah bola hitam yang muncul tiba-tiba di depan dirinya.

Bola itu tampak berkedip seperti memberikan respon pada apa yang Alicia katakan.

“Seperti yang diharapkan oleh keturunan seorang iblis agung, langsung mengenaliku.”

Alicia tidak menunjukkan reaksi apapun selain menatap bola itu dengan tatapan netral. Melihat gadis itu tidak mengatakan apapun, dewa yang berkomunikasi lewat bola hitam itu kembali berbicara.

“Senang melihat iblis muda sepertimu memiliki sopan santun.”

"Aku hanya tidak bereaksi negatif pada sesuatu yang tidak mengancam kenyamanan ku."

Dewa itu tertawa seakan menyukai jawaban Alicia. Itu memang benar, iblis biasanya akan bereaksi kasar saat merasakan keberadaan dari alam surgawi seperti pada dewa. Terutama jika iblis itu keturunan dari makhluk surgawi yang diusir dari langit, seperti Alicia.

Karena itulah reaksi santai Alicia mengejutkan dewa itu.

"Sepertinya dewa memiliki banyak waktu luang untuk berkunjung menemui iblis muda sepertiku yang tinggal di alam manusia."

'Ah benar, dia masihlah iblis.'

Sebaik apapun iblis, iblis tetap iblis. Mereka punya lidah yang tajam.

“Jika aku bilang bahwa aku ingin meminta bantuan kepadamu untuk melindungi dunia lain, apakah kau akan terima?”

"Aku tidak melihat keuntungan dari itu, lagipula, tanganku sudah penuh." Alicia segera memberikan jawaban tepat setelah sang dewa menyelesaikan kalimatnya. Alicia masih tetap menatapnya dengan tatapan netral, tidak kesal atau penasaran sama sekali.

Bola itu terbang lebih rendah dan sekarang berada di meja, di depan buku novel yang tadi Alicia baca.

“Aku bahkan belum menjelaskan apapun.”

"Untuk seorang dewa, seharusnya kau tahu apa yang aku rencanakan di dunia ini. Aku tidak melihat alasan mengapa aku harus menerima permintaanmu itu dan meninggalkan dunia yang harus ku urusi ini."

“Untuk seorang iblis, kau sangat berani berbicara seperti itu kepada seorang dewa.”

"Aku hanya memperjelas kenyataan dan alasanku. Juga, mengapa aku tidak berani? Kau seenaknya datang dan meminta sesuatu yang mustahil."

The Originals [TOTCF x OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang