Sudah tiga hari berlalu Dirga mendiamkan Zera seperti dulu sebelum-sebelumnya. Namun anehnya gadis itu hanya memasang muka kesalnya saat ia tak direspon oleh sang kakak. Bukannya seharusnya Zera lebih takut padanya sekarang atas kejadian dikamar gadis itu sendiri.Dirga meneguk ludahnya sebentar.
"Kak jangan ngelamun terus! Lo benci sama gue ya?" tanya Zera menatapnya ketika sudah berdiri disamping cowok itu.
"Lo berangkat sendiri! Gue gak mau bareng Lo!!" ujar Dirga meliriknya sekilas lalu pergi lebih dulu meninggalkan Zera sendirian saat mereka akan berangkat ke sekolah yang sama. Zera membulatkan matanya saat ditinggalkan oleh Dirga begitu saja tanpa mengajaknya.
"Sialan! Gue gak bisa mikir lagi! Kenapa gue setega itu mau ngerusak adik gue sendiri?! Ah bangsat... Gue cuma khilaf!!" dengus Dirga ketika sudah di dalam mobilnya ia memukul setir kemudinya. Ia sengaja tak ingin bersama gadis itu demi menghindari kejadian yang bisa saja membuat Dirga ingin mengulanginya lagi pada Zera saat akan berdua di dalam kamar.
"Kak! Tungguin!!" teriak gadis itu namun dihiraukan Dirga yang sudah menjalankan mobilnya dengan cepat.
"Dasar kakak sialan!!" maki Zera jauh dibelakang sana. Dirga hanya melihat ke arah kaca spionnya.
Dirga terpaksa harus menjaga jaraknya sejak kejadian kemarin itu benar-benar diluar kendalinya. Ia sempat lupa saat tak memikirkan bagaimana tentang adiknya itu, Dirga malah tergoda sendiri menginginkannya. Niatnya ingin menghukum Zera agar gadis itu tidak semakin bertingkah berani akan berhubungan dengan lelaki lain diluar sana jika Dirga lengah dalam mengawasinya nanti, tapi dia malah terlihat biasa-biasa saja seolah-olah hal itu tak terjadi apa-apa padanya. Padahal jelas-jelas Dirga sudah membuat Zera penuh kesakitan.
Dirga berusaha agar tidak semakin kebablasan seperti hari kemarin berlebihan telah membuat gadis itu enggan mau berbicara padanya hingga Zera yang muak melihat Dirga acuh. Ia pun tak tahan untuk bertanya kenapa Dirga bersikap lebih dingin padanya. Tidak tahu saja Dirga kalau Zera sebenernya sakit tenggorokan. Jadi ia tak bisa berbicara banyak sebelum agak mendingan. Untung suara Zera masih bisa terdengar baik-baik saja kalau tidak Zera akan bungkam selamanya.
Sesampainya, di sekolah Dirga lebih dulu ingin mencari Angel, pacarnya yang sudah menunggunya di entah dimana. Lalu langkahnya tertahan saat ada teman-teman Dirga yang kemudian ikut muncul disekitar cowok itu beriringan.
"Kenapa Ga muka Lo kusut banget? Belum dapat jatah ya?" goda temannya itu seketika ingin menggodanya sebentar.
"Iya, gue belum minum susunya dia!!" jawab Dirga sontak membuat para temannya sedikit terkejut lalu seakan mengerti dengan siapa yang Dirga maksud.
"Gila Lo! Bagi dikit dong pengen ngerasain juga,," Revan cukup terkekeh. Dirga mendengus geli
"Mana adek Lo Ga? Biasanya kan kalian barengan bentar,,"
"Oh... dia bisa sendiri! Malesin gue kalau manja terus!!" ujar Dirga.
"Sayang banget ya Lo anggurin dia. Buat gue aja deh! Gue demen soalnya dia cantik banget! Tapi galak mulu huh!!" dengus Rejja kemudian meski sempat memujinya sejenak.
"Hahaha bener.... Kalau sama Dirga dia lebih jinak banget nggak sih? coba kalau kita yang dekatin malah dicakar habis nih muka, padahal aset penting tapi dia gak terpengaruh sama sekali terpesona sama kita,," ucap temannya itu kini mulai terdengar gelak tawa yang membuat Dirga sedikit jengah.
"Kalau gue jadi Dirga nih... Udah gue sikat tuh anak enak banget kayaknya jadi Abang dia, mana bisa tahan gue,," kata Revan saat sedikit membayangkan dirinya dan Zera yang akan selalu menempel padanya.
"Jangan coba-coba Lo gangguin dia." ancam Dirga seakan sedikit terusik dengan temannya yang membicarakan soal adiknya itu.
"Lagian Lo sih cuek banget sama adek sendiri kasihan dia! Gue jadi kepengen gantiin posisi Lo tahu. Biar dia lebih nyaman sama gue, gak asem lagi muka dia setiap hari Lo marahin dia,," cibir Revan pelan. Dirga meneguk ludahnya kasar tiba-tiba teringat sekilas wajah memerah Zera.
![](https://img.wattpad.com/cover/344973036-288-k579769.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gairah Candu
Fanfiction"Kak kangen..." ucap gadis itu mulai merengek manja. "Kan kita serumah, pengen kali ah bukan kangen,," dengus Dirga pelan. Zera terkekeh lucu sembari memeluk erat sang kakak dan mulai menciuminya. "Jangan nangis ya kalau gue kasih...." ujar pria rem...