01. Snakes and ladders

128 29 95
                                    

Happy reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading~

Bandung, 2023.

Tujuh laki-laki yang berasal dari daerah yang berbeda, kini mereka menetap di kota yang sama yaitu kota Bandung. Ada beberapa hal yang membuat mereka pindah dari kota asal mereka.

Mulai dari hal yang membuat mereka tak betah di rumah, tuntutan orang tua, pukulan yang sering didapatkan, bahkan anak yang harus besar dan mandiri tanpa kasih sayang sesosok orang tua karena mereka sudah tiada.

Mungkin ini tak seberapa jika harus dibandingkan dengan orang diluar sana yang lebih menderita dari mereka semua. Tapi, menurut mereka, ini sudah cukup membuat mereka semua merasa tertekan, dan merasakan hal yang tak ingin mereka rasakan.

Yang pertama disini adalah Max. Pria tampan berkebangsaan Kanada ini pindah dan melarikan diri dari negara asalnya yaitu Kanada gara-gara katanya gak betah dengan suasana dirumah.

Ibunya selalu memarahinya tanpa sebab, terkadang juga sampai main fisik. Apapun masalahnya, ibunya pasti melampiaskan emosinya kepada anak itu.

Mungkin, melarikan diri dari Kanada ke Bandung memang lumayan mustahil untuk pelajar seperti Max. Secara, anak seumur dia mana bisa ngurus-ngurus sama beli tiket pesawat sendiri.

Tapi, perlu diketahui bahwa Max ini adalah anak tunggal kaya raya. Kartu ATM nya juga melebihi Rafathar. Harga tiket pesawat tak ada apa-apanya bagi dirinya itu.

Yang kedua, Rehan. Dia dari Bandung, begitu juga dengan Haikal.

Rehan, orang tuanya masih lengkap. Namun ibunya, selalu menuntut Rehan agar mendapatkan nilai yang tinggi. Ya, kalau nilai seratus dimata kita itu udah maksimal, beda lagi dimata Rehan.

Dimata Rehan, nilai seratus itu minimal.

Coba, kalau seratus itu minimal, berarti maksimalnya harus berapa? Rehan juga rela begadang supaya tak mengecewakan sang Ibu.

Selain saingannya yang lumayan berat, pelajarannya juga bikin geleng-geleng kepala. Kalau ia mendapat nilai sembilan puluh lima aja, Rehan bisa dipastikan tak tidur semalaman.

Karena apa?

Karena ibunya selalu memarahinya karena hal itu.

"Kalau menurut Rehan, wajar aja Mamah nuntut Rehan nilai, karena ini buat keberhasilan Rehan juga. Tapi, kalau kaya gini, kadang Rehan juga capek.."

Urutan ketiga disini ada Haikal, dia merindukan sosok ayah dihidupnya.

Ayahnya meninggal saat Haikal masih sekolah SMP, dikarenakan mengidap penyakit jantung. Sekarang, Haikal tinggal bersama ibunya berdua di Bandung.

Them and their problems  || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang