Hari cepat sekali berlalu tak terasa sudah hari Senin saja, Kavian sangat malas apalagi ada upacara. Matanya masih terpejam enggan beranjak dari tempat tidur.
Rey sudah lebih dulu bangun dan mandi tak lupa membuat sarapan ya walaupun hanya sandwich, biasanya Kavi yang akan repot pagi-pagi begini, pengecualian hari Senin. Entah mengapa anak itu sangat malas.
"Kavi, bangun dulu"
"Mandi sono, udah jam setengah tujuh"
Kavi mendengar nya tapi tak ia tanggapi, malah menarik selimut dan makin menyelam dalam mimpinya.
"Bangun, Kavian Alexander"
"Ga beranjak gue tinggal"
Kali ini total matanya terbuka, ancaman bukan sembarang ancaman. Apalagi sudah menyebut nama panjang.
"Iyaaaa Rey"
"Five minutes"
"Ga! Buruan, gue ga bercanda bakal ninggalin Lo"
"Mandi Kavian!"
"Ck, iya"
"Jangan ditinggal tapi"
"Hm, buruan"
Langkah gontai nya ia bawa menuju kamar mandi, malas sekali untuk mandi pagi. Lima belas menit berlalu, Kavian sudah siap dengan seragam nya.
"Rey, pasangin dasi"
"Kebiasan, bocill"
Kavian cemberut kesal "Gausah maju-maju mulutnya, mau gue cium?"
Kavian mengangguk polos "Iya, pagi ini belum di sun"
Reynandra terkekeh, Kavian tak pernah berubah selalu lucu seperti biasa nya. Tak ada alasan untuk menolak permintaan menggemaskan ini.
Cup.cup.cup!
Tiga kecupan sekaligus.
"Sudah?"
"Huem! Ayo go to school!!"
Seperti biasa Reynandra menggandeng tangan Kavian ia genggam dan dimasukan ke saku hoodie nya.
_
_
_
_
_
_
"Hari ini gue ada kelas jam 3 an, ntar chat aja kalo udah pulang. Sekalian gue anter ke RS" ucap Rey seraya mengelus jemari Kavi
Keduanya sudah sampai didepan gerbang SMA Kavian, belum turun soalnya lagi dikasih wejangan.
"Iya.. gue inget kok"
"Yaudah belajar yang bener, jangan bolos ataupun berantem"
"Setdah gue bukan bocah"
"Lu bocah gue, jadi nurut jangan nakal"
"Siap Rey sayang ku"
Cup
"Dah ya, Kavi masuk dulu"
"Uang jajan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
About You
Dla nastolatków"Kavian pulang" "Gak! Lu aja yang pulang, gue masih mau disini" "Nurut atau gue seret" "Ck, iya!" Akhirnya Kavian nurut, ia mendekati Rey dan langsung saja dirangkul sang sahabat. Mata Rey menatap tajam ke beberapa anak dibelakang Kavian. "Bas, lain...