Pagi hari Zahra sudah siap memasakkan sarapan untuk suaminya yang akan berangkat apel pagi.
"Sayangnya Ali pagi ini masak apaa nih." ucap Ali sambil memeluk zahra dari belakang.
"Masak kesukaan mas Ali dongg."
Ali mengajak zahra untuk duduk di kursi makan "Sudah kamu duduk saja biarkan saya yang siapin semuanya."
"Mas alii, zahra kan istri mas."
"Sayang. yang harusnya nyiapin kaya gini itu suami, karna istri itu adalah seorang ratu."
"Yaudah deh terserah mas Ali."
Ali tersenyum sembari menyiapkan piring dan lain lain.
"Kamu nanti giat persit nya saya antarkan saja ya." ucap Ali.
"Emang mas Ali ga apel pagi?."
"Nanti setelah apel saya langsung pulang."
"Kalo ngerepotin mending gausah deh mas, soalnya juga uda ada mba Rani biar sama aku aja."
"Gakmau, saya tetep mau nganterin kamu pokoknya." ketus Ali.
"Yaudah deh kalo gitu, emm nanti pulang dari aula kita belanja yuk mas." ucap zahra.
"Bwolehhhh."
Ali sebenarnya bisa romantis namun itu tergantung mood zahra dan suasana, karna dirinya selalu memahami bagaimana sifat zahra.
"Yaudah mas sekarang berangkat apel, Zahra mau siap - siap mandi dulu."
"Siappp ibu komandan."
Zahra terkekeh mendengar ucapan suaminya "Kaya Farhan sama Dika aja deh mas."
"Ya gakpapa lah." ucap Ali sambil tersenyum tipis pada Zahra.
Ali dan zahra sudah siap untuk berangkat ke aula dan kini sudah sampai karna aula tak jauh dari asrama ali dan zahra.
"Sayang, nanti kamu pulang dari aula saya mau ngomong sesuatu sama kamu." ucap ali di depan aula.
"Mm mas mau ngomong apa sama zahra?."
Ali mengusap kepala zahra sambil tersenyum "Ada deh pokoknya nanti aja." ucap ali.
"M-mas?." lirih zahra.
"Sudah kamu ke dalam sekarang ya. oh iya Junior nya ayah alii, ayah kerja dulu gih kamu jangan nakal." ucap Ali sambil mengusap perut zahra.
Zahra yang mendengar itu pun langsung tersenyum dan bahagia melihat suaminya romantis.
"Dahh saya berangkat apel dlu ya sayang, mmuah." ucap ali dan tak lupa mencium kening zahra.
"Iyaa mas hati - hati."
"Assalamualaikum."
"Waalaikumussalam." ucap zahra sambil melambaikan tangannya.
Ketika zahra akan masuk ke dalam aula tiba - tiba ada salah satu Persit yang datang.
"Ekhemmm, bucin terus deh." ucap Persit itu adalah rina Persit baru.
"Ehh bu irvan." ucap zahra yang mendengar ucapan rani.
"Hmm saya aja yang baru nikah ga sampai di gituin lho bu, bu Ali tuh beruntung banget deh punya suami kaya letda Ali."
"Hehe iya bu alhamdulilah banget."
"Mari masuk bu irvan." ajakan zahra pada Bu irvan alias rani.
Ternyata saat zahra dan rani masuk ke dalam aula sudah banyak Persit yang disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu Dan Negara [REVISI]
Random⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ⚠️ "berawal dari tak sengaja menjadi cinta" ~Ayna Zahra Bagaskara~ "tidak ada yang bisa mengubah takdir Allah" ~Ali Putra Pramudya~ sungguh takdir Allah itu tak ada yang tau, perbaiki lah dirimu menjadi baik jika ingin...