Chapter 1 : Barengan

14 5 2
                                    

Pagi cerah, lo bangun tidur, mengatur nafas. Tadi malem lo mimpi setan. Makanya pas bangun jantung lo masih dag-dig-dug ser, asolole gitu.

Lo lirik jam dinding, terus menghela nafas. Hari ini, lo Sekolah, ya kayak biasanya sih. Lo beranjak pergi buat siap-siap.

Singkatnya sekarang lo udah di meja makan, sarapan bareng Ayah, Bunda.

"Y/n, nanti berangkatnya bareng Jaemin ya. Ayah, ada urusan mendadak, dan harus segera berangkat nggak boleh telat 1 detik pun." Tutur Suho, Ayah lu.

"Oke, Yah."

Suho pergi setelah berpamitan dengan Istri dan anaknya. Lo itu anak tunggal, katanya sih mereka mau buatin dedek buat lo, tapi.. nggak jadi karena ribet, kata Bunda lo, Irene.

"Mau bawa bekal nggak sayang?."

Lo menggeleng.

"Kenapa? Biasanya juga bawa."

"Bun, masa tiap aku bawa selalu habis."

"Kan emang itu tujuannya bawa bekal, habis dimakan, biar kenyang."

"Bukan gitu, habisnya itu dimakan sama Haechan."

Bunda lo kaget, sekaget-kagetnya.

"Kan kesel."

Lo cemberut sambil makan.

"Hahaha, ada-ada aja. Kalau gitu bawanya agak banyak biar nggak dihabisin sama dia dong. Emangnya kamu bilang ke dia buat makan?."

"Iya, Bun. Tapi, kan nggak suruh buat habisin."

Y/n melengkungkan bibirnya ke bawah. Sedangkan Bunda lu ngakak abis.

"Udah nggak usah sedih, nanti biar Bunda bikin bekal juga buat Haechan, kamu kasih ke dia."

Sekarang lo udah di depan rumah, nunggu Jaemin, tukang lo anter jemput hari ini. Nunggu 2 menit, akhirnya dia sampek. Lo natap dia aneh, soalnya make baju biasa.

"Biasa aja kali natapnya."

"Lo serius mau sekolah pake baju kayak gitu?."

"Gue mau bolos, cepet naik."

Denger jawaban Jaemin lo jadi kesel sendiri, akhirnya lo mukul punggung dia setelah naik ke motornya.

"Bego! Gue cepuin ke Tante Wendy, mampus!."

Seketika Jaemin langsung gelagapan, dan mohon-mohon supaya nggak ngasih tau.

"Jangan kasih tau Mamah gue lah, gue tuh terpaksa bolos gini."

"Terpaksa?."

"Iye lah, mending lo nemenin gue."

"Heh toge, asal lo tau ya. Y/n itu murid yang rajin dan tertib, mana mau diajak bolos kayak gitu."

Jaemin yang tau apa kesukaan lo, langsung dapet ide. Dia noleh kebelakang natap lo.

"Gue beliin Es Krim."

"Di si anjiiiir.. kalo gitu gue mau." Jawab lu semangat.

Cowok didepan lo ketawa pelan denger respon lu, terus mulai menjalankan motornya. Sesampainya di tempat yang dituju. Menempuh perjalanan yang cukup lama, 30 menit.

Lo melakukan peregangan ringan.

"Lo ngajak gue ke Cafe? Ngajak kencan gue lo?."

Jaemin natap lu datar, kek tatapannya 'dih, sok tau'.

"Hehe." Timpal mu.

Jaemin narik tangan lo buat ke dalam, nyuruh lo duduk dulu. Katanya mau ketemu sama pemilik Cafe. Lo ngangguk, sambil celingukan natap sana-sini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEPUPU [NA JAEMIN X YOU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang