21

571 47 1
                                    

Felix menunduk takut ditatap sebegitu tajamnya oleh Minho yang sama sekali tak menggeluarkan suara, padahal Minho hanya diam saja dan tak berujar apapun tapi Felix sangat ketakutan sekarang

Keduanya berdiri di sudut game center yang tadi Felix masuki, lebih tepatnya ditempat yang lumayan sepi agar tak banyak orang tau mereka

"Kenapa?" Satu kalimat yang Minho keluarkan berhasil membuat Felix hampir menangisdetik itu juga, dirinya tidak bisa lagi menahan bendungan air mata di kelopak matanya,

"Saya tanya kenapa kamu pergi ke sembarang tempat tanpa kasih tau saya? Jangan nangis Felix!" Felix tambahn menciut takut, dari awal ketika keduanya mulai kenal hingga sekarang Felix sama sekali tidak pernah dimarahi oleh Minho sampai sebegitunya, Felix diam tak menjawab pertanyaan Minho

"Maaf ... tadi aku bosan ..." Minho tampak menarik nafasnya panjang lalu mengghembuskannya secara perlahan, dia tidak ingin marah marah pada Felix sekarang dan dia juga berusaha untuk menenangkan hatinya yang panas terbakar emosi

"Kenapa ga bilang?" Tanggan Minho terulur untuk menggelus pucuk kepala Felix pelan, Minho menarik lembut tubuh Felix agar merapat kepadanya

"Kalau bosan tadi harusnya kamu bilang biar kita bisa ketempat lain ..." Felix akhirnya menangis juga, dia memeluk Minho erat berusaha untuk melampiskan perasaanya sekarang

Minho yang paham tentu membalas pelukkan Felix dan berusaha menenangkan yang lebih muda sekarang, Minho tidak tega untuk memarahi Felix lagi

"Maaf kak, aku ... aku minta maaf" Minho tersenyum kecil, lalu menggecup pucuk kepala Felix lama

"Gapapa udah jangan nangis, aku cuman khawatir takut kamu hilang ... ayo sekarang jangan nangis ya" kedua tanggan Minho melepas pelukkan Felix lalu beralih untuk menanggkup wajah yang muda sembari membersihkan jejak air mata yang masih terus menetes

"Ayo main, aku temenin" Minho sempat sempatnya mencuri sebuah kecupan pada bibir Felix sebelum akhirnya tersenyum cerah pada yang muda

.
.
.

Minho yang gantian sekarang menggekori Felix kemanapun pemuda itu jalan, Minho tersenyum kecil saat melihat raut wajah Felix yang berubah ubah terkadang terlihat serius, lalu sedih, lalu senang, lalu kembali sedih lagi

Minho memperhatikan dengan seksama wajah cantik itu, cantik dan tampan perpaduan yang pas pada wajah mungil berkulit seputih susu itu

"Sini biar aku coba" Minho menggambil alih gagang mesin pencapit, dia menarik nafas sebentar lalu dengan gampang tangganya bergerak lincah mencapit sebuah boneka yang sedari tadi diincar oleh Felix

Tentu mata Felix membola dadakan, bagaimana bisa Minho melakukannya padahal hanya sekali coba saja ... dan dia? Bahkan sudah menyerah karna tak kunjung dapat

"Itu ambil" Minho memberi tahu Felix bahwa boneka yang tadi dirinya capit telah berada pada tempat kecil yang mana berfungsi untuk menggambil

"Aaaaa lucu nya ...." Felix berjingkrak kecil, senang sekali rasanya dirinya berhasil memeluk boneka yang sedari tadi dia incar

"Mau yang mana lagi?" Felix seakan seperti bertukar jiwa dengan anak kecil, lantaran yang muda sudah menampakkan mata yang berbinar senang mendengar ujaran dari Minho barusan

"Ayo kesana!!" Felix dengan semangat menarik tanggan Minho menuju mesin capit lainnya

"Mau yang itu kak!!" Felix menunjuk nunjuk satu boneka berbentuk kucing yang memang sudah menarik perhatiannya sejak awal masuk ke dalam game center

Minho dengan percaya dirinya mencoba untuk menggambil boneka itu, tapi gagal, gagal dan terus gagal

Entah kenapa kali ini keberuntungan tidak memihak padanya, sudah 3 kali dirinya gagal mendapatkan boneka yang Felix mau, Minho rasanya mau menendang mesin didepannya itu dengan kencang, Felix sudah cemberut sedih

Minho kan jadi tambah kesal! Mesin capit yang menyebalkan! Berani sekali mempermainkan dirinya dan Felix

"Mesin ini jelek kita main yang lain saja" Minho berujar dengan kesal, dirinya menggandeng Felix untuk pergi ke mesin capit yang lain

Padahal bukan mesinnya yang jelek, tapi Minho saja yang tidak bisa mendapatkannya ....



















----------------------------------

Alpha & Omega l MinlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang