02. Hyuuga Hinata

585 45 5
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Warning : 
100% fiksi, Badword, Crack Pair : Sasuhina (Sasuke X Hinata), ignore time step

Untuk perhatian : harap gunakan background putih.

.
.
.

Cerita ini bermula saat mereka menginjak bangku SMP, saat itu Sasuke dan Hinata adalah rival.

Sasuke tak menyukai sifat Hinata, (yang kata Sasuke) manipulatif, sok lugu dan klemar-klemer padahal pribadinya menyimpan racun. Sedangkan Hinata tak perlu ditanya, dari sorot matanya-pun orang awam bisa menyimpulkan kalau dia begitu muak dengan perangai Sasuke, (yang menurut Hinata) bagai dewa Hades. Mereka bersaing dalam hal apapun, akademik maupun non akademik.

Pada saat Shion, sahabat terdekat Hinata menjalin kasih dengan Naruto, persaingan mereka berlanjut. Awalnya hanya karna Hinata tak terima akan ejekan Sasuke, bilang ia tak laku dan tak ada yang mau. Lalu berlanjut menjadi persaingan siapa yang cepat mendapat kekasih, dialah yang menang.

Hinata yang sudah kepalang marah berambisi, walaupun kenyataannya ia tak punya pengalaman dalam hal percintaan (apalagi posisinya ia perempuan). Ia juga tak masalah jika harus confess lebih dulu, namun ketika Hinata membaca buku panduan "7 cara mudah mendapat kekasih" hatinya seolah berteriak, apakah Hinata rela status pacar pertamanya terjadi tanpa cinta? Saat itu Hinata mulai goyah dengan kaki yang sedikit gemetar menjadi tumpuan badannya yang seakan berat.

Haruskah ia membatalkan persaingan kali ini dan mengakui kekalahannya? Oh tidak, membayangkan wajah angkuh Sasuke saja Hinata tak rela apalagi jika itu benar-benar kejadian. Lalu dengan pandangan yakin Hinata berdiri tegak, tekatnya kali ini sudah bulat. Masa bodo dengan kisah percintaan disney princess favorit Hinata kecil. Ia tak masalah jika masa pacarannya tak ada cinta, yang jelas rumah tangganya kelak Hinata pastikan akan penuh cinta sampai membludak.
ㅤㅤ
.
ㅤㅤ

"Lo Gaara kan?"

Hinata ingat, saat itu masih jam pajaran sekolah, di bawah meja tempat peralatan klub perkusi di letakan ia melihat Gaara sedang bersembunyi sambil memegangi buku pelajaran matematika kelas 9, padahal saat itu mereka baru saja naik ke kelas 8.

"Ngapain kesini?" Gaara bertanya, pandangan matanya begitu menusuk saat tahu kegiatannya diinterupsi.

"Bukannya lebih cocok gue yang nanya ya? Ngapain lo disini?" Seakan tak peduli dengan aura permusuhan yang Gaara perlihatkan, Hinata melangkah mendekat, "lo bolos ya?"

"Bukan urusan lo." Gaara keluar dari tempat persembunyiannya, jujur saja ia sedikit terkejut ada seseorang yang berhasil menemukannya setelah beberapa kali ia membolos pelajaran.

Ngomong-ngomong soal membolos, bukanlah itu tandanya Hinata juga sedang membolos?

"Lo kali yang bolos." Ungkap Gaara, dirinya berjalan menuju kursi dekat jendela, mendudukan diri di sana.

"Sama-sama bolos, mending diem ga si Gaar."

Mereka baru pertama kali bertegur sapa walaupun keduanya sudah mengenal satu sama lain lewat lembar peringkat paralel sekolah yang terpasang apik di mading, —yang diperbarui enam bulan sekali.

Gaara, dikenaikan kelas 7 ke 8 namanya berada di posisi dua dengan Sasuke di posisi pertama, sedang Hinata ia harus bangga berada di posisi ke tiga.

"Lo ngapain bolos dah?" Hinata bertanya, setelah keduanya hanya diam untuk waktu yang lama, memandangi Gaara yang sudah sibuk dengan bukunya.

"Hobby lo ya ngurusin urusan orang lain?"

Lagi, sorot mata Gaara seakan tidak bersahabat.

"Ya gue cuma penasaran aja, seorang Gaara gitu, bolos." Hinata tak menutupi akan rasa penasarannya, dirinya sedikit curiga, "lo ranking satu kan di kelas 8B."

CaidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang