Kagum
Segelintir daun yang gugur di waktu senja. Terpahat paras elok sang pengagum rahasia. Hanya berkabar melalui angan angan tanpa interaksi yang berarti. Berselindung dari netra lawannya. Tak mampu menahan debaran,tatkala tatap yang bertabrak.
Merasakan petrichor yang harum diwarnai pelangi pancarona. Ditemani segelas teh yang manis seperti pahatan wajahnya. Baskara malu malu hanya sekedar muncul. Tak urung memunculkan sabit kecil di bibirnya.
Padma yang mekar seakan mewakili perasaannya. Afsun yang palapa,menarik netra untuk selalu menatap.
Aku, mengagumimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rajut Kata Hati
PoetryPuisi sederhana, tak ada yang memahami kecuali benar-benar mengerti. Isi hati tak seberapa yang kadang kecewa namun tumpah dalam aksara. Karya saya, ada kamu di dalamnya. Namun banyak pula luka yang tersirat dalam maknanya.