1

202 12 1
                                    

Sialan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sialan.

Hari pertama sekolah wena di SMA berawal buruk, pagi ini dia terbangun kesiangan padahal sudah pasang alarm dan menyebalkannya lagi abangnya yang seharusnya mengantarnya kesekolah pergi lebih dulu tanpa membangun kannya, abang macam apa.

"Sarapan dulu, wen!"
"Dih! Kak shela kenapa baru bangun wena" omelnya sambil mengunyah roti buatan shela.

"Kakak juga baru datang wena, abang kamu lagi jahat banget gak bangunin" bela shela mendengar cerita dari wena.

"Emang laknat, awas aja" ancamnya.
"Udah buruan, kakak yang anter kamu ke sekolah"

Setelah selesai bersiap segera wena pergi ke sekolah bersama shela kakak iparnya untung saja shela pulang pagi kalau tidak bablas wena sampai siang, lagian wena juga yang salah dia itu terlalu kebluk kalau tidur.

Shela menurunkan wena didepan gerbang, untung saja masih dibuka dan sepengetahuan nya disana tak ada yang menjaga padahal sudah waktu masuk untuk memulai mpls hari pertama.

"Aman!" Gumam wena tenang sambil melirik kanan kiri tak menumukan siapapun disana.

Gadis itu kembali berjalan namun dengan tiba-tiba seseorang menarik tasnya kuat membuatnya terdorong kebelakang, belum menoleh dia sudah menebak siapa orang dibelakang nya tidak jauh antara pak satpam dan osis kan?.

"Dari mana aja lo?"

Perlahan wena menoleh setelah tasnya dilepas, matanya tak bisa menatap orang itu karna takut lelaki itu memperhatikan gerak gerik wena yang aneh "kumpul disana, lo gak bakal masuk lebih dulu" perintah orang itu mendorong keras wena ke depan kepada gerombolan yang seperti nya sama terlambat seperti dia.

"Kejam banget, biasa aja kali" batin wena kesal.

Wena mendekati gerombolan itu yang terlihat tidak ada sama gender dengannya, "aduh ada cewek, pisahin jangan sampe nyatu ama cowok" kata jehan salah satu anggota osis yang ikut merapihkan para anggota mpls yang telat.

"Siapa nama kamu?" Tanya seorang gadis cantik dengan jas hitam seperti para osis yang lain.

"Weyna hengky kak" jawabnya.
"Oke, kamu memisah sama yang lain ya! Soalnya kamu cewek sendiri" jelasnya sedikit tak ramah, yang dijawab anggukan oleh wena.

Setelah mendapat hukuman yang cukup melelah kan akhirnya wena bisa masuk ke sekolah yang sejak SMP dia impikan tak sia-sia usahanya belajar semalam bisa masuk ke sekolah favorit ini.

Lo dimana sey?
Bangku berapa?
Dimana sih?

Karna tak menemukan temannya wena asal duduk dibangku belakang, acara sudah dimulai sekarang tengah sambutan dari kepala sekolah.

"Hai" sapa seorang gadis.
"Oh, hai" sapa wena canggung.
"Nama lo? Gue anna"
"Gue wena" jawab wena.
"Sekarang kita temen, oke?" Kata anna terlihat bersemangat yang dijawab anggukan oleh wena dia suka anna terlihat menarik dan baik.

Encore vourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang