Penjahat itu...
Kabur.
Lagi.
Sial.
Tetsurou merasakan sakit di sekujur tubuhnya begitu ia berhasil membuka mata dan mengenali di mana ia berada sekarang. Semakin diingat, rasanya semakin menyebalkan. Saking bersemangatnya mengejar orang yang ia duga kuat sebagai tersangka, pria itu sampai tidak sadar dan membuat dirinya terperosok ke jalan curam bersama mobil pinjamannya.
Gila, Daichi pasti akan menyangka aku mabuk lagi. Mana ia bilang mobil ini belum lunas, batin Tetsurou saat menyadari dirinya terpental begitu jauh dari mobilnya yang dalam posisi terbalik dan hancur di bawah pohon. Aku harus kembali, tapi kenapa rasanya aku sudah sangat nyaman berbaring, ya?
Dipikir lagi, berbaring di rumput dengan bersimbah darah seperti sekarang bukanlah hal yang menyenangkan untuk dilewatkan. Terlebih matahari sudah nyaris terbit, menandakan Tetsurou sudah berada di sana selama semalaman tanpa ada satupun yang menolongnya.
Tetsurou meraba-raba celananya, berusaha mencari ponselnya guna menelepon Daichi atau Yaku- ah, tidak, lebih baik menelepon Koushi karena jelas ia pasti akan kena marah dua nama yang pertama ia pikirkan. Tapi setelah beberapa detik, Tetsurou tak menemukan apapun selain permukaan berbulu halus.
Apa aku lupa pakai celana? Tapi tidak mungkin. Aku yakin aku memakai celanaku dengan benar setelah pipis dan mengendara-
Eh...
Kulitku juga tidak seberbulu ini-
-TUNGGU
Tetsurou membelalakkan mata untuk menelusuri tubuhnya yang sekarang nampak begitu kecil dan berbalutkan bulu halus berwarna hitam. Sekuat tenaga ia berlari menghampiri pecahan kaca spion mobilnya, namun justru tangan yang biasa ia gunakan untuk memegang sesuatu kini ikut bergerak menumpu tubuhnya seperti akan merangkak.
Tidak...
TIDAK MUNGKIN.
Tetsurou hanya bisa melotot ketika tak menemukan refleksi wajahnya pada pecahan kaca spion, melainkan seekor makhluk kecil berbulu yang ia tahu cuma bisa makan dan buang air sembarangan.
TIDAAAK!!!
Apa-apaan ini????
"Meong."
Ia bahkan tidak bisa berbicara???
Sial!!!
"Meong!"
Lagi, Tetsurou berlari menaiki jalanan curam yang sudah membuatnya terperosok dan berusaha menggunakan hanya dua kaki belakangnya, tetapi kaki depannya tetap saja menyerah dan bergerak sesuai kodratnya.
Semuanya terlihat besar dan menakutkan. Jalan raya di pagi hari yang mulai ramai, mobil-mobil membunyikan klaksonnya dan melaju dengan kecepatan tinggi, membuat Tetsurou lupa bahwa tujuan awalnya yang adalah menuju kantor polisi, kini menjadi: pergi ke tempat sepi untuk melindungi diri.
Aku yakin sudah menolak ajakan Koushi untuk minum-minum, tetapi kenapa sekarang aku berhalusinasi terlalu tinggi? Apa aku diracun???
Entah berapa lama ia berlari tanpa henti, sampai tubuhnya perlahan-lahan menyerah, kehabisan tenaga dan darah akibat kecelakaan yang menimpanya sebelumnya.
Sedikit lagi... batinnya, masih kepayahan menyeret tubuhnya untuk menyeberangi jalan yang sebentar lagi akan dilalui oleh kendaraan-kendaraan lain.
Penglihatannya memburam, di telinganya hanya terdengar suara klakson mobil yang cukup kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendengarmu [HAIKYUU - KUROTSUKI]
FanfictionTetsurou berusaha untuk memecahkan misteri orang hilang yang sering menjadi teror di Tokyo. Namun jiwanya justru terjebak dalam seekor kucing dan satu-satunya sumber bantuannya saat ini hanyalah seorang siswa yang hidup segan mati tak mau seperti Ke...