Hai!! Semoga hari ini bahagia ya! Dan seterusnya begitu
Makasih sudah mau baca cerita ini lagi
Tolong vote nya ᥫ᭡Hari ini aku jalan ke sekolah bareng Taehoon lagi. Dia menjemput ku. Aku masih deg degan, pasalnya kemarin ayahku melihat Taehoon mengantar ku pulang, padahal Taehoon mengantarkan ku hanya sampai depan gang saja. Tapi ternyata ayahku tau.
Aku sedikit malu mengakui bahwa aku punya pacar, bukan karena malu pacaran dengan Taehoon. Hanya jasa ini pertama kali, bahkan ayahku mengejekku. Kesal sekali.
"Kak rumahmu di mana? Jauh gak dari sini?" Tanyaku.
"Nggak juga sih, kenapa memangnya?" Tanya Taehoon balik.
"Kalo rumahmu jauh, nggak perlu antar jemput aku seperti ini. Kasihan kamu, ngerepotin juga," ucapku sambil menatapnya sayu.
Sudut bibir Taehoon tertarik ke atas. "Nggak, aku sudah biasa jalan kesana kemari."
Aku tersenyum menatapnya, lalu kembali fokus ke depan.
"Hari ini aku gak antar pulang ya, ada urusan."
"Oh? Oke."
Sesampainya di sekolah, kami berpisah karena beda kelas kan ya. Saat aku masuk di kelas, aku melihat Gaeul sedang berbicara dengan si rambut pink itu. Aku berjalan menuju bangku ku dan ku letakkan tas ku di sana.
Si rambut pink menoleh setelah tau aku ada di bangku, dia berjalan ke arahku seperti akan ngomong sesuatu tapi bel tiba-tiba berbunyi. Akhirnya semua murid kelas masuk, dan dia pun pergi.
Aku menatap kepergian nya dengan heran, aku juga deh degan, penasaran tadi dia mau ngomong apa. Ku pendam rasa penasaran itu hingga waktu istirahat.
Setelah bel istirahat berbunyi, Gaeul menghampiri ku. Si rambut pink itu pun datang ke kelas dan menghampiri kami berdua sambil tersenyum menyeringai ke arahku.
Dia berhenti di samping ku, lalu melipatnya tangannya di depan dada. "Aku sudah tau semuanya (name)!"
"Tau apa?" Tanyaku sambil melirik dia dan Gaeul bergantian.
"Kau," ucapnya sambil menunjuk ke arahku. Dia diam sebentar, tersenyum jahil lalu melanjutkan perkataannya. "Pacaran sama Taehoon kan!"
Aku terdiam, menerjapkan mataku menatap si rambut pink. "Iya, memang," jawabku.
Dia malah tertawa mendengar jawabanku. "Kau pacaran sama Taehoon? Yang benar saja!"
Aku mengerutkan keningku. "Huh? Memangnya kenapa?"
"Nggak. Cocok sih, cuma kau terlalu lemah."
"Hah?"
"Kalo suatu saat nanti Taehoon tiba-tiba marah dan menyerang mu dengan taekwondo nya gimana ya?"
"Mana mungkin! @@@! Mana ada pacar yang memukul pacarnya sendiri!" Ujar Gaeul.
Aku mengangguk setuju. "Kak Taehoon baik kok, aku udah beberapa kali di tolong sama dia."
Si rambut pink menatapku dengan serius. "Semudah itu kau menerima dia jadi pacarmu? Laki-laki itu kan manis di awal doang!"
"Itu laki-laki, kak Taehoon kan cowok!" Sahut Gaeul.
"Apa bedanya! Kau diam dulu Gaeul! Ingat ya si Taehoon itu punya banyak penggemar, kau bisa saja cuma jadi pengalihan. Hati-hati sih kataku," ucap nya seperti sedang menasihati ku.
Aku terdiam berpikir sejenak.
"Jangan khawatir (name)! Kak Taehoon baik kok! @@" ucap Gaeul.
"Gaul kau diam dulu deh, kau masih terlalu kecil untuk pembahasan ini! Si Taehoon itu dari tampang songong nya saja sudah kelihatan gimana kelakuan nya!"