Part 33

5.6K 311 6
                                    

Saat ini Galvin sedang berada di taman rumah
sakit untuk berjemur ditemani Kai. sembari berjemur,
Galvin memainkan boneka beruang nya.

"Abang"

Kai menoleh begitu sang adik memanggilnya.
tangannya bergerak untuk mengelus rambut Galvin.

"Kenapa dek?"

"Galvin haus, mau minum"

"Ya udah, kita ke dalem sekarang"

Ketika Kai hendak berdiri, mendorong kursi roda
nya, anak itu menggeleng dengan cepat. "Nggak mau,
Galvin masih mau di sini. abang aja yang ke dalem" ucap
nya.

Kai nampak berpikir sebelum akhirnya ia
mengangguk. "Baiklah kalau begitu. abang akan
ke dalam sebentar, kau tunggu di sini dan jangan
kemana-mana"

"Oke bang"

Kai mencium pipi kanan Galvin dengan singkat,
sebelum akhirnya ia masuk ke dalam meninggalkan
Galvin seorang diri. tapi tak lama kemudian ada Bondan
di sisi anak itu.

Dengan kewaspadaan nya, Bondan melirik ke
sekeliling hanya untuk memastikan kalau kondisi
saat ini sedang aman.

Brak

Galvin mendongakkan kepalanya, melihat ada
seorang pria sedang kesusahan mengambil buah-buahan
yang berserakan di bawah.

Ia menatap Bondan, menarik ujung jas yang
dikenakan oleh bodyguard pribadinya itu. "Ada apa
tuan muda kecil?" tanya Bondan, menyamakan tinggi
nya dengan anak itu.

"Bon, tolong bantuin orang itu dong. kasian
buah-buahan nya jatoh" ucap Galvin menunjuk pria
yang sedang sibuk memungut buah-buahan nya.

"Maaf, tapi saya tidak bisa membantu nya tuan muda kecil"

"Kenapa?"

"Karena saya tidak bisa meninggalkan anda sendirian
di sini, tuan muda kecil" jawab Bondan sopan.

"Bon, gue gak bakal kenapa-napa. lagian jarak dari
sana ke sini nggak jauh. toh bantuin dia juga nggak sampe
berjam-jam"

"Tapi.."

"Kalo lo nggak mau, gue aja nih yang bantuin"

"Jangan tuan muda kecil. baiklah, saya akan
membantunya. anda tunggu di sini saja tuan muda
kecil, jangan kemana-mana. saya akan segera kembali"

Galvin hanya menganggukkan kepalanya lalu
Bondan pergi untuk menolong pria yang sedang
kesusahan memungut buah-buahan nya.

"Bang Kai, mana minum--"

Seseorang berbaju serba hitam dengan wajah
yang dipakai kan topeng, baru saja membekap
mulut Galvin dan membawanya ke sebuah mobil.

Meninggalkan kursi roda, tiang infus dan boneka
anak itu saja. boneka itu sudah tergeletak di rumput
rumah sakit.

Kai menghampiri tempat dimana posisi adiknya
berada. dan betapa terkejutnya dia tidak menemukan
sang adik di kursi rodanya. "Ino? dimana dia?" gumam
Kai, sambil mengambil boneka beruang Galvin yang sempat
terlepas dari genggaman anak itu.

Kai mengedarkan pandangannya ke sekeliling,
dengan perasaan yang mulai tak karuan. "Tuan muda
Kai, ada yang bisa saya bantu?" tanya Bondan sopan begitu
melihat tuan mudanya sedang mencari sesuatu.

"Dimana Ino?"

Mendengar pertanyaan itu, Bondan tersadar
akan sesuatu. dia menatap ke sekeliling, mencari
tuan muda kecilnya. "Maaf tuan muda, saya tidak tau.
tadi saya di suruh tuan muda kecil untuk membantu pria
yang ada di san--"

Galvin Malvelino Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang