dear renjun.

160 9 0
                                    

Setelah berpamitan dengan haechan renjun pun masuk ke rumahnya yang sudah di sambut oleh bunda nya.

"BUNDAAA! "

"hati hati nanti kamu terjatuh"

Hap, renjun jatuh dipelukkan bundanya.

"Gimana seru? " Bunda selalu mengucapkan itu pada renjun setelah pulang sekolah.

"Seruuuu bangett, oh ya tadi juga ada 2 murid baru loh bunn"

"Oh ya?...siapa namanya? "

"Jaemin sama Jeno"

"Wahh bagus lah kau dan haechan mendapat teman baru"

"Heem"

"Ayok masuk rumah, ganti bajumu habis itu kita makan malam dibawah"

"Siapp"

Renjun pun langsung naik melewati tangga dan sampai lah di depan pintu kamarnya yang bertulisan renjun beserta gambar hewan kesukaan nya.

Renjun memasuki kamarnya.

Kamarnya rapi tidak ada yang berantakan karena renjun sangat menyukai kerapian dia tidak suka jika kamarnya berantakan.

Dikamar ada kasur yang berbalut sprei yang rapi, lemari baju yang cantik, rak buku, meja belajar, dan balkon yang langsung menghadap kota Seoul yang indah.

Renjun menghirup udara yang banyak udara malam sangat sejuk, dingin tidak ada polusi.

Renjun kembali masuk ke kamarnya dia mengambil amplop yang ada di meja belajarnya itu.

Duduk di pinggir kasur dan perlahan dia buka amplop yang berisi kertas itu.

Amplop yang bertuliskan rumah sakit cendika.

"Stadium 3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Stadium 3....waktu tidak akan lama lagi"
Renjun mendengus kesal ingin sekali dia merobek kertas itu.

Sakit, ternyata selama ini dia mempunyai penyakit kanker otak yang sudah stadium tiga.

"Aku benci penyakitku ini"

Renjun bergegas pergi untuk membersihkan badan.

Setelah selesai dia pergi kebawah untuk makan malam bersama keluarga kecilnya.

"Renjun sayang ayo sini makan bunda buatin makanan kesukaan mu lho"

Renjun tersenyum miris, mungkin sebentar lagi dia tidak bisa merasakan kasih sayang bunda dan ayah nya lagi gegara penyakit renjun yang menyebalkan ini.

"Renjun apa yang sedang kau pikirkan? "

"A-ah tidak ada bunda"

"Apa ada yang kau sembunyikan
renjun? "

"Tidak ada ayahh"

"Yasudah... Cepat di habiskan setelah itu tidurlah"

"Baikk bundaa"

Bunda dan ayahnya belum mengetahui tentang penyakit renjun.

Ingin memberitahu tapi takut, takut ayah dan bundanya khawatir tentang penyakit ini.

Renjun harap bunda dan ayahnya tidak sedih saat renjun sudah tiada.

Makan malaam selesai renjun ingin membantu bunda nya untuk cuci piring tetapi dilarang oleh bundanya.

"Bunda biar aku bantu"

"Tidak usah kembalilah ke kamarmu terus tidurlah"

"Baiklah"

Renjun bergegas pergi ke kamarnya.

Saat hendak ingin tidur renjun teringat dengan haechan.

"Aku harus chat haechan gimana kabarnya, pasti dia dipukuli appa nya lagi"

Renjun pun bergegas mengambil handphone nya dan langsung me ngechat haechan untuk memastikan apakah dia baik baik saja.

(Chattannya liat aja di halaman sebelumnya)

"Syukurlah baik baik saja"

"Syukurlah baik baik saja"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Itulah keluh kesah renjun.

Renjun hanya malas menanggapi penyakit nya yang selalu kumatt.

Dia juga tidak yakin jika bisa sembuhh.

Setelah lamanya renjun melamun tak di sangka malam ini sudah jam 00.00 harusnya waktu tidur tetapi renjun masih saja belum tidur.

Setelah melihat jam dinding renjun memutuskan untuk tidur saja.

Walaupun hanya beberapa jam.

Karena besok renjun juga sekolah dan menjemput haechan jadi dia pun harus bangun lebih pagi.

Jam 05.00

Renjun terbangun dari tidurnya dia pun bergegas untuk mandi.

Selesai mandi tidak lupa memakai Seragam yang sangat rapi dan lengkap.

Selesai semuanya renjun pun bergegas turun untuk sarapan bersama keluarga kecilnya.

"Selamat pagi ayahh bundaaa" Ucp renjun dengan senyumnya yang ceria.

"Pagii sayangg" Ucp kedua orng tuanya.

"Hari ini mungkin aku pulang agak sorean ya bund"

"Iyaa ngkapapa tapi hati hati yaa"

"Siap bunda"

Makan pun selesai ayah renjun sudah berangkat duluan karena ada rapat di kantornya.

"Bunn injun berangkat yaa"

"Iya hati hati ya sayanggg"

"Iya bunnn"

Renjun pun langsung menaiki mobilnya dan pergi untuk menghampiri haechan.

Sampai di halaman haechan.

Titttt

Renjun sudah sampai di depan rumah haechan belum beberapa menit haechan sudah bergegas keluar rumah.

"Haii renjunn" Sapa haechan dengan senyum sumringah.

"Hmm" Balas renjun dengan cuek.

Renjun pun langsung menginjakan gas dan perjalanan ke sekolahan mereka.

Renjun itu mempunyai sakit yang mungkin bisa tidak bisa sembuh ia sangat lah membenci penyakitnya ini tetapi renjun tidak ingin memberi tahu kebada orangtuanya karena takut khawatir.

Walaupun ia cemara tetapi ia mempunyai penyakit yang sangat menyakitkan untuk dirinya.

Aku hanya tidak ingin membuat bunda dan ayahku khawatir aku hanya ingin ayah bundaku selalu tersenyum tidak boleh senyuman mereka hilang
I love you bundaa ayahh
-renjun





DEAR 00 LINE [ nct Dream ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang