00. Prolog

186 14 6
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu 'alaikum Wr. Wb

Warning

Semua yang ada dalam cerita ini adalah fiksi. Apabila ada kesamaan itu semua murni ketidaksengajaan, bukan karena PLAGIAT.


"Saya akan memperbaiki penampilan saya
dan akan memperebutkan anda
di sepertiga malam."

— Vania Latasha Veronica William —

Bandara Internasional Soekarno-Hatta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bandara Internasional Soekarno-Hatta

"Akhirnya kita kembali ke tanah air ya Yah ... Bun." Veronica seraya menghirup udara segar setelah di dalam pesawat sekitar 7 jam lebih.

"Iya nak, Bunda juga kangen banget sama suasana Jakarta yang selalu dipadati kendaraan. Berbeda di Korea jalanan disana tidak seperti di Jakarta." Ujar Bunda Maya.

"Sudah selesai menghirup udaranya? Dari tadi kalian dilihatin banyak orang." Seseorang mengagetkan Bunda Maya serta Veronica saat mereka sedang menikmati suasana kota Jakarta.

"Ayah ... Bunda kaget Yah." Gerutu Bunda Maya.

"Emang kita kenapa yah? Veronica menuturkan pertanyaan untuk Ayah William dengan muka polosnya.

"Kalian seperti B4B1 yang mengendus-endus." Batin Ayah William

"Udah ngga usah dipikir. Mau pulang ngga?" Ayah William membalas dengan pertanyaan yang beda, Jika beliau menjawab seperti tadi percaya mereka pasti marah.

"Aneh." Balas Bunda Maya sembari jalan menuju mobil jemputan mereka.

Perumahan Royal Village

Mereka beranjak keluar dari mobil menuju ke dalam rumah. Di teras rumah, mereka disambut hangat oleh karyawan di rumah. Ada beberapa bibi dan beberapa satpam.

"Alhamdulillah Nya, kalian sudah sampai di rumah dengan selamat." Ujar Bi Inah, Bi Inah merupakan Bibi yang paling dekat dengan Bunda Maya. Bunda Maya sudah mempercayakan kebutuhan rumah sama Bi Inah.

"Iya Bi, Alhamdulillah." Balas Bunda Maya.

"Pak ... Pak Anto minta tolong ambilkan koper kami di bagasi mobil. Tolong dibantu, di dalam ada banyak koper." Pinta Ayah William.

"Baik Tuan." Balas Pak Anto. Pak Anto merupakan salah satu satpam di rumah William.

Sembari menunggu Pak Anto serta yang lain mengambil koper untuk di bawa masuk ke dalam, mereka duduk di ruang tamu seraya memakan kue kering yang sudah disiapkan oleh Bibi tadi.

"Permisi Tuan, ini kopernya sudah semua yang dibawa kemari. Apa ada lagi yang bisa saya bantu?" Ujar Pak Anto.

"Sekalian bawa aja ke lantai atas pak. Naik lift aja pak agar mudah biar ngga capek!" Pinta Ayah William.

Love Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang