chapt 3 - end (?)

2 0 0
                                    

Pagi ini ku mulai hariku seperti hari-hari biasanya.
Berangkat kuliah ketika memang sudah jadwalnya.
Berangkat bimbingan ketika memang jadwalnya.
Dan sisanya ku gunakan berdiam di kontrakan.

Seperti biasanya ekspresi akan aku setel untuk selalu tersenyum, tertawa, bertingkah aneh agar mengundang tawa semua orang yang aku temui.

Pagi, ini sebelum berangkat kuliah. Karena sudah terlalu siang aku putuskan untuk membeli makanan saja, hitung-hitung menghemat waktu dan tenaga sebelum kuliah nantinya.

Sembari mengendarai sepeda motor menuju kampus, aku melihat kanan kiri sepanjang jalan menuju kampus apakah ada warung nasi yang menarik perhatian perut nan mataku dipagi menjelang siang ini.

Dan ku tertarik salah satu warung nasi prasmanan yang lauk nan nasinya bisa ambil sendiri, membayar ketika sudah dihitung oleh pemilik warungnya. Warung ini sepi sehingga hanya beberapa orang yang makan di tempat atau antri membeli makanan.

Disaat yang sama pula, disebelahku ada seorang bapak-bapak yang sedang berdiri didepan deretan lauk namun tidak segera mengambil lauk yang ingin dia ambil. Melainkan memegang HP yang kelihatan sudah tidak layak pakai namun masih bisa digunakan.

Sambil menunggu antrian, kuperhatikan tingkah laku si bapak yang senyum-senyum sembari mendekatkan speaker HP yang ternyata sedang mendengarkan VN seseorang.

Bukannya menguping, karena di louds speaker aku bisa mendengar suara seorang perempuan yang sedang VN kepada di bapak. Yang kurang lebihnya terdengar....

"Pak, kalau berangkat kerja hati-hati ya...
Kalau kerja juga hati-hati....
Nanti kalau lapar jangan lupa makan dibekal yang sudah saya masakin...
Saya tau, saya nggak jago masak tapi saya tau itu masakan kesukaan bapak ya walaupun rasanya nggak enak....
Diimakan ya pak"

Dengan ekspresi senang si bapak memutar VN lagi yang ternyata itu VN yang sama. Terbesit dipikiran ku bahwa bapak ini berlebihan sampai mengulang-ngulang VN yang sama, apalagi di pengeras suara, ini akan cukup menganggap orang-orang yang sedang makan atau antri.

Tak lama kemudia bapak ini berada disebelahku tepat ketika aku juga memilih lauk yang akan kumakan. Disini aku memberanikan diri untuk bertanya kepada bapak tadi.

"Ngebungkus nasi juga pak?"

Dengan tersenyum bapak itu menjawab

"Eh iya mas, mau bungkus nasi sama lauk mau saya makan dirumah"

"Owh iya pak, ngebungkus satu saja pak? Istrinya? Lagi nggak dirumah pak memang?" (Karena kulihat si bapak hanya membungkus 1 bungkusan saja)

"Iya mas mau sama siapa lagi, istri saya sudah meninggal 4 tahun yang lalu"

"Innalilahi wa Innailaihi Rojiun... Maaf ya pak, tapi tadi bapak VN sama siapa? Sama anaknya?"

"Ohh tadi? Itu VN lama istri saya yang tak simpan di HP mas kalau saya rindu, saya dengarkan VN ini berulang kali. Saya nggak punya anak mas jadi ya kami salinh bertukar cerita ya seperti sahabat sendiri. Tapi setelah dia nggak ada, saya bingung mau bertukar cerita dengan siapa lagi"

"Jadi biar rindu rasa terobati ya saya dengarkan VN dia kerika ada waktu luang seperti sekarang waktu mau makan ya saya dengarkan VN dia yang bahas tentang makanan"

Aku hanya terdiam mengangguk-anggukkan kepala sembari mendengarkan cerita si bapak. Dan aku tak berani bertanya banyak lagi kepada beliau karena ekspresi beliau yang terlihat sedih.

Namun sebelum pergi bapak berpesan kepadaku

"Mas... Kalau bales pesan sama orang apalagi yang spesial jangan banyak chat atau ketikan, banyak-banyak VN jadi kalau kamu kangen tapi gak bisa bertemu, diputar berulang kali saja VN dia, tau kan maksudnya?"

"Kalau kalian sedang bertengkar atau rindu tapi nggak bisa ketemu masnya atau yang sana masih bisa mendengar suaranya satu sama lain buat mengobati rasa rindunya. Dan siapa tau bisa membuka rasa saling memaafkan kalau lagi bertengkar. Dengan begitu hubungan kalian semakin baik"

Dan setelah berpesan dengan senyumnya beliau pergi dengan membawa bungkusan nasi yang sudah beliau pilih.

Dari beliau ku belajar.
Ada banyak cara untuk membuat kenangan.
Ada banyak cara untuk mengabadikan kenangan.
Ada banyak cara untuk mengingat kenangan.

Kadangkala
Apa yang sebenarnya sepele Dimata kita, akan menjadi hal yang spesial dimata seseorang yang tepat pastinya.






END




3 JULI 2023
@Namanya_nanas

NASI BUNGKUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang