"Amu, Nao!"
Di pagi hari yg cerah, secerah masa depan Author dengan Kenma kelak.y terlihat 2 anak ceue yg sedang gatau ngapain.y
Melihat kedua teman nya itu, Upi salah satu dari teman mereka juga yg baru dateng ke sekolah pun langsung menghampiri.
"oit?" - "ha?"
Mendapatkan respon dari kedua teman nya, Upi bertanya."Kalian pasti-
Belum ngerjain pr!"
". . ."
Amu dan Nao saling pandang. "Pr?perasaan ga ada pr" ujar Amu.
"hooh dah, emang pr apaan?" Timbal Nao.
"Ih! pr mtk, belum pada ngerjain kan? baguslah kalau emang belum ngerjain, aku jadi ada temannya kalau nanti di hukum" balas Upi enteng.
"Dih ogahlah, nanti numpang liat punya Sho aja" ujar Amu di angguki Nao. "kalo gk Sho, liat ke Toro aje" sambung Nao.
"Pelit Sho mah, mau minjem pr aja mesti bayar! kalo liat punya Toro, emang bakal ngasih?" Protes upi.
"Biarlah, toh jawaban punya dia banyak yang bener" cuek Amu.
"Heem! kalo Toro gamau ngasih, ya paksa aja" tambah Nao.
"Kalian-
Kalau mau Ngomongin orang jangan pas ada orang nya"
"ASTAGFIRULLAH HARUTO GANTENG!"
"ALLAHUAKBAR KAGET!"
DUAKH!
"Masih pagi udah ghibah"
Mendengar celetukan Sho yg tiba tiba muncul lalu pergi bak doi kalian.y Nao dan Upi berpekik kaget. dan tanpa sengaja Upi menyenggol lengan Amu yg sedari tadi memegang Sandwich.
Ceplok!
Sandwich Amu lepas dari tanganya membuat sandwich tersebut terjun ke bawah dan mengenai kepala seseorang yg berada di bawah.
"Yah jatoh, itu kena siapa deh? kiki ya?" tanya Upi.
"Wah, benr Kiki itu Mu" ujar Nao.
Kiki yg menjadi korban dari sandwich nya Amu pun mendongak ke atas." OI! SIAPA TADI YANG JATOHIN SANDWICH?!"
"BUKAN GUA!" balas Upi teriak.
"Bukan watashi nado" balas Nao ikutan (arti : bukan aku juga)
"Amu" tambah Sho enteng.
'shit!' Batin Amu ngumpat.
Mendengar siapa pelaku nya, Kiki pun menyeringai." Oohh amu ya~"
"Eh anjir mampus, Dia langsung lari ke atas lho! Amu buruan lari!" beritahu upi
"Gece lari mu! si Kiki kalo udah tentang kamu pasti jdi ngeri!" seru Nao ikutan.
Amu yang gk terima pun protes."TUNGGU! SANDWICH NYA KAN JATOH JUGA GARA GARA KESENGGOL KAMU UPI! KENAPA CUMA AKU YANG DI KEJAR?!"
"Gara gara Aku? ngomong apaan sih? nggak ngerti aku" balas Upi sambil mengorek kuping nya dengan tampang yg halal untuk di gaplok. Sedang kan Nao udah ngakak ngedenger balesan si Upi.
"MANA AMU?!" saat sedang musyawarah, batiba suara Kiki mencari Amu terdengar.
"UWAA!?" langsung ae si Amu lari and di kejar ama kiki.
"Jangan lari!" pekik Kiki
"Maaf Aku nggak sengaja!" balas Amu yg dua duanya masih stay kejar kejaran.
"Kalo nggak sengaja kenapa lari?"
"Lah elu kenapa ngejar?!"
Karena kaki Amu yg pendek, akhirnya Ia pun tertangkap juga oleh Kiki.
"Kena!"
"UWAA!!"
"Meski nggak sengaja bukanya Kamu tetap harus tanggung jawab?" Kiki menunjuk ke arah kepalanya yg kotor. "Lakukan sesuatu soal ini"
"Apa? Kau mau Aku lakukan apa? Aku kan udah minta maaf, dan Aku nggak mau ngebersihin Kepalamu" balas Amu.
"Kenapa nggak mau?" tanya Kiki
"Ya buat apa?! bisa sendiri kan?!" ngegas Amu
Kiki yg nanya baik baik and malah di jawab ngegas pun malah narik tudung jaket Amu sehingga Amu yg badanya ringan ikut ke angkat.
"Turunin!" pinta Amu
"Buat apa? bisa sendiri kan?" balas Kiki mengikuti balasan Amu tadi.
'nggak jelas ni orang. pengen mukul...'
Disisi lain, Sho, Upi dan Nao saling bertos senang.
'berhasil!' btin ketiganya.
"Btw, pinjem pr mu dong"
Sho yg di minta pinjemin pr ny oleh Upi pun menghilang. Namun sebelun hilang sepenuhnya-
"Sho, liat pr = pentungan baru" ujar Nao nyogok.
"Oke deal" balas Sho cepat.
". . . 'Segampang itu?' . . ." batin Upi yg cengok.
To Be Continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
six rayons de vie || Wee!!
Novela Juvenil6 sinar yang saling menjaga, merengkuh, dan menyemangati. Mempunyai masing masing ujian dan cobaan yang di beri Tuhan. Naomi, kerap di panggil Nao. Salah satu dari 6 sinar tersebut. Seorang kembaran dari pemuda bernama Tukiem as Kiki. "Lo ngerasa ga...