06

141 21 0
                                    

halo, happy reading!

kegiatan MPLS pembukaan hari pertama sudah selesai. semua anggota osis kembali menata rapi beberapa kursi yang sempat berantakan dan sampah yang berserakkan.

gyuvin dan gunwook sudah selesai dengan acara membantu, maka sekarang mereka menghabiskan waktu berdua bermain basket di lapangan outdoor.

hari ini gyuvin melakukan banyak hal untuk yujin. walaupun semestanya tidak tahu, tapi gyuvin terus mengambil langkah dalam kesempatannya.

"minum dulu," gunwook duduk disamping gyuvin dan menyondorkan sebotol air mineral padanya. mereka merasakan hamparan angin sejuk yang menerpa wajah tampan mereka.

"gimana tadi? lo udah ketemu sama yujin?" tanya gunwook penasaran. sedari tadi wajah gyuvin nampak biasa saja, tidak menunjukkan ekspresi yang dia harapkan—seperti senyum-senyum sendiri.

"udah, tadi gue ketemu dia dimeja piket. habis itu pas istirahat gue makan bareng sama dia, terus pas pulangnya gue disenyumin dari jauh" gunwook mengangguk paham.

ada yang aneh, gyuvin tidak antusias seperti bayangannya. temannya itu nampak lesu dan gelisah. entahlah, padahal selama ini dia selalu melihat gyuvin yang menunggu yujin. namun setelah pemuda itu datang, gyuvin menjadi kalang kabut.

"gue harus ubah semua rencana gue dari awal" gyuvin berbaring diatas lapangan, menatap keatas, langit sore yang berawan dan pikiran yang kacau.

"apa yang salah?" tanya gunwook.

"semuanya salah.. gue terlalu enteng nyusun rencana tapi nggak ngatur waktu yang pas" sudah ditebak, gyuvin itu plin plan.

"fine. apapun rencana lo, gue bakal ikut ambil peran terus vin" gyuvin tertawa kecil, gunwook itu memang teman terbaiknya.

awal-awal mereka tidak saling kenal dan dekat. tapi setelah banyak hal yang terjadi, sering bertemu, bekerja sama, bahkan satu kelas—hubungan mereka semakin erat.

"lo emang sahabat sejati gue" gyuvin memasang wajah sendu dengan mata yang berbinar-binar.

"alay lebay" gunwook beranjak dari duduknya dan mengambil bola basket. kemudian mereka kembali bermain dengan suasana hati yang lebih santai.

***

hari ini keluarga yujin makan bersama. sang ayah yang biasanya sibuk dengan urusan kerjanya, sekarang berada dimeja makan bersama istri dan anak semata wayangnya.

mengosongkan jadwal kerja di waktu sore dan malam hari hanya untuk menyambut putranya yang sudah melewati hari pertama masa MPLS.

acara makan malam itu berjalan baik dan penuh canda tawa. yujin bercerita bahwa dia bertemu dengan banyak sekali teman baru, bermain teka-teki, dan masih banyak lagi kegiatan seru lainnya.

tetapi, saat sudah selesai makan, ayahnya langsung melempar pertanyaan yang membuat keadaan hening sesaat.

"yujin, kamu udah ada rencana mau masuk ekskul apa?"

"aku belum ada rencana pa" jawab yujin pelan.

"jangan masuk eskul yang olahraga ya" yujin terdiam, kenapa tiba-tiba? bukannya dia berbakat dalam bidang itu?

"kenapa pa? bukannya aku cocok—"

"ikutin kata papa ya kak. coba ikut teater atau lukis, bidang itu lebih cocok sama kamu" ucapan ibunya lebih jauh membuat dia terkejut. dia tidak tertarik dengan seni, paling-paling menyanyi sudah cukup.

"ma, aku jago main bola loh?" yujin memberi tanda tanya besar pada kedua orangtuanya. namun ibunya melempar tatapan tajam yang mengisyaratkan dia untuk menurut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

39 daysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang